Persalinan dini atau kelahiran di usia kehamilan kurang dari 37 minggu memang menjadi sebuah kekhawatiran terbesar untuk semua pasangan orang tua. Pasalnya, bayi prematur sangat berisiko mengalami gangguan kesehatan.

 

Bahkan faktanya, bayi yang lahir lebih awal 4-6 minggu akan berisiko lebih besar mengalami kesulitan bernapas, gangguan makan, penyakit kuning, hingga berefek pada fungsi otaknya. Untuk itu, perlu cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk.

 

Namun, bukan berarti kans bayi prematur untuk bertahan hidup tak ada. Menurut data, 98% bayi yang lahir di usia kehamilan 30 minggu dan mendapat perawatan medis yang tepat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dapat bertahan hidup. Mereka pun bisa pulang ke rumah bersama orang tuanya. Lalu, bagaimana cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk, sehingga tumbuh kembangnya optimal dan ia diperbolehkan dibawa pulang? Mari simak info berikut ini.

 

Cara Merawat Bayi Prematur agar Cepat Gemuk: Hitung Usia Bayi Prematur 

Seorang bayi dikatakan prematur ketika dilahirkan di bawah usia kehamilan 37 minggu atau jauh sebelum Hari Perkiraan Lahirnya (HPL). Faktor penyebab persalinan prematur cukup beragam, seperti:

  • Kehamilan lebih dari satu bayi alias kembar.
  • Adanya masalah pada rahim atau serviks.
  • Sang Ibu mengalami infeksi yang menimbulkan komplikasi.
  • Ada kondisi medis pada sang Ibu, sehingga membuat bayi harus dilahirkan dini, seperti pre-eklampsia dan diabetes gestasional.
  • Adanya riwayat persalinan prematur.

 

Itu kenapa penting untuk mengenali tanda-tanda persalinan dini agar tak terlambat menerima penanganan medis. Tanda-tanda yang umum dirasakan adalah:

  • Kontraksi dengan interval cukup dekat dan rasa sakit semakin meningkat.
  • Pecahnya air ketuban.
  • Perdarahan melalui vagina.
  • Menemukan cairan lengket dan tebal (mukus) dari vagina, seperti keputihan.
  • Penurunan gerakan janin yang mendadak.
 
Baca juga: Kisah Inspiratif Penderita Kebutaan Akibat Kelahiran Prematur

  

Bayi prematur umumnya akan membutuhkan perawatan khusus di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Apalagi dengan semakin dini bayi prematur, semakin besar kemungkinan dibutuhkannya dukungan hidup, yang berarti tinggal lebih lama di NICU.

 

Itulah kenapa jika tanda-tanda persalinan dini ditemukan dan rumah sakit tempat Mums dirawat tidak memiliki NICU, dokter akan menyarankan untuk pindah ke rumah sakit dengan fasilitas NICU.

 

Sementara itu, dokter akan mengusahakan menghentikan kontraksi untuk sementara waktu dengan pemberian obat, sehingga proses pemindahan ke rumah sakit dapat tetap dilakukan. Mums juga akan mendapatkan suntikan kortikosteroid 12 atau 24 jam sebelum persalinan, untuk membantu mematangkan paru-paru bayi.

 

Bayi prematur cenderung lahir dalam waktu cukup cepat, sehingga persalinan pervaginam atau normal sangat mungkin dilakukan. Namun pada beberapa kasus, keputusan untuk persalinan caesar juga akan diambil sebagai opsi paling aman, tergantung kondisi ibu dan bayinya.

 

Setelah lahir, bayi prematur akan memiliki dua usia, usia koreksi dan usia kronologis. Bahkan, si Kecil juga memiliki usia gestasional, yaitu usianya sejak konsepsi hingga kelahiran, dihitung dalam beberapa minggu. 

 

Untuk melakukan cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk, penting untuk mengetahui cara menghitung usia bayi prematur. Hal ini akan memudahkan Mums untuk mengikuti pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

 

Perbedaan antara usia koreksi dan kronologis adalah:

  • Usia koreksi: Usia si Kecil jika dilahirkan pada tanggal jatuh tempo. 
  • Usia kronologis: Usia si Kecil sejak lahir. Ulang tahun adalah perayaan usia kronologisnya.

 

Cara menghitung usia koreksi yaitu mengurangi jumlah minggu si Kecil dilahirkan (usia kronologis) si Kecil dengan jumlah minggu si Kecil prematur. Perlu diingat, dalam menghitung usia koreksi ini, kehamilan dianggap cukup bulan dalam usia 40 minggu.

 

Contoh:

Jika si Kecil lahir pada usia kehamilan 32 minggu, ia berusia 8 minggu (2 bulan) prematur. Jika ia sekarang berusia 4 bulan (16 minggu sejak lahir), usia koreksinya adalah: 16 minggu - 8 minggu = 8 minggu (2 bulan). 

 

Usia koreksi ini sepatutnya Mums jadikan usia sebenarnya saat mengecek milestone si Kecil. Misal, di usia kronologis si Kecil 4 bulan, aspek pertumbuhan dan perkembangan yang bisa ia kuasai adalah milestone untuk bayi berusia 2 bulan, yaitu mengangkat kepala, tersenyum, dan lain-lain, walaupun secara kronologis ia sudah berusia 4 bulan.

