Mums, apakah si Kecil akhir-akhir ini sedang banyak mengeluh bahwa kakinya terasa nyeri atau kram, terutama pada sore atau malam hari? Jika iya, bisa jadi ia sedang mengalami growing pains. Apa sih growing pains pada anak itu? Dan apa penyebabnya? Berikut pembahasannya!

 

Apa Itu Growing Pains pada Anak?

Growing pains adalah kondisi nyeri atau ngilu pada tulang, yang biasanya terjadi pada anak-anak. Umumnya, rasa nyeri paling sering dirasakan pada area lengan atau kaki, sekitar sore dan malam hari.

 

Growing pains banyak dialami oleh anak-anak pada rentang usia 3 hingga 12 tahun, dan akan mereda dengan sendirinya ketika mereka masuk usia remaja. 

 

Rasa nyeri atau ngilu pada tulang yang dialami anak-anak ini kerap kali membuat mereka merasa tidak nyaman, sehingga beberapa dari mereka mungkin akan menjadi sulit tidur saat malam hari.

 

Baca juga: 6 Penyakit yang Kerap Menyerang Anak-anak, Mums Harus Waspada!
 

Penyebab Growing Pains

Tidak ada yang dapat memastikan penyebab dari growing pains. Namun, ada beberapa teori yang mengaitkan growing pains dengan kondisi-kondisi tertentu, seperti:

  • Para peneliti percaya bahwa peningkatan aktivitas fisik pada anak dapat memicu penggunaan otot yang juga berlebihan. Pada akhirnya, kondisi ini akan menimbulkan rasa nyeri di area sekitar otot dan juga tulang.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami growing pains cenderung memiliki toleransi nyeri yang lebih rendah. Biasanya, rasa nyeri ini juga dibarengi dengan sakit kepala dan sakit perut.
  • Kebanyakan anak yang mengalami growing pains memiliki persendian yang sangat fleksibel (hipermobilitas) dan memiliki permukaan telapak kaki yang rata. Kondisi ini dapat meningkatkan rasa nyeri saat anak mengalami growing pains.
  • Satu studi menemukan bahwa anak-anak yang mengalami growing pains cenderung memiliki kekuatan tulang yang di bawah rata-rata akibat kadar vitamin D yang rendah.

 

Bagaimana Gejala dan Tanda Growing Pains?

Growing pains biasanya ditandai dengan munculnya rasa sakit atau nyeri yang berdenyut-denyut. Rasa sakit ini bisa hilang dan muncul, biasanya dimulai pada sore atau malam hari dan mereda menjelang pagi hari. Oleh karenanya, banyak anak yang sedang mengalami growing pains merasa sulit untuk tidur akibat rasa nyeri yang timbul. 

Sebuah studi juga menunjukkan jika anak-anak yang sedang mengalami growing pains lebih sensitif terhadap rasa sakit. Hal ini membuat mereka kerap mengalami gejala lain, seperti sakit kepala dan sakit perut.

 

Baca juga: Osteoporosis dapat Menyerang Anak-anak dan Remaja Juga, Lho!
 

Apakah Growing Pains Dapat Diobati?

Growing pains sebenarnya bukan kondisi yang perlu pengobatan khusus. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan si Kecil, di antaranya:

  • Memijat kaki.
  • Menempatkan kompres atau handuk hangat pada area yang terasa nyeri. Pastikan tetap dalam pengawasan orang tua.
  • Jika rasa nyeri sangat mengganggu, penggunaan obat pereda nyeri, seperti ibuprofen mungkin dapat membantu. Akan tetapi, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter mengenai dosis dan penggunaannya yang tepat. Hindari pemberian obat aspirin pada anak, terutama jika masih berusia bayi atau memiliki penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus akut. Pasalnya, penggunaan aspirin pada anak dengan kondisi ini dapat menyebabkan sindrom Reye.

 

Growing pains adalah kondisi umum yang dialami oleh anak-anak. Umumnya, seiring penambahan usia, anak tidak akan lagi merasakan nyeri akibat growing pain ini. Namun, apabila anak merasa nyeri sangat mengganggu aktivitasnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat. (BAG)

 

Baca juga: Kenali Defisiensi Nutrisi yang Rentan Dialami Anak-anak, Apa Dampaknya?

 

 

Referensi

Cleveland Clinic. Growing Pains.

Healthline. Everything You Need to Know About Your Child’s Growing Pains.

WebMD. Growing Pains.