Isu tentang telur palsu ramai menjadi pembicaraan akhir-akhir ini. Tidak sedikit dari masyarakat yang memercayainya, meskipun ada juga sebagian pihak yang menganggap hal tersebut hanyalah pemberitaan palsu. Viralnya pemberitaan ini di media sosial berawal dari video berdurasi 02.38 menit yang diunggah ke YouTube oleh seorang pria bernama Syahroni B. Daud.

 

Dalam video tersebut, Syahroni tampak memecahkan telur di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk membuktikan adanya telur palsu di pasaran. Dalam waktu singkat, Syahroni pun berhasil meresahkan masyarakat. Namun setelah videonya ditonton lebih dari 20 ribu kali, Syahroni justru memberi pengakuan yang berbeda. Benarkah telur bisa dipalsukan? Simak penjelasan selengkapnya, beserta tanggapan dari BPOM RI mengenai isu ini

Baca juga: Manfaat Telur jika Dikonsumsi Saat Sarapan

 

Permintaan Maaf dari Pria Pengunggah Video Telur Palsu

Saat diamankan oleh pihak kepolisian, Syahroni mengaku dirinya terinspirasi setelah mendapatkan informasi dari grup sebuah aplikasi pesan singkat. Hal yang mendorongnya untuk membuat video demo tentang telur palsu adalah karena telur merupakan sumber konsumsi yang sangat digemari masyarakat. Syahroni lalu menyuruh anaknya membeli telur. Syahroni pun menduga telur yang dibeli, mirip dengan ciri yang dilihatnya dalam pesan berantai.

 

"Saat saya pecahkan telur yang didapatkan oleh anak saya dari KJP (Kartu Jakarta Pintar), kuning telurnya terlihat agak kenyal sekali. Selain itu, lapisan yang membungkusnya pun tebal. Jadi sesuai ingatan saya, telur ini agak sesuai dengan yang palsu," papar Syahroni di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (27/3). Syahroni lalu menuju pusat penjualan telur, tujuannya untuk mengonfirmasi benarkah telur yang dibelinya tersebut merupakan telur palsu.

 

"Ternyata setelah diinvestigasi kemarin, saya keliru. Hal ini dikarenakan ilmu saya masih sangat sedikit sekali. Semua telur yang beredar di masyarakat, tentunya benar-benar asli. Tidak ada satupun yang palsu," jelas Syahroni. Syahroni pun meminta maaf. Ia berharap masyarakat memaafkan kesalahannya yang berasumsi tentang telur palsu.

Baca juga: Telur Tidak Boleh Dikonsumsi Banyak-banyak!

 

Tanggapan BPOM RI

Maraknya pemberitaan tentang telur palsu ini juga mendapatkan respons dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia. Dilansir dari antaranews.com, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Olahan BPOM, Suratmono, mengonfirmasi bahwa video tersebut tidaklah benar. Beliau mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan lebih cerdas memilah postingan di dunia maya. Terlebih lagi, jika terdapat indikasi memanipulasi fakta dari pemberitaan yang viral di media sosial. 

 

Alasan Mengapa Telur Mustahil Dipalsukan

Perwakilan Kementrian Pertanian juga telah memberikan tanggapan bahwa isu telur palsu sangat tidak masuk akal. Kalaupun ada, dibutuhkan teknologi yang sangat tinggi untuk bisa membuat telur palsu. Dosen Program Magister Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Dr. Denny Widaya Lukman, ikut membenarkan tanggapan Kementerian Pertanian.

 

“Hingga detik ini, belum ada teknologi yang bisa membuat cangkang telur beserta isinya,” tegas beliau. “Kalaupun ada telur yang terindikasi palsu, sebaiknya informasi tersebut diteliti lebih lanjut sebelum terlanjur membuat kesimpulan yang keliru,” imbuhnya. 

 

Menurut Dr. Denny, bila ada kondisi yang tampak tidak lazim pada telur, hal itu bisa dikarenakan telur tersebut telah berusia lebih dari 4 minggu. Telur yang telah lama disimpan menyebabkan bagian putih telur tampak lebih putih dan bagian kuning telur terlihat lebih encer akibat kekentalannya yang menurun. Denny mengimbau agar masyarakat menjadi pembeli yang cerdas dan tidak lekas percaya pada pihak yang mengedarkan isu tentang telur palsu.

 

Direktur Perbibitan dan Produksi Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Sugiono, menjelaskan bahwa telur merupakan produk biologis, sehingga mustahil dipalsukan. Dibutuhkan biaya yang tidak terhitung jika ada pihak yang ingin memalsukan telur.

 

Hal ini menjadi tidak masuk akal, mengingat harga telur yang relatif terjangkau di pasaran. Bila benar ada pihak yang bisa memalsukan telur, seharusnya harga telur palsu jauh lebih mahal. Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Syamsul Maarif, menyampaikan pendapatnya terkait telur yang diduga palsu dalam video unggahan Syahroni.

 

“Hal tersebut bisa jadi dikarenakan telurnya sudah disimpan terlalu lama. Atau ayamnya sakit, sehingga memengaruhi produksi telur,” papar Syamsul. Pihak Kementerian Pertanian sudah menguji ke laboratorium telur yang diduga oleh masyarakat sebagai telur palsu. Hasilnya dipastikan bahwa telur tersebut asli.

 

Perhatikan selalu tanggal pembelian dan aturan penyimpanan telur. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, cara terbaik untuk menyimpan telur adalah dengan membiarkan telur tetap berada di dalam karton kemasan, lalu simpanlah di laci kulkas bersuhu paling dingin, segera setelah Kamu membelinya. Hindari menyimpan telur di bagian pintu kulkas dan pastikan telur yang Kamu konsumsi tidak berusia lebih dari 4 minggu. (TA/AS) 

Baca juga:  Manfaat Telur, Salah Satunya Bisa Menjaga Berat Badan!