Mendengar kata ‘goreng’ saja pasti Kamu sudah berpikir makanan tersebut tidak sehat, kan? Bertepatan dengan Hari Makanan yang Digoreng Sedunia tepat tanggal 2 desember, GueSehat akan membahas makanan yang digoreng nih, Gengs. Menggoreng merupakan cara memasak yang paling tidak dianjurkan oleh ahli gizi, karena dapat menambahkan kandungan lemak dalam makanan tersebut.

 

Namun, bisakah Geng Sehat berhenti menyantap makanan yang digoreng? Hemm, sepertinya mustahil karena kebanyakan makanan di Indonesia disajikan dengan cara digoreng. Bahkan hampir semua bahan makanan dapat dikreasikan dengan cara digoreng. Makanan yang digoreng memang terasa gurih dan lezat di lidah.

 

Mengapa Makanan yang Digoreng Tidak Sehat?

Tidak heran bahwa makanan yang digoreng banyak menggoda orang-orang yang sedang diet. Makanan yang digoreng, apalagi yang digoreng menggunakan minyak yang sama berulang kali, telah terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL) di dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi kegemukan bahkan obesitas.

 

Dengan rutin mengonsumsi makanan yang digoreng, apalagi menggunakan minyak yang sama berulang kali, akan mengakibatkan risiko terserang penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga meninggal akibat serangan jantung mendadak.

 Baca juga: Dampak Bahaya Makan Gorengan

 

Bagaimana Menggoreng Makanan yang Baik?

Dokter Ir. Nuri Andarwulan, MR., ahli teknologi pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor, menyarankan untuk memilih minyak goreng yang bercita rasa gurih, stabil atau tidak gampang mengeluarkan bau, dan bernilai gizi tinggi. Misalnya, mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi.

 

Namun, semua minyak mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh dengan kadar yang berbeda. Menurut data dari POS Pilot Plant Corporation, Kanada, berikut kandungan beberapa minyak:

  • Minyak sawit mengandung lemak jenuh 51 persen dan 49 persen lemak tak jenuh.
  • Minyak kelapa mengandung asam lemak jenuh sekitar 91 persen dan 9 persen tak jenuh.
  • Minyak kacang tanah mengandung lemak jenuh 19 persen dan 81 persen lemak tak jenuh.
  • Minyak kedelai dan minyak zaitun sebanyak 15 persen lemak jenuh dan 85 persen lemak tak jenuh.
  • Minyak jagung mengandung 13 persen lemak jenuh dan 87 persen lemak tak jenuh.
  • Minyak kanola mengandung 7 persen lemak jenuh dan 93 persen lemak tidak jenuh.
  • Minyak bunga matahari mengandung 12 persen lemak jenuh dan 88 persen lemak tak jenuh.

 

Minyak zaitun dan minyak bunga matahari banyak digunakan orang-orang yang hidup di mediterania dan terbukti tidak menyebabkan penyakit jantung koroner. Kendati demikian, penggunaan minyak untuk menggoreng tetap harus diperhatikan, karena risiko diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi juga bisa terjadi.

Baca juga: Inilah Penyebab Habis Makan Gorengan Bisa Batuk dan Sakit Tenggorokan

 

Ada pula cara menggoreng bahan makanan agar tetap dalam keadaan yang baik untuk dimakan, yaitu:

  • Minyak dengan titik asap tinggi biasanya menunjukkan kualitas minyak yang baik. Jangan celupkan makanan sebelum minyak mendidih, itulah yang membuat makanan banyak menyerap minyak.
  • Gunakan minyak zaitun atau minyak biji bunga matahari untuk menggoreng. Hindari minyak sawit, margarin, atau butter.
  • Bila menggunakan minyak zaitun atau biji bunga matahari, usahan menggunakan secukupnya saja.
  • Usahakan untuk menggunakan minyak sesedikit mungkin atau menggunakan spray minyak. Misalnya Kamu ingin menggoreng daging, gunakan teknik shallow frying yaitu minyak sangat sedikit untuk menggoreng daging yang diiris tipis. Untuk menumis, minyak juga harus sangat sedikit. Sedangkan untuk deep frying, Kamu boleh menggunakan minyak yang lumayan banyak.
  • Gunakan minyak baru dan hindari menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang kali (jelantah).

 

Walaupun Kamu merasa minyak sehabis pakai masih dapat digunakan lagi, kandungan minyak tersebut sudah tidak aman untuk digunakan dan dapat membahayakan kesehatanmu. Untuk itu, Kamu dapat menggunakan minyak sesedikit mungkin untuk setiap makanan yang sedang Kamu goreng.

Baca juga: 3 Minyak untuk Merawat Kecantikan Kamu

 

Selain itu, usahakan untuk tidak selalu mengonsumsi makanan yang digoreng. Pasalnya, makanan yang digoreng tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, Makanan yang digoreng akan mengurangi nutrisi, sehingga menjadi kurang sehat. (AD/AS)