Membersihkan penis atau organ intim pria secara teratur tak hanya sehat tetapi dapat mencegah timbulnya bau yang tidak sedap. Pada beberapa kondisi, pria yang jarang membersihkan penis dan area sekitarnya akan memiliki organ intim dengan bau tidak sedap. Lalu, apa saja sih penyebab organ intim pria berbau?

 

Penyebab Organ Intim Pria Berbau

Menjaga kebersihan organ intim tentu akan membuatnya tetap sehat dan terhindar dari masalah atau komplikasi yang tidak diinginkan. Berikut beberapa penyebab organ intim pria bisa berbau yang perlu Kamu ketahui. Apa sajakah itu?

 

1. Smegma

Smegma adalah penumpukan sel kulit mati bercampur minyak alami yang sering mengendap di balik lipatan kulit penis, atau kepala penis. Smegma akan menumpuk dan membuat organ intim pria menjadi lembap terutama pada mereka yang belum disunat. Selain berbau tidak sedap, smegma bisa menyebabkan kemerahan, iritasi, dan meningkatkan risiko terhadap infeksi bakteri. 

 

Seorang pria harus rajin membersihkan organ intim mereka secara teratur, karena smegma akan menumpuk dan menghasilkan cairan putih yang kental. Orang tua dengan anak laki-laki juga tidak boleh luput membersihkan penis anak secara teratur. 

 

Baca juga: Mengenal Kanker Testis yang Cukup Langka Menyerang Pria

 

2. Balanitis

Balanitis adalah iritasi kulit pada area ujung penis. Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab balanitis, di antaranya kebersihan organ intim pria yang tidak terjaga sehingga menyebabkan infeksi.

 

Penyakit kulit seperti psoriasis ataupun reaksi alergi terhadap obat, sabun, atau bahkan kondom juga bisa menyebabkan balanitis. Organ intim pria dengan balanitis jika tidak segera diobati dapat menjadi lebih parah dan mengundang bau tak sedap.

 

Baca juga: Inilah Ketakutan-ketakukan Pria dan Wanita saat Berhubungan Seks

 

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Tahukah Kamu kalau dalam beberapa kasus, infeksi menular seksual juga dapat membuat organ intim mengeluarkan bau tidak sedap? Penyakit menular seksual yang paling mungkin menyebabkan organ intim pria berbau ialah klamidia dan gonore. 

 

Gejala klamidia di antaranya keluarnya cairan encer dari penis berwarna putih, merasa nyeri saat buang air kecil, serta nyeri pada testis. Sedangkan, gejala gonore berupa meliputi keluarnya cairan berwarna putih, hijau, atau kuning dari penis, nyeri saat buang air kecil, serta radang pada kulup. 

 

Kalau Kamu merasa organ intim berbau tidak sedap diikuti dengan gejala gonore ataupun klamidia di atas, segeralah mencari pertolongan dari tenaga medis atau ke rumah sakit terdekat. Selain itu, cobalah untuk tidak melakukan aktivitas seksual terlebih dahulu hingga Kamu mendapatkan perawatan dari dokter. 

 

Baca juga: 10 Fakta Kesehatan yang Bisa Pria Pelajari dari Wanita

 

4. Infeksi Jamur

Infeksi jamur biasanya disebabkan jamur Candida. Tidak hanya pada vagina, infeksi jamur juga dapat menyerang penis. Tidak hanya bau yang tidak sedap, gejala lain dari infeksi jamur adalah sensasi seperti terbakar atau gatal, iritasi, serta kemerahan pada penis. 

 

Pada beberapa kasus, Kamu juga mungkin merasakan penis yang lembap tidak seperti biasanya. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah mencari perawatan medis karena dapat menyebabkan komplikasi yang lebih lanjut. 

 

Baca juga: Ini Alasan Pria Indonesia Malas Melakukan Foreplay



5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih bisa dialami saat bakteri atau virus masuk ke saluran kemih dan menimbulkan gejala infeksi, misalnya keinginan untuk buang air kecil terus dan sensasi seperti terbakar saat buang air kecil, dan urin berwarna merah muda atau keruh. Namun ISK juga bisa menyebabkan penis berbau tidak sedap.

