Setiap bayi yang terlahir permatur umumnya harus dirawat di ruang NICU (neonatal intensive care unit) selama beberapa waktu sampai berat badannya mencapai berat yang cukup atau seluruh organ tubuhnya matang. Selama di ruangan NICU, bayi akan melalui sejumlah tes terlebih dahulu untuk memastikan ia tidak memiliki masalah kesehatan tertentu. 

 

Bayi yang lahir prematur memang memiliki risiko sejumlah masalah kesehatan. Supaya Mums tidak kaget dan bingung, berikut sejumlah tes yang dilakukan selama bayi prematur dirawat di NICU. Biasanya, dokter akan meminta persetujuan orang tua bayi yang membutuhkan tes kesehatan tersebut.

 

Baca juga: Fungsi Tes APGAR untuk Bayi Baru Lahir
 

Tes Darah

Ini adalah tes yang paling sering dilakukan di NICU. Tes darah memberikan informasi dan potensi masalah kesehatan penting terkait kesehatan si Kecil sejak dini. Misalnya, mengecek apakah ia mengalami anemia atau kadar bilirubinnya terlalu tinggi. Bilirubin merupakan senyawa berwarna kuning yang didapatkan dari hasil kaatabolisme heme atau sel darah merah. Bayi akan mengalami penyakit kuning jika hati tidak bisa menjalankan fungsinya menghilangkan bilirubin dari darah. 

 

Cek darah juga dapat menemukan jika si Kecil memiliki kadar gula darah rendah (hipoglikemia), ketidakseimbangan elektrolit atau cairan, atau jika si Kecil membutuhkan nutrisi khusus. Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan masalah jika tidak segera ditangani. Dari tes darah juga dapat diketahui apakah bayi infeksi sekaligus menentukan jenis antibiotik yang tepat. 

 

Pemeriksaan darah bisa untuk menghitung kadar gas di dalam darah (oksigen dan karbondioksida). Kadang tes darah ini dilakukan beberapa kali dalam satu jam untuk memantau kadar gasnya. Jenis tes darah seperti ini biasanya dilakukan menggunakan sample darah dari arteri bayi, karena pembuluh darah tersebut berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Tes darah untuk mengecek kadar gas darah juga dilakukan dengan segera untuk mendeteksi jika bayi membutuhkan bantuan oksigen. 

 

Computed Tomography (CT scan)

CT scan adalah tes yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran kondisi seluruh organ di dalam tubuh. Alat ini dapat memberikan gambaran lebih jelas dari jaringan tubuh ketimbang tes x-ray atau USG. Jika bayi membutuhkan alat ini, tesnya akan dilakukan di unit radiologi rumah sakit. Untuk melakukan tes ini, bayi biasanya harus dibius, supaya tidak bergerak. 

 

Ekokardiogram

Alat sejenis USG ini digunakan untuk memeriksa kesehatan jantung. Ekokardiogram dapat mendeteksi masalah struktural (cacat jantung) dan fungsi jantung. 

 

Tes Pendengaran

Bayi prematur memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran. Oleh sebab itu, sebelum diizinkan pulang ke rumah, dokter biasanya akan melakukan tes pendengaran. Tes pendengaran tersebut dinamakan OAE (Otoacoustic Emissions).

 

Untuk melakukan tes ini, dokter akan memasukkan earphone kecil ke dalam telinga si Kecil untuk menyampaikan suara. Alat sensor kecil yang ditempelkan di kepala bayi akan menyampaikan informasinya ke mesin yang mengukur aktivitas elekrtik di dalam otak bayi sebagai respon terhadap suara. 

 

Setelah tes, dokter akan menginformasikan kepada Mums terkait hasilnya, termasuk jika pemeriksaan selanjutnya diperlukan. Kalau bayi memberi respon normal, maka itu artinya ia tidak memiliki gangguan pendengaran. Tes ini sangat penting dilakukan. Pasalnya, mendeteksi gangguan pendengaran sedini mungkin itu penting dalam mencegah masalah sulit bicara.

 

Baca juga: Tips Merawat Bayi Baru Lahir
 

Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Sama seperti CT scan, MRI dapat memproduksi gambaran detil kondisi di dalam tubuh, yang tidak bisa dilihat oleh USG atau x-ray. Bahkan, MRI memberikan gambaran yang lebih jelas lagi ketimbang CT scan. Alat ini menggunakan teknologi magnet yang kuat dan dihubungkan dengan komputer untuk membaca gambarannya.

 

Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan aman untuk bayi, jadi Mums tidak perlu khawatir. Sama seperti CT scan, MRI juga dilakukan di unit radiologi rumah sakit. Bayi juga umumnya diberikan bius sebelum tes dilakukan.

 

Pemeriksaan Retinopati Prematuritas

Bayi prematur yang lahir dengan berat badan kurang dari 1,5 kg biasanya diharuskan melakukan tes ini. Dokter mata pediatrik akan memeriksa retina mata bayi menggunakan alat khusus. Kalau bayi memiliki indikasi retinopati prematuritas, dokter akan merekomendasikan pengobatan yang tepat sehingga bayi tidak akan mengalami gangguan penglihatan. 

  

Tes Urine

Sama seperti tes darah, tes urine juga bisa memeriksa kondisi si Kecil secara menyeluruh. Tes urine dapat memeriksa seberapa baik fungsi ginjal bayi dan mendeteksi infeksi.

 

X-ray

Alat ini memberikan gambaran paru-paru dan organ dalam bayi. Kalau si Kecil terdeteksi memiliki masalah pernapasan serius, dokter akan memeriksa paru-parunya selama beberapa kali dalam sehari. Mums tidak perlu khawatir, meskipun si Kecil akan terkena paparan radiasi sinar x-ray, jumlahnya hanya sedikit dan tidak akan memengaruhi kesehatannya.

 

Baca juga: Murmur Jantung pada Bayi, Berbahayakah? 
 

Penting bagi Mums untuk mengetahui tes-tes yang dilalui bayi prematur ini. Dengan begitu, Mums bisa mempersiapkan diri secara psikologis dengan baik. Selain itu, setelah memperoleh informasi ini, Mums juga bisa ikut serta dalam menentukan tes-tes apa yang sebaiknya dilakukan untuk si Kecil. (UH/AY)