Pernah mendengar mata malas sebelumnya, Mums? Mata malas atau dalam istilah medis disebut dengan ambliopia merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak. Namun jika dibiarkan, gejala mata malas bisa terbawa terus hingga si Kecil tumbuh dewasa. Lalu, apa penyebab, gejala dan cara penanganannya? Yuk lebih mengenal mata malas pada si Kecil sejak dini, Mums!

 

Ambliopia atau mata malas merupakan penurunan penglihatan akibat saraf mata yang tidak bekerja dengan baik. Kondisi ini ditandai dengan penglihatan salah satu sisi mata yang lebih buruk daripada mata lainnya. Perbedaan kualitas penglihatan mata ini akan membuat otak mengabaikan sinyal atau impuls dari mata yang lebih lemah. Dikutip dari laman MayoClinic, mata malas rata-rata berkembang dari sejak lahir hingga usia 7 tahunan. Penyakit ini menjadi salah satu penyebab penurunan penglihatan pada kebanyakan anak.

Baca juga: Mums, Jaga Kesehatan Mata saat Hamil!
 


Penyebab Mata Malas

Menurunnya penglihatan ini terjadi akibat gangguan perkembangan dalam penglihatan. Berikut beberapa penyebab umum dari mata malas:

 

1. Strabismus atau Mata Juling

Mata malas berbeda dengan mata juling atau strabismus. Namun, strabismus dapat memicu timbulnya mata malas karena si Kecil memiliki kebiasaan untuk melihat ke kedua arah yang berbeda. Jika mata yang juling lebih jarang dipakai dibandingkan dengan mata yang sehat, ini dapat menyebabkan mata juling menjadi lemah.

 


2. Kelainan Refraksi

Rabun jauh, rabun dekat atau mata silinder sama-sama menyebabkan gangguan penglihatan yang mengakibatkan pandangan kabur. Pada anak yang memiliki mata malas, biasanya gangguan penglihatan yang lebih parah hanya terjadi pada salah satu mata saja. Hal ini akan menimbulkan perbedaan kualitas visual dan persepsi yang pada akhirnya menyebabkan mata tersebut menjadi malas melihat.

 



 

3. Katarak Kongenital

Kalau anak Mums dan Dads menderita katarak kongenital, biasanya bisa dilihat dengan adanya noda abu-abu pada pupil mata si Kecil. Selain itu, si Kecil mungkin menjadi kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya atau mata yang bergerak tidak biasa. Katarak umumnya terjadi hanya pada salah satu mata. Mata yang terpengaruh katarak bisa makin melemah penglihatannya sehingga terlihat seperti mata malas.

 


Gejala Mata Malas

Mata malas sangat berisiko menyebabkan si Kecil kehilangan kemampuan penglihatannya. Apalagi kalau gangguan ini terjadi sejak lahir. Oleh karena itu risiko kehilangan penglihatan bisa semakin besar apabila tidak cepat ditangani oleh dokter. Berikut gejala mata malas yang harus diwaspadai:

  • Penglihatan ganda.
  • Sering mengerutkan dahi atau mengernyit.
  • Hanya terjadi pada salah satu mata, bukan kedua-duanya.
  • Persepsi visual akan berbeda antara orang normal dan orang yang mengalami mata malas.
  • Kedua mata tidak dapat bekerja berbarengan atau perbedaan gambaran saat melihat suatu objek.
  • Pada anak yang memiliki mata malas, mata yang lebih lemah biasanya tidak terlalu terlihat berbeda dibandingkan mata yang lain. Namun, dalam beberapa keadaan, mata yang lebih lemah ini mungkin akan terlihat berpindah atau bergerak ke arah yang berbeda dengan mata sebelahnya.
  • Tampak seperti juling, namun mata malas bukanlah mata juling. Namun, mata juling dapat menyebabkan mata malas.
Baca juga: Merokok saat Hamil Ternyata Menyebabkan Mata Anak Juling!

 


Penanganan Mata Malas

Penanganan yang utama pada mata malas ialah dengan mendiagnosis gangguan penglihatan yang mendasarinya dan menanganinya sesuai diagnosis, entah itu strabismus, katarak, atau gangguan refraksi tertentu. Berikut ini cara penanganannya:

  • Terapi oklusi.
  • Jika si Kecil memiliki mata juling, ia mungkin harus menjalani operasi untuk memperbaiki otot matanya.
  • Pada bayi yang menderita katarak, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan si Kecil mungkin akan menjalani operasi penggantian lensa mata.
  • Jika bayi Mums didiagnosis mengalami kelainan refraksi, bawa si Kecil ke dokter mata untuk mendapatkan resep kacamata yang sesuai.
  • Dokter mungkin akan menyarankan penggunaan penutup mata untuk mata yang lebih sehat dan agar mata yang lemah dapat dilatih melihat. Penutup mata biasanya dapat dipakai selama 1 hingga 2 jam sehari. Penutup mata ini berfungsi untuk membantu perkembangan otak yang mengontrol penglihatan.
Baca juga: Atasi Mata Kering dengan Konsumsi Omega 3!

 

Parah atau tidaknya gejala mata malas dapat dikontrol. Semakin cepat mata yang malas ditangani, semakin baik pula hasil pengobatan atau penanganannya. Oleh karena itu, segera berkonsultasi dengan dokter jika menemui gejala di atas ya, Mums! (TI/AY)