Alergi selalu identik dengan ketidakmampuan tubuh menerima jenis makanan atau minuman tertentu. Tetapi, ada jenis variasi alergi lain yang mungkin saja Anda hadapi. Salah satunya adalah alergi terhadap udara dingin. Bagaimana alergi dingin dapat terjadi? Seperti apa rasanya bagi seseorang yang menderita alergi karena suhu dingin?

Pengalaman dengan Si Alergi

Jawaban atas pertanyaan di atas mungkin dapat dijelaskan dalam gambaran pengalaman yang saya rasakan. Kira-kira sejak duduk di bangku SMA, saya sadar bahwa saya terkena alergi dingin yang mungkin asing dijumpai oleh orang lain. Setelah berkonsultasi dengan orang tua dan tante yang kebetulan berprofesi sebagai dokter, saya semakin yakin bahwa saya memang alergi terhadap udara dingin. Semenjak itu, saya menjadi cepat kedinginan. Saya tidak dapat terlalu lama berada dalam ruangan yang ber-AC, apalagi jika angin AC yang dinyalakan langsung mengarah ke kepala atau tubuh. Saya tidak dapat makan es krim secara cepat atau dalam porsi yang banyak. Ketika saya menginap bersama teman di puncak atau daerah Bandung, saya akan merasa tersiksa di pagi hari yang dingin dan penuh kabut. Jangankan ke luar negeri yang memiliki musim dingin, pergi ke ruangan yang ber-AC saja sudah membuat saya sedikit takut dan cemas. Jika terlalu banyak terpapar atau menelan benda yang dingin, tubuh saya akan langsung bereaksi. Mungkin sedikit berbeda dengan alergi lain yang membuat kulit menjadi warna kemerahan atau berbintik merah. Dalam kasus ini, gejala alergi yang saya terima adalah hidung menjadi tersumbat dan mengeluarkan cairan. Tak jarang, saya juga menjadi bersin-bersin dan merasakan gatal parah di bagian sekitar hidung. Padahal, saya tidak berada dalam kondisi flu atau tubuh yang sakit pada saat merasakan udara dingin. Tetapi, tetap saja gejala pilek tersebut selalu saya alami ketika merasa kedinginan. Jelas kondisi alergi udara dingin mengganggu aktivitas saya. Badan menjadi sangat tidak nyaman ketika terpapar udara dingin. Hidung saya tak berhenti mengeluarkan cairan secara tiba-tiba. Bersin-bersin juga tidak dapat saya hindari. Terlebih di pagi hari, seringkali saya bangun dengan bersin terlebih dahulu. Keadaan paling parah terjadi jika saya sudah terlalu lama tinggal di kos yang tidak ber-AC, kemudian langsung tidur di kamar rumah dengan pendingin ruangan. Sangat melelahkan bagi saya untuk hidup dengan alergi dingin seperti ini!

Alergi Udara Dingin dalam Dunia Medis

Alergi dingin dalam dunia medis dikenal sebagai reaksi hipersensitifitas (sensitif berlebihan) tubuh pada benda atau lingkungan yang dingin. Alergi dapat dipicu dari berbagai hal, seperti paparan suhu yang dingin akibat musim hujan atau di pagi hari dan terlalu lama di dalam air yang dingin. Jika mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu dingin, kemungkinan untuk terkena alergi juga dapat terjadi. Benar jika alergi dingin dapat diawali dengan gejala pilek dan flu seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Selain itu, dalam beberapa kasus alergi dingin memicu biduran pada kulit atau berubah warna menjadi kemerahan dan diikuti dengan rasa gatal. Dalam kondisi yang parah, penderita alergi dingin juga dapat terkena sesak napas, jantung berdebar, pembengkakan bagian tubuh tertentu, hingga pingsan karena kesulitan pernapasan. Dokter menyarankan agar mengonsumsi berbagai obat alergi untuk mengurangi gejala pada kulit. Beberapa obat yang direkomendasikan adalah antihistamin (seperti loratadin dan cetirizine yang dapat mencegah timbulnya gejala), steroid (seperti dexamethason dan prednison metilprednisolon untuk menekan alergi dan imunitas tubuh) serta doxepin (mengatasi depresi atau kecemasan akibat alergi). Ada juga omalizumab yang dipercaya dapat mengobati gejala alergi dingin yang sampai membuat penderitanya sesak napas dan mengalami asma.

Cara Mencegah Alergi Dingin

Berikut adalah beberapa saran dari saya yang bisa dilakukan bagi mereka yang juga memiliki tubuh yang rentan terhadap kedinginan:

  1. Hindari terlalu sering mengonsumsi minuman dan makanan yang dingin. Usahakanlah untuk meneguk minuman yang memiliki suhu sedang atau hangat.
  2. Jangan terus-menerus menyalakan pendingin ruangan! Jika Anda tetap ingin menghidupkan AC saat tidur, nyalakanlah beberapa menit sebelum Anda hendak tidur. Jangan biarkan AC terus menyala selama Anda belum tidur atau masih beraktivitas di dalam kamar.
  3. Selalu membawa tisu atau sapu tangan di dalam tas. Kita tak pernah tahu kapan hidung menjadi bersin atau tersumbat saat beraktivitas sepanjang hari.
  4. Untuk membuat Anda merasa nyaman saat tidur meskipun berada dalam ruangan AC atau suhu dingin, bersihkan cairan di dalam hidung sebelum beranjak tidur.
  5. Saat hendak berpergian ke tempat yang dingin seperti daerah pegunungan atau negara yang tengah berada dalam musim dingin, bawalah jaket tebal dan minyak penghangat.
  6. Aturlah AC agar tidak langsung mengarah ke tubuh atau kepala Anda.

Anda memang bisa terkena alergi karena udara dingin. Tetapi Anda juga bisa mencegah dan mengatasinya dengan cepat! Kenali diri Anda lebih dalam untuk menemukan penyebab serta gejala yang seringkali terjadi pada diri sendiri. Tetap jaga kesehatan untuk hari yang lebih sehat, ya!