Radang usus buntu adalah pembengkakan yang terjadi pada usus buntu, organ berbentuk kantong kecil yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut. Radang usus buntu menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan seringkali harus ditangani dengan operasi.

 

Radang usus buntu dapat terjadi pada siapa saja, bahkan ibu hamil. Didiagnosis mengalami radang usus buntu saat sedang hamil dan disarankan untuk menjalani operasi tentunya membuat Mums merasa khawatir. Namun, amankah menjalani operasi usus buntu saat sedang hamil? Apakah ini akan berpengaruh pada kondisi Mums dan calon buah hati? Daripada terus menebak-nebak, langsung saja kita simak pembahasan berikut ini.

 

Baca juga: Usus Buntu Ada Fungsinya apa Enggak, Sih?

 

Gejala Radang Usus Buntu

Nyeri di perut bagian kanan bawah merupakan gejala radang usus buntu yang paling umum, baik pada orang yang sedang hamil maupun yang tidak. Seiring waktu, rasa sakit dapat menyebar, biasanya ke perut kanan bagian atas.

 

Jika dokter mencurigai rasa sakit ini disebabkan oleh radang usus buntu, Mums akan diminta menjalani USG. USG dapat digunakan untuk mendiagnosis radang usus buntu pada trimester pertama dan kedua. 

 

Namun, agak sulit untuk mendiagnosis radang usus buntu pada trimester ketiga. Karenanya, dokter mungkin menyarankan MRI atau CT scan untuk membantu mengkonfirmasi radang usus buntu di trimester terakhir kehamilan.

 

Baca juga: Nyeri di Perut Kanan Bawah, Apa Saja Penyebabnya?

 

Amankah Operasi Usus Buntu Saat Hamil?

Berita baiknya, menjalani operasi usus buntu selama kehamilan sepenuhnya aman bagi ibu dan janin, terlepas dari usia kehamilan. Jika Mums berada di trimester pertama atau kedua, kemungkinan besar Mums akan menjalani laparoskopi. Ini adalah prosedur operasi yang dilakukan dengan membuat lubang kecil di perut, bukan sayatan besar.

 

Jika Mums berada trimester ketiga, dokter akan melakukan operasi dengan sayatan yang lebih besar. Setelah operasi, kondisi janin harus terus dipantau.

 

Ibu hamil tidak memiliki risiko yang lebih besar terkena infeksi atau komplikasi lain setelah operasi pengangkatan usus buntu dibandingkan orang yang tidak hamil. Bahkan, seringkali operasi radang usus buntu meningkatkan kualitas kehamilan. Ini sama sekali tidak membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.

 

Meskipun wanita hamil yang menjalani operasi usus buntu mungkin mengalami kontraksi, tetapi hanya sekitar 10 persen yang akan melahirkan bayi mereka lebih awal, menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Australian and New Zealand Journal of Obstetrics and Gynaecology tahun 2018. Risiko ini meningkat saat kehamilan berlanjut, yaitu 8% sebelum kehamilan 24 minggu, 13% antara 24 dan 28 minggu, dan 35% pada 29 hingga 36 minggu.

 

Baca juga: Hindari 5 Makanan Ini Setelah Operasi Usus Buntu

 

Jangan Tunda Operasi

Operasi pengangkatan usus buntu selama kehamilan bukan hanya aman, tapi juga bersifat mendesak atau tidak boleh ditunda. Jika radang usus buntu dibiarkan berkembang selama kehamilan, usus buntu bisa pecah dan berakibat fatal. 

 

Semakin lama operasi ditunda, semakin besar kemungkinan Mums mengalami komplikasi, terutama perforasi usus buntu. Jika ini terjadi, tingkat kehilangan janin akan meningkat, hingga 36%.

 

Pemulihan dari Operasi Pengangkatan Usus Buntu

Kapan Mums diizinkan pulang setelah menjalani operasi akan tergantung pada bagaimana keadaan Mums dan calon buah hati. Secara umum, Mums harus menginap setidaknya semalam.

 

Pemulihan setelah operasi sangat penting untuk kehamilan. Setelah diizinkan pulang, Mums harus beristirahat dari pekerjaan selama sekitar seminggu. Waktu istirahat yang diperlukan bahkan bisa lebih lama jika Mums mengalami komplikasi atau menunjukkan tanda-tanda akan menjalani persalinan prematur.

 

Selama beristirahat, Mums dilarang mengangkat benda berat. Mums juga perlu memperbanyak konsumsi makanan bergizi dan patuhi jadwal kontrol untuk membantu memastikan bahwa Mums sembuh dengan benar. 

 

Jika terdapat perubahan dalam rencana persalinan, ikuti setiap saran dari dokter. Jika ada hal yang membuat Mums khawatir atau bingung, ungkapkan semuanya pada dokter.

 

Sekarang, Mums tidak perlu khawatir jika harus menjalani operasi usus buntu karena prosedur ini benar-benar aman. Namun, jika Mums mengalami demam atau tanda-tanda masalah kehamilan setelah prosedur operasi, segera periksakan diri ke dokter.

 

Mums, untuk sharing seputar kehamilan, newborn, dan tumbuh kembang anak bisa join komunitas Teman Bumil. Klik saja link berikut untuk gabung ya Mums!

 

 

 

 

Sumber:

 Reuters.com. Gallbladder appendix

Utswmed.org. Surgery pregnancy

MSDmanuals.com. Disorders-that-require-surgery-during-pregnancy

 

 Verywellfamily.com. Appendicitis-during-pregnancy

Obgyn.onlinelibrary.wiley.com.