 

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi saluran kemih ini ialah orang-orang yang memiliki batu ginjal, prostat yang membesar, diabetes, serta berkemih dengan menggunakan kateter. Mengobati infeksi saluran kemih dapat mencegah komplikasi berlanjut. Segeralah ke dokter jika mengalami gejala ISK. 

 

Baca juga: Ini 8 Metode dan Alat Kontrasepsi untuk Pria

 

6. Non-gonococcal Urethritis (NGU)

Non-gococcal urethritis adalah radang uretra, tabung yang menghubungkan ujung penis dengan kandung kemih. Pada beberapa kasus, radang uretra bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti klamidia. Namun, penyebab bengkak akibat non-gonococcal urethritis ini belum diketahui. 

 

Kamu dengan kondisi ini mungkin mengalami gejala seperti keluarnya cairan putih dari penis, keinginan buang air kecil yang lebih sering, merasakan sensasi seperti terbakar atau sakit saat buang air kecil, merasa pegal di dekat ujung penis, serta iritasi. 

 

Baca juga: Pria, Jangan Anggap Sepele 10 Gaya Hidup Tidak Sehat Ini!



Cara Menjaga Organ Intim Pria 

Menjaga kebersihan organ intim pria dapat mencegahnya dari penyakit dan bau tidak sedap. Minimal bersihkan organ intim pria dan area genital secara rutin setiap kali mandi. Setelah membersihkan penis, pastikan area yang Kamu bersihkan itu benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam.

 

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan organ intim pria dan mencegahnya mengeluarkan bau tidak sedap!

  • Bersihkan organ intim setelah melakukan aktivitas seksual. Hindari aktivitas seksual saat salah satu pasangan memiliki infeksi menular seksual atau infeksi lainnya.  
  • Bersihkan area di bawah kulup jika Kamu disunat. Gunakanlah pakaian yang tidak terlalu ketat atau longgar.  
  • Gunakanlah pakaian yang tidak terlalu ketat atau longgar dan pastikan untuk mengenakan pakaian dalam jika organ intim sudah benar-benar kering setelah Kamu membersihkannya.  
  • Pertimbangkanlah untuk menerima vaksin HPV untuk mencegah masalah atau kondisi yang berkaitan dengan virus.  
  • Ketahuilah obat-obatan yang Kamu konsumsi aman. Oleh karena itu, penting mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan resep dokter. 

 

Baca juga: Mengapa Wanita Lebih Sering Mendesah ketika Berhubungan Intim Dibanding Pria?



Memang tidak semua masalah yang berhubungan dengan organ intim pria dapat dicegah. Namun, menjaga kebersihan dan melakukan pemeriksaan secara rutin dengan dokter setidaknya dapat membantu meminimalkan risiko terkena kondisi kesehatan tertentu. 

 

Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan produk yang diklaim dapat mengurangi bau tidak sedap pada penis jika tidak disarankan oleh dokter. Hal ini untuk mencegah risiko terkena infeksi atau kondisi lainnya. Jika Kamu mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera ke dokter. 

 

Jika Kamu terdiagnosis terkena infeksi, dokter mungkin akan meresepkan obatan-obatan, seperti antibiotik, obat antijamur, ataupun obat lainnya. Dalam kebanyakan kasus, penis yang berbau tidak sedap sebenarnya dapat diatasi dengan lebih memperhatikan dan menjaga kebersihan. 

 

Baca juga: Konsumsi Makanan Ini Bisa Tingkatkan Kesehatan Pria!



Sekarang, Kamu jadi tahu kan apa saja penyebab organ intim pria berbau dan bagaimana cara menjaga kebersihannya? Oh iya, kalau Kamu penasaran, ingin berkonsultasi, atau punya pertanyaan dengan ahli seputar masalah kesehatan yang dialami atau hal lainnya, jangan ragu ya untuk berkonsultasi dengan dokter. 

 

Nah, konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah lho Gengs. Kamu cukup menggunakan fitur online consultation ‘Tanya Dokter’ yang tersedia di aplikasi GueSehat khusus Android. Makanya, cobain yuk fiturnya sekarang Gengs!

 





 

Sumber:

Medical News Today. 2018. What to do about a smelly penis.

Healthline. 2017. Smelly Penis: Causes, Other Symptoms, Treatment, and More.

Mayo Clinic. 2019. Penis health: identify and prevent problems