Pilihan “lebih cepat lebih baik” tidak berlaku jika konteksnya pada kehamilan. Pasalnya, bayi harus dilahirkan dengan usia yang cukup. Jika tidak, akan banyak risiko yang menanti pada persalinan prematur. Yuk, baca lebih lanjut di sini.

 

Risiko Persalinan Prematur Bukan Hal Sepele

Jika dilahirkan cukup bulan, berat badan bayi biasanya akan normal dan organ-organnya sudah berkembang sempurna. Hal ini memungkinkan bayi untuk bisa bertahan hidup di luar rahim.

 

Sebaliknya jika dilahirkan secara prematur, bayi bisa memiliki berat badan yang kurang, skor APGAR(status klinis bayi) rendah, dan gangguan organ yang dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan. Bahkan bayi yang lahir empat sampai enam minggu lebih awal, dapat mengalami efek dari kelahiran prematur.

 

Dua masalah paling serius dari kelahiran prematur adalah gangguan pernapasan dan otak yang belum matang. Masalah pernapasan serius inilah yang membuat bayi prematur memerlukan alat bantu pernapasan (ventilator) di unit perinatologi. Bayi prematur juga mungkin mengalami masalah pernapasan selama tahun pertama kehidupan dan meningkatkan risiko asma di kemudian hari.

 

Sementara, risiko gangguan fungsi otak sangat berdampak pada bayi prematur karena otak adalah organ utama terakhir yang matang pada bayi. Otak yang belum matang terus berkembang bahkan setelah lahir. Semakin prematur bayi lahir, semakin besar kemungkinan perdarahan atau tanda-tanda stres lain yang akan memengaruhi otak. Bahkan pada usia 35 minggu, berat otak bayi hanya dua pertiga dari beratnya saat cukup bulan (sekitar 40 minggu). Jika bayi lahir lebih awal, pertumbuhan otak yang penting ini terjadi di lingkungan yang tidak normal (di luar rahim).

 

Pada efek jangka panjang, anak-anak yang lahir prematur lebih mungkin terkena penyakit kronis, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes saat dewasa. Itulah mengapa, pencegahan persalinan prematur sangat penting dilakukan.

 

 

Baca juga: Bisakah Persalinan Prematur Dihindari?

 

 

 

 

Bisakah Persalinan Prematur Ditunda?

Sudah jelas, persalinan prematur bukanlah hal yang baik dan kebanyakan orang tua tidak siap menghadapi situasi ini. Namun, ada cara untuk membantu mencegah persalinan prematur pada wanita yang berisiko tinggi. Ada juga perawatan yang mungkin dapat memperlambat atau menghentikan persalinan prematur jika kontraksi dimulai sebelum waktunya, sebelum usia kehamilan 37 minggu.

 

Yang perlu diketahui, tanda-tanda persalinan prematur tidak selalu mengarah pada kelahiran. Kadang-kadang, tanda-tanda tersebut berhenti dengan sendirinya (sekitar 30% dari keseluruhan kasus), dokter akan memberikan pengobatan untuk menghentikan persalinan, atau setidaknya memperlambat kemajuannya. 

 

Pengobatan untuk persalinan prematur tergantung pada perkembangan bayi, terutama berat keseluruhan dan usia kehamilan. Jika dokter yakin bayi sudah siap untuk lahir (biasanya setelah 34 minggu kehamilan), maka dokter bisa saja akan merekomendasikan kemajuan persalinan. Jika ini terjadi, Mums akan dianjurkan untuk rawat inap agar dokter dapat memantau dan mengevaluasi gejala setiap beberapa jam untuk mendeteksi perubahan apa pun yang mungkin menandakan bahwa persalinan sudah dekat. 

 

Tetapi jika bayi belum siap untuk lahir, dokter akan mengambil langkah-langkah untuk menunda persalinan selama mungkin. Beberapa langkah medis yang biasanya dilakukan untuk menunda atau menghentikan kemajuan persalinan prematur antara lain:

 

 

 Baca juga: Cara Merawat Bayi Prematur agar Cepat Gemuk

 

 

  • Pemberian antibiotik

 

Biasanya diberikan jika hasil tes urine menunjukkan bahwa Mums mengalami infeksi saluran kemih serta ketuban pecah dini.

 

 

  • Pemberian obat tokolitik

 

Jika Mums menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur dan usia kehamilan kurang dari 34 minggu, dokter umumnya memberikan obat tokolitik untuk menekan persalinan dan memberi paru-paru bayi lebih banyak waktu untuk matang. Tokolitik dapat mengurangi kontraksi, sehingga menunda persalinan hingga beberapa hari. 

 

Tokolitik mungkin tidak diresepkan untuk wanita dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti perdarahan hebat, yang mungkin disebabkan oleh lepasnya plasenta dari dinding rahim (solusio plasenta). Dalam situasi ini, persalinan dapat dibiarkan berkembang demi keselamatan ibu dan bayinya.



Sebagai catatan, penting untuk minum cukup cairan sebanyak 8-10 gelas jika Mums mengalami gejala persalinan prematur, karena dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi. Dokter akan menyarankan minum cukup air untuk memastikan urine Mums berwarna kuning pucat atau hampir jernih. (IS)

 

 

Baca juga: Mums, Bayi Prematur Juga Memiliki Keistimewaan, Lho!

 

 

Referensi:

NHS. Premature Labour

NYU Langone Health. Preterm Labor

VeryWell Family. Stopping Premature Labour