Salah satu perubahan fisik yang Mums alami saat hamil berhubungan dengan tidur. Mulai dari perlu menyesuaikan posisi tidur, sering bangun di malam hari untuk buang air kecil, hingga mendengkur. Apakah normal mendengkur saat hamil?

Mulai mendengkur saat hamil cukup umum terjadi. Jika Mums mengalaminya, berikut cara mengatasinya!

 

Baca juga: Mums, Cermati Perubahan Kaki Ibu Hamil. Kapan Harus Waspada?
 

Penyebab Mendengkur saat Hamil

Ibu hamil berisiko mendengkur saat tidur karena perubahan hormonal. Saat hamil, tubuh memproduksi banyak progesteron untuk membantu menjaga kesehatan kehamilan. Progesteron memiliki efek menghaluskan otot di saluran pernapasan dan hidung, sehingga terjadi pelebaran saluran pernapasan. Bagian atas atau atap mulut juga bisa menurun di malam hari sehingga menyebabkan Mums mendengkur. 

Efek merileksasi otot akibat progesteron inilah yang menyebabkan ibu hamil memiliki risiko mendengkur. Selain itu, progesteron bisa menyebabkan pelebaran pembuluh darah di dalam selaput lendir, sehingga terjadi hidung tersumbat yang bisa memperparah dengkuran Mums.

Kenaikan berat badan dan retensi cairan saat hamil juga bisa menjadi salah satu faktor Mums mulai mendengkur saat hamil. Selain itu, faktor lingkungan, seperti udara yang kering dan lembab juga bisa membuat Mums mendengkur saat hamil.

 

Baca juga: Apakah Bayi Bisa Melihat, Mendengar, dan Mencium Bau di Dalam Kandungan?
 

Bagaimana Cara Meredakan Dengkuran saat Hamil

Banyak penyesuaian fisik yang bisa Mums lakukan untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi dengkuran. Beberapa penyesuaian yang dimaksud seperti tidur menyamping, menggunakan bantal tubuh atau bantal guling dan bantal kepala, serta memastikan bagian kepala, leher, dan pundak berada di posisi  lebih tinggi.

Karena kenaikan berat badan bisa meningkatkan risiko Mums mulai mendengkur saat hamil, maka pastikan Mums membatasi kenaikan berat badan selama hamil. Jika Mums sudah mengalami kelebihan berat badan, coba usahakan kenaikan berat badan selama hamil tidak lebih dari 9 kg. 

Selain itu, Mums bisa memastikan saluran pernapasan bersih. Mums bisa melakukan cuci hidung untuk membersihkan saluran hidung. Mums bisa melakukan cuci hidung sebelum tidur malam. 

 

Baca juga: Penelitian: Semakin Tinggi Asupan Vitamin D Ibu Hamil, Semakin Tinggi Skor IQ Anak
 

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Meskipun Mums tidak pernah mendengkur sebelum hamil, mulai mendengkur saat hamil bisa saja menjadi pertanda masalah yang lebih serius. Kasus mendengkur yang tidak juga kunjung mereda meskipun Mums sudah melakukan penyesuaian fisik perlu diperiksakan. 

Mendengkur berlebihan yang tidak kunjung mereda bisa menjadi gejala obstructive sleep apnea, dimana pada kondisi ini, kehamilan merupakan salah satu faktor risikonya. Sleep apnea adalah kondisi dimana seseorang sesekali berhenti bernapas saat tidur

Hal ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam tubuh dan bisa berbahaya jika tidak diobati. Kalau Mums sering merasa lelah meskipun sudah tidur cukup, atau jika Dads sering melihat Mums tidak bernapas saat tidur malam, maka sebaiknya periksa ke dokter. 

Biasanya dokter akan melakukan evaluasi terhadap sleep apnea. Biasanya Mums diminta tidur di laboratorium untuk dimonitor menggunakan sensor yang mendeteksi saluran pernapasan, sambil mengamati gejala lain yang mungkin Mums alami. 

 

Sumber:

Very Well Family. Snoring During Pregnancy: Why It Happens. Agustus 2022.
Pang Y, Thomas P. Progesterone induces relaxation of human umbilical cord vascular smooth muscle cells through mPRα (Paqr7). Molecular and Cellular Endocrinology. 2018;474:20-34. DOI: 10.1016/j.mce.2018.02.003
Sleep Foundation. Snoring and Sleep.
Dzieciolowska-Baran E, Teul-Swiniarska I, Gawlikowska-Sroka A, Poziomkowska-Gesicka I, Zietek Z. Rhinitis as a cause of respiratory disorders during pregnancy. In: Pokorski M, ed. Respiratory Regulation - Clinical Advances. Vol 755. Springer Netherlands; 2013:213-220. DOI: 10.1007/978-94-007-4546-9_27