Banyak cara untuk membuat rutinitas bercinta semakin berwarna. Salah satunya dengan menggunakan pelumas. Tapi dengar-dengar, minyak bayi bisa digunakan sebagai pelumas, ya? Wah, jangan sampai tersesat dengan info itu ya, karena ternyata berbahaya jika nekat menggunakannya. Baca infonya sampai habis, yuk!

 

Nikmatnya Bercinta dengan Pelumas

Dalam urusan bercinta, Mums punya banyak opsi untuk membuatnya semakin menyenangkan. Baik dari segi variasi posisi, mengubah suasana, ataupun menggunakan alat bantu. Kali ini alat bantu yang dibahas bukan alat bantu seksual ya, melainkan pelumas. 

 

Dilihat dari namanya, sudah jelas fungsi utama adalah untuk melubrikasi organ intim, yang pada kondisi tertentu bisa saja menjadi kering, misal akibat pengaruh hormon setelah melahirkan atau faktor stres. Ini bukan hal yang memalukan kok, karena sangat wajar terjadi. Di sinilah manfaatnya ada pelumas, yaitu agar sesi bercinta tetap dapat dinikmati. Namun tak hanya itu, ada beberapa manfaat yang Mums dan Dads dapatkan dengan menggunakan pelumas, antara lain:

 

  • Meningkatkan sensasi bercinta

Pelumas tidak harus menjadi pilihan terakhir saat organ intim menjadi agak kering, namun sebenarnya dapat digunakan kapan saja. Jika Mums belum tahu, pelumas tersedia dalam berbagai rasa dan dapat menciptakan sensasi berbeda, seperti sensasi hangat atau dingin. Beberapa pelumas juga dapat membantu menunda ejakulasi, sehingga sesi intim semakin intens. Ketika pelumas tambahan digunakan dengan kondom, itu juga bisa membuat seks terasa lebih alami. Secara keseluruhan, pelumas benar-benar dapat meningkatkan kenikmatan!

 

  • Membuat seks lebih aman

Dengan adanya pelumas, maka dapat mengurangi gesekan, sehingga meminimalkan risiko cedera saat berhubungan seks. Dan jika Dads menggunakan kondom, pelumas juga memperkecil kemungkinan kondom akan pecah atau terlepas, sehingga fungsi kondom sebagai kontrasepsi dan perlindungan dari penyakit menular seksual, juga lebih maksimal. 

 

Sedikit tips, jika menggunakan kondom lateks yang umumnya ada di pasaran, pastikan memilih pelumas berbasis air atau silikon ya, karena jenis lain justru dapat menyebabkan kondom rusak. Dan perlu diingat bahwa pelumas bukanlah alat kontrasepsi, jadi pastikan Mums selalu menggunakan metode yang relevan untuk mencegah kehamilan.

 

Baca juga: Ini Dia 5 Vitamin dan Mineral yang Penting untuk Kehamilan

 

Menggunakan Minyak Bayi Sebagai Pelumas, Berbahaya!

Siapa yang tak kenal dengan minyak bayi? Bahkan mungkin bisa dibilang, barang satu ini ada di setiap rumah, terutama jika memiliki bayi dan anak kecil. Minyak ini bisa untuk melembutkan kulit, pas untuk pijat, memiliki wangi lembut, harganya cukup murah, dan multifungsi. Tapi, jangan langsung menyimpulkan bahwa minyak bayi juga bisa berfungsi sebagai pelumas, ya. 

