"Hemm, sedapnya ayam goreng ni, betul betul betul." Pasti Geng Sehat pernah mendengar kalimat di atas! Yup, itu adalah kalimat yang sering diucapkan oleh karakter serial animasi untuk anak-anak yang berasal dari Malaysia. Kamu pasti tahu kan siapa nama karakternya?

 

Ayam merupakan makanan yang paling banyak dan sering dikonsumsi oleh setiap orang. Namun, sadarkah bahwa ayam yang sering kita konsumsi merupakan ayam potong? Atau yang juga dikenal dengan sebutan ayam sayur atau ayam broiler.

 

Bagi ibu-ibu yang sering berbelanja ke pasar, tentunya mengetahui kenapa ayam broiler lebih banyak dipilih dibandingkan dengan ayam kampung. Salah satu yang menjadi alasan adalah karena harganya lebih murah dan dagingnya lebih banyak dibandingkan dengan ayam kampung.

 

Secara umum, usia pertumbuhan ayam broiler terbilang relatif lebih cepat dibandingkan dengan jenis ayam yang lain. Hal inilah yang membuat ayam broiler lebih cepat dipanen dan dipasarkan ke konsumen. Untuk masalah rasa, mungkin tidak terlalu berbeda dengan jenis ayam yang lain. Rasanya lezat dan gurih, serta mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari ayam goreng, sup ayam, gulai ayam, ayam rica-rica, ayam kecap, dan masih banyak jenis masakan ayam lainnya.

 

Namun, pernahkan kita bertanya kenapa ayam broiler lebih cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan jenis ayam yang lain? Seperti yang kita ketahui, ayam broiler sendiri dijadikan sebagai hewan yang diternakan secara khusus, sehingga makanan yang dijadikan sebagai pakan juga tidak sembarangan.

Baca juga: 11 Makanan Ini Ternyata Berisiko Membuat Kamu Keracunan!

 

Adapun faktor utama yang membuat ayam broiler besar lebih cepat dan masa panen yang relatif singkat adalah pakan yang diberikan mengandung hormon dan logam berat, yang berguna agar ayam tidak mudah terkena penyakit. Di sisi lain, ayam broiler juga diternakan di lingkungan yang berbeda-beda, ada yang bersih dan tak jarang juga tempatnya kotor. Jika lokasi untuk ternak ayam broiler kotor, maka dikhawatirkan akan tercemar bakteri seperti E. coli, Salmonella, dan lain-lain. Mengonsumsi ayam broiler yang kurang baik kualitasnya ternyata memiliki banyak dampak buruk bagi kesehatan. Berikut penjelasannya.

 

1. Risiko Gangguan Pernapasan dan Kulit

Pada ayam broiler, biasanya terdapat berbagai bakteri dan kotoran. Adapun bakteri yang tumbuh adalah Staphylococcus aureus. Jika bakteri jenis ini masuk ke dalam tubuh manusia, bisa berisiko masalah gangguan pernapasan. Ini sangat tidak baik bagi tubuh jika tidak segera ditangani.

 

Selain itu, jenis bakteri lain yang paling sering ditemukan adalah Salmonella dan bakteri E. coli. Salmonella merupakan bakteri yang dikenal menyebabkan penyakit tifus. Sedangkan E.coli merupakan bakteri yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti  diare, infeksi usus, dan lain-lain.

 

2. Pubertas Dini pada Perempuan

Ayam broiler yang disuntik hormon secara rutin agar dipanen lebih cepat, dapat menyebabkan pubertas dini. Hal ini dikarenakan hormon yang diberikan biasanya sejenis hormon steroid, yang pada umumnya disuntik melalui leher dan sayap ayam. Hormon ini akan mengendap di dalam daging, khususnya di daerah tubuh ayam yang disuntik. Karena zat ini tidak alami, maka kemungkinan besar akan berakibat tak baik bagi kesehatan.

Baca juga: Darah Menstruasi Keluar Sangat Banyak? Waspada Menorrhagia!

 

3. Tubuh Menjadi Kebal Antibiotik

Antibiotik merupakan jenis obat yang paling umum digunakan untuk mencegah penyakit akibat bakteri. Jika tak menggunakan antibiotik, mungkin ayam broiler tak banyak yang bisa bertahan hidup hingga masa panen. Namun residu antibiotik dapat mengendap dalam hati dan daging ayam, lalu masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsinya.

 

Menurut penelitian, jenis antibiotik yang digunakan adalah penisilin. Antibiotik ini sebenarnya dipakai untuk pengobatan infeksi pada manusia. Jika zat ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka efek jangka panjangnya adalah manusia akan kebal terhadap antibiotik. Ketika tubuh sakit, maka susah untuk disembuhkan.

 

Untuk menghindari berbagai risiko di atas, maka sudah seharusnya kita mulai sadar untuk memilih dan memilah ayam yang akan dikonsumsi. Baik dari cara ternaknya, lingkungan ternak, hingga proses pengolahannya. Bagi Geng Sehat yang suka makan ayam, termasuk ayam broiler, maka memilih bagian paha dan dada ayam adalah pilihan yang tepat.

Baca juga: Cara Menggoreng Makanan yang Benar dan Sehat

 

Pasalnya, pada bagian leher, jeroan, kulit, kepala, dan ceker biasanya mengandung kolesterol jahat yang berbahaya bagi tubuh. Terlebih lagi jika jenis ayam yang dikonsumsi sudah disuntik hormon dan antibiotik, yang dampaknya bisa buruk bagi kesehatan.