Seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan. Namun, akan sulit untuk bersenang-senang jika terus merasa khawatir tentang seberapa baik performa Dads. Jika terus merasakan kekhawatiran terkait dengan aktivitas seksual, bisa jadi Dads mungkin mengalami sex anxiety!

 

Sex anxiety bisa terjadi saat berhubungan seks atau bahkan sebelum berhubungan seks. Sex anxiety kadang disalahartikan dengan disfungsi ereksi. Meskipun sex anxiety bisa menyebabkan disfungsi ereksi, tetapi keduanya adalah dua kondisi yang berbeda. 

 

Disfungsi ereksi ialah ketidakmampuan fisik untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi. Sementara sex anxiety adalah kekhawatiran seksual tidak dapat memuaskan pasangan, mendapatkan atau mempertahankan ereksi, atau faktor lainnya.

 

Mengenal Sex Anxiety

Kali ini, kita akan membahas lebih dalam soal sex anxiety, mulai dari gejala hingga pengobatan.

 

1. Gejala

Sama seperti jenis kecemasan kinerja lainnya, gejala sex anxiety mencakup efek fisik dan mental dari tingkat ringan hingga cukup parah. Pria dan wanita sama-sama dapat mengalami sex anxiety, tetapi beberapa gejalanya mungkin berbeda. Gejala sex anxiety meliputi:

  • Pikiran negatif sebelum atau selama berhubungan seks.
  • Perasaan negatif yang berhubungan dengan seks.
  • Khawatir atau takut memikirkan tentang seks.
  • Tidak mampu mencapai orgasme saat berhubungan seks.
  • Ejakulasi dini.
  • Ejakulasi tertunda.
  • Disfungsi ereksi.
  • Kekeringan vagina.
  • Sakit saat berhubungan seks.
  • Berkurangnya minat pada seks.
  • Berkeringat.

 

2. Penyebab

Seks bukan hanya melibatkan fisik, melainkan juga emosi. Ketika pikiran tentang seks membuat Dads terlalu stres, tubuh juga tidak bisa bersemangat. Ada banyak kekhawatiran yang dapat menyebabkan sex anxiety:

  • Takut tidak dapat tampil baik di atas ranjang dan memuaskan pasangan.
  • Merasa minder dengan tubuh sendiri.
  • Masalah dalam hubungan.
  • Kekhawatiran tentang ejakulasi dini.
  • Kecemasan karena tidak dapat mengalami orgasme atau menikmati pengalaman seksual.

 

Semua pikiran buruk seperti ini dapat menyebabkan tubuh melepaskan hormon stres, seperti epinefrin dan norepinefrin.

 

3. Diagnosis

Sex anxiety dapat didiagnosis oleh penyedia perawatan primer atau ahli kesehatan mental profesional, seperti psikiater, psikolog, atau terapis. Nantinya, penyedia layanan kesehatan dapat menilai gejala fisik dan mental, bersama dengan pikiran atau keadaan terkait, untuk memberikan diagnosis. Selanjutnya, mereka dapat membantu mengembangkan merencanakan perawatan.

 

4. Pengobatan

Jika Dads atau Mums merasa memiliki sex anxiety, segera temui dokter untuk mendiskusikan kehidupan seks. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan, berbagai tes, dan menanyakan riwayat seksual untuk mengetahui berapa lama sudah mengalami sex anxiety dan penyebab masalah ini. 

 

Jika masalah dipicu oleh penyebab fisik, dokter akan memberikan obat-obatan dan terapi untuk membantu mengobati disfungsi ereksi dan masalah seksual lainnya. Jika menurut dokter ini tidak disebabkan oleh masalah medis, dokter mungkin menyarankan untuk mencoba salah satu dari pendekatan ini:

  • Berkonsultasi dengan terapis. Buatlah janji dengan konselor atau terapis yang berpengalaman dalam menangani masalah seksual. Terapi dapat membantu pasutri memahami dan mengurangi atau menyingkirkan masalah yang menyebabkan sex anxiety.
  • Bersikaplah terbuka dengan pasangan. Komunikasi terbuka dengan pasangan tentang kekhawatiran yang dirasakan dapat membantu meringankan beberapa kekhawatiran yang dimiliki. Komunikasi terbuka juga membuka kesempatan bagi Mums dan Dads untuk mencapai solusi bersama.
  • Coba cara lain untuk menjadi lebih dekat tanpa hubungan seks. Pelajari cara menjadi lebih dekat tanpa melakukan hubungan seksual. Misalnya, berikan pasangan pijatan sensual atau mandi bersama. Jika sudah sama-sama nyaman, harapannya Mums dan Dads akan lebih siap untuk melakukan hubungan intim.
  • Olahraga. Berolahraga tidak hanya membuat tubuh terasa lebih baik, melainkan juga meningkatkan stamina di tempat tidur.
  • Alihkan perhatian. Pikirkan hal lain yang membuat Dads bersemangat. Melepaskan pikiran dari kinerja seksual dapat menghilangkan kekhawatiran.

Mengalami sex anxiety tentu saja bukanlah hal yang menyenangkan. Jika dibiarkan, ini bisa mengganggu keharmonisan rumah tangga. Jadi, jika Dads atau Mums merasa mengalami sex anxiety atau kehawatiran apa pun seputar hubungan seksual, cobalah bersikap terbuka terhadap satu sama lain agar bisa mencari solusinya bersama-sama. (AS)

 

Referensi

https://www.webmd.com/sexual-conditions/guide/sexual-performance-anxiety-causes-treatments

https://www.verywellhealth.com/sexual-performance-anxiety-5204649