 

Pasalnya, minyak bayi nyatanya tidak memenuhi kriteria yang aman untuk menjadi pelumas. Perlu diketahui, minyak bayi merupakan minyak mineral berbasis petroleum, atau produk sampingan dari proses penyulingan minyak mentah. Minyak bayi kemudian disempurnakan lebih lanjut untuk digunakan dalam produk perawatan kulit dan aman bila digunakan secara eksternal pada kulit. Pada praktiknya, minyak bayi memang telah terbukti efektif melindungi bayi dari ruam popok. Namun berbeda dalam hal seks, minyak bayi bukanlah pilihan terbaik untuk digunakan selama penetrasi. Beberapa alasannya antara lain:

 

  • Sulit untuk dibersihkan

Minyak bayi tidak dapat larut dalam air, sehingga menciptakan efek penghalang pada kulit. Artinya, untuk membersihkan sisa minyak bayi di permukaan kulit perlu dibersihkan dengan sabun dan air, disertai gerakan menggosok. Teknik ini berisiko dapat mengiritasi kulit, atau dalam konteks minyak bayi sebagai pelumas, dapat mengiritasi organ intim.

 

Bcaa juga: Tegas atau Keras kepada Anak? Sebenarnya Ada Bedanya, Lho!

 

  • Meningkatkan risiko infeksi vagina

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, minyak bumi merupakan produk berbasis minyak bumi. Hal ini nyatanya dapat meningkatkan risiko infeksi vagina pada wanita. Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang telah menggunakan petroleum jelly (produk yang serupa dengan minyak bayi) sebagai pelumas, dua kali berisiko mengalami infeksi vaginosis bakterialis dibandingkan wanita yang tidak pernah menggunakan petroleum jelly sebagai pelumas selama bulan yang sama. Vaginosis bakterialis dapat dikenali dengan munculnya keputihan yang yang memiliki tekstur encer dan berwarna kelabu atau putih. Keputihan juga mengeluarkan bau amis, terutama ketika menstruasi atau melakukan hubungan seksual. Selain keputihan, vaginosis bakterialis juga dapat menimbulkan beberapa gejala yang berbeda, seperti vagina terasa gatal, serta nyeri dan perih ketika buang air kecil akibat terjadinya iritasi di sekitar vagina.

 

Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan minyak pada vagina dapat meningkatkan risiko wanita terkena infeksi jamur. Ibu hamil dan wanita yang mengonsumsi pil KB dengan kandungan estrogen tinggi, merupakan golongan yang rentan terhadap infeksi jamur, sehingga harus menghindari penggunaan minyak bayi atau jenis minyak lainnya saat berhubungan seks.

 

  • Dapat merusak kondom

Pelumas berbahan dasar minyak apa pun dapat merusak kondom lateks dengan sangat cepat. Maka dari itu, minyak bayi dan semua minyak lainnya tidak boleh digunakan dengan kondom, diafragma, atau penutup serviks yang terbuat dari lateks. Penelitian telah menunjukkan bahwa kerusakan kondom dapat terjadi hanya dalam satu menit saat menggunakan minyak mineral. Jika kondom rusak, berarti besar kemungkinan terjadinya kehamilan.

 

Sifat minyak bayi yang tidak larut dalam air juga bisa merusak kondom pada kondisi jika pria menggunakan minyak bayi untuk masturbasi, kemudian menggunakannya untuk berhubungan seks dengan kondom sesudahnya tanpa mandi.Hal itu masih akan menyebabkan lateks kondom terdegradasi dan tidak berfungsi dengan baik.

 

  • Menodai seprai dan pakaian

Pastinya Mums sudah paham benar bagaimana repotnya membersihkan noda minyak di atas kain. Nah, penggunaan minyak bayi sebagai pelumas juga berisiko meninggalkan noda minyak di atas seprai dan baju yang sulit dihilangkan. Pastinya tak mau dong, jika sesi bercinta meninggalkan “pekerjaan rumah” yang merepotkan.

 

Siapa sangka ya, benda yang selama ini dianggap aman, justru bisa berbahaya jika penggunaannya tidak benar. Oleh karena itu, pilihlah pelumas yang memang sesuai untuk penggunaan pada organ intim, sehingga tidak menimbulkan efek merugikan baik bagi Mums maupun suami. (IS)

 

Baca juga: Mums, Ini Penyebab Nyeri Sendi Setelah Melahirkan!

 

 

 

Referensi:

Healthline. Baby Oil As Lube

Medical News Today. Lube

IPPF. Lube