Menurut data United States Departement of Agriculture (USDA), dalam seloyang pizza, terdapat manfaat 37% kalsium, 35% protein, 30% serat, dan lebih dari 50% antioksidan likopen. Sayangnya, adonan roti pizza terbuat  dari tepung yang sarat akan kalori. Semakin tinggi jumlah karbohidrat yang terkandung di dalamnya, semakin tinggi kalori yang masuk ke tubuh kita.

 

Hal ini mendorong The American Journal of Clinical Nutrition untuk menyarankan pada para pengusaha pizza agar memilih alternatif yang lebih sehat untuk dijadikan bahan dasar adonan roti pizza. Diantaranya, kembang kol, jamur portobello, quinoa, telur, ubi, terung, dan zucchini.

 

Nah, di Indonesia, sudah ada nih Gengs, salah satu pelopor pizza sehat. Kamu bisa mencoba MoPizza, inovasi pizza tanpa tepung yang enggak kalah enak dan pastinya lebih sehat! Daripada semakin penasaran, simak yuk, wawancara lengkap Guesehat dengan Siti Windari (Winda), mahasiswi pendiri MoPizza.

 
Baca juga: Fakta Menarik tentang Pizza dan Kesehatan

 

 Ganti Makanan Ini dengan Makanan Itu

Ide Membuat Pizza Sehat

MoPizza lahir berkat tugas kewirausahaan untuk mahasiswa program studi Agribisnis di Universitas Trilogi, Kalibata, tempat Winda berkuliah. Dosen pembimbing menginstruksikan pada seluruh mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini, untuk menciptakan produk inovatif yang belum dijual di pasar. Tugas ini didukung sepenuhnya oleh Universitas Trilogi, yang memang mengusung nilai-nilai entrepreneurship, agar mahasiswa bebas berkreasi.

 

Bersama kedua sahabatnya, Nabila dan Kinanti, Winda mulai mengulik inspirasi bisnis. “Saat ini, semakin banyak orang yang menjalani pola hidup sehat. Setelah membaca informasi tentang diet keto dari sejumlah referensi, aku pun tertantang untuk membuat varian pizza yang bebas tepung,” cerita Winda.

 

Melalui beragam uji coba di dapur, keju mozzarella dan telur dipilih untuk menggantikan tepung, sebagai bahan baku adonan pizza. Kandungan protein, kalsium, natrium, sejumlah vitamin, dan  lemak dalam kedua bahan ini, dinilai cukup sehat. Winda pun yakin kandungan kolesterol dalam keju mozzarella dan telur yang digunakan, masih aman. Karena untuk membuat seloyang pizza, hanya membutuhkan satu butir telur dan 100 gram keju mozzarella, agar cita rasa pizza yang dihasilkan tidak terlalu asin.

 

Perpaduan tekstur dari telur dan keju mozzarella, menghasilkan adonan dasar pizza yang sangat lembut dan lumer di lidah. Inilah ciri khas yang membedakan MoPizza dengan pizza pada umumnya. Selain itu, bentuk pizza sengaja dibuat persegi panjang dengan ukuran 22 x 10 cm, demi memudahkan proses pemanggangan adonan dasar. Untuk topping, MoPizza tetap menghadirkan jenis topping yang sudah dikenal luas oleh masyarakat, seperti paprika, jamur, sosis, bawang bombay, dan sebagainya.

 

Baca juga: Sisi Gelap Diet Keto yang Harus Diwaspadai

 

Strategi Pemasaran MoPizza

Peluang bisnis MoPizza semakin terbuka berkat event Teknopreneur yang diadakan oleh pihak Universitas Trilogi. Event yang dibuka untuk umum dan mendatangkan tokoh-tokoh inspiratif ini, ditujukan sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk memasarkan produk bisnis.

 

Di luar dugaan, respons yang ditunjukkan oleh pembeli MoPizza, sangat luar biasa. Tidak sedikit yang memberikan testimoni positif dan berminat untuk memesan lagi. “Stok pizza yang Kami sediakan pada hari itu, habis terjual hanya dalam waktu 3 jam. Padahal, event bazaar masih akan berlangsung hingga sore hari,” tutur Winda.

 

Sejak itu, MoPizza semakin serius berkembang, dengan memanfaatkan internet dan social media. Hingga saat ini, MoPizza sudah menyediakan dua varian rasa, yaitu pizza ayam dan sosis. Rencananya, akan ada varian pizza jamur, sayuran, dan ikan yang siap dirintis. Untuk jangka panjang, MoPizza juga ingin merambah menu pasta.

 

Tantangan Usaha

Jauhnya lokasi tempat pembelian bahan baku menjadi tantangan utama dalam menjalankan bisnis MoPizza. Untungnya, hal ini sudah lebih bisa diatasi, berkat kerja sama tim yang baik. Kesibukan aktivitas di kampus, juga menjadi tantangan lainnya. Untuk meminimalisasi kendala, sistem pre-order (PO) via akun Instagram resmi @mopizza23 pun dipilih menjadi strategi penjualan yang paling efektif untuk melayani customer. Sementara untuk sistem pengiriman, dilakukan dengan cara Cash-On-Delivery (COD) di beberapa wilayah tertentu. Winda berharap, semoga suatu hari MoPizza bisa memiliki toko sendiri.

 

Wah, semangat wirausaha muda yang keren banget! Gimana nih, Geng Sehat jadi terinspirasi untuk memulai bisnis juga enggak, seperti Winda? Bagi Geng Sehat yang ingin mengintip lebih detail tentang proses pembuatan pizza tanpa tepung, bisa menonton langsung videonya di artikel ini, ya!  Selama sesi liputan dengan tim Guesehat, tak lupa Winda menyelipkan pesan dan semangat positif bagi mahasiswa yang ingin menjadi entrepreneur.

 

“Manfaatkanlah teori yang diberikan selama menjadi mahasiswa untuk memulai usaha. Karena jika kesempatan kerja di masa depan semakin sulit, Kamu bisa menciptakan sumber penghasilan dan membuka kesempatan kerja bagi dirimu sendiri.” (TA/AY)

Baca juga: 8 Camilan Tinggi Protein yang Mengenyangkan