 

Namun, tak perlu terlalu risau dengan perbedaan usia kronologis dan usia koreksi ini, Mums. Karena umumnya hal ini hanya akan berlangsung hingga ia berusia dua atau tiga tahun. Saat mencapai usia tersebut, si Kecil yang lahir prematur sudah mencapai perkembangan seperti teman sebayanya.

 
Baca juga: Mums, Waspadai Tanda-tanda Persalinan Prematur Berikut Ini!

 

Cara Merawat Bayi Prematur agar Cepat Gemuk di Rumah

Kenapa penting untuk mengetahui cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk? Karena batas bobot bayi prematur agar bisa dibawa pulang dari rumah sakit adalah 1.800 gram, dengan kenaikan berat badan minimal 15 gram/kilogram per hari.

 

Di samping itu, banyak risiko yang menyertai pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), di antaranya:

  • Kesulitan bernapas akibat paru-paru belum berkembang atau yang biasa disebut Neonatal Respiratory Distress Syndrome. Masalah pernapasan serius ini sering kali mengharuskan bayi memakai penopang hidup (ventilator). Ditambah lagi, si Kecil juga mungkin memiliki masalah pernapasan selama tahun pertama kehidupan dan peningkatan risiko asma di kemudian hari.
  • Suhu tubuh rendah (bayi akan selalu kedinginan).
  • Kesulitan menyusu yang berefek pada susahnya naik berat badan.
  • Infeksi.
  • Masalah pada jaringan saraf, seperti terjadinya perdarahan di dalam otak atau kerusakan di area putih pada otak kecil (cerebellum). Otak merupakan organ utama terakhir yang matang pada bayi. Semakin dini bayi lahir, semakin besar kemungkinan perdarahan atau tanda-tanda stres lainnya akan memengaruhi otak. Jika bayi dilahirkan lebih awal, bahkan hanya beberapa minggu lebih awal, pertumbuhan otak akan terjadi di lingkungan yang tidak normal (di luar rahim). Walau begitu, otak yang belum matang akan terus berkembang bahkan setelah masa kelahiran.
  • Masalah pencernaan serius, seperti Necrotizing enterocolitis (NEC), yaitu peradangan pada usus besar dan halus.
  • Kematian mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

 

Walau begitu, ketika akhirnya si Kecil dinyatakan boleh pulang, itu berarti si Kecil telah berhasil melewati semua risiko di atas. Pasalnya, dokter tak mungkin mengirim bayi prematur ke rumah sampai ia siap. Dengan beberapa persiapan dan perencanaan, Mums pun akan siap dan bisa melanjutkan cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk di rumah.

 

Nah, cara merawat bayi prematur agar cepat gemuk yang bisa Mums lakukan adalah:

  • Susui si Kecil setiap 2 jam sekali. Jika ia terlihat lelah menyusu, lanjutkan pemberian ASI dengan memberi ASI perah (ASIP). Tanda kecukupan cairan dan nutrisi adalah bila si Kecil buang air kecil kurang lebih 6 kali sehari, mulut dan lidahnya tampak basah, terlihat puas sesudah minum, adanya peningkatan berat badan.
  • Dokter mungkin saja akan memberikan susu formula khusus untuk menambah kalori. Dokter biasanya juga akan memberikan suplemen vitamin dan zat besi untuk diminum.
  • Bayi prematur akan lebih banyak tidur ketimbang bayi pada umumnya. Walau begitu, pastikan si Kecil disusui setiap dua jam sekali. Selain itu, baringkan ia secara telentang di atas kasur yang tidak terlalu empuk.
  • Lakukan secara rutin perawatan metode kanguru (PMK), yaitu meletakkan si Kecil di dada Mums dan Dads tanpa pakaian.
  • Hindari memegang si Kecil secara mendadak atau kasar sehingga ia kaget, yang berakibat membuang energinya. Ingat, si Kecil harus memaksimalkan kalorinya untuk proses pertumbuhannya.
  • Jaga suhu tubuh si Kecil dalam kisaran 36,5–37,5º Celcius. Selain itu, pertahankan suhu ruangan antara 27–28º Celcius agar tidak terlalu dingin untuknya.
  • Bila si Kecil pipis, segera ganti popoknya. Bila ia kedinginan atau terlihat gelisah, Mums boleh saja membedongnya. Namun, pastikan tidak terlalu ketat dan terlalu lama, sebab bisa memengaruhi perkembangan motorik kasar bayi.
  • Selalu kontrol rutin ke dokter spesialis anak untuk memantau tumbuh kembangnya. Periksakan pertumbuhannya meliputi berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala setiap 2 minggu hingga 1 bulan sekali sesuai anjuran dokter. (AS)

 

Baca juga: Anti Stres Merawat Bayi Baru Lahir dengan Tips Berikut!
 

 

Sumber

Very Well Family. Milestones Preemies Must Reach Before Going Home.

Better Health Channel. Premature Babies.

UK Health Care. Effects of Preterm Birth.