Memiliki diabetes dalam jangka waktu yang lama dan gula darah tidak terkontrol, dapat menyebabkan masalah dalam aktivitas seksual. Disfungsi seksual adalah salah satu komplikasi diabetes, dan seharusnya bisa dicegah jika kadar gula bisa dijaga dalam kisaran normal. Memiliki tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi dalam waktu bersamaan semakin meningkatkan risiko disfungsi seksual.

 

Gula darah yang tinggi akan merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk pembuluh darah yang memasok darah ke organ seksual. Hal ini menyebabkan jumlah darah yang mengalir ke organ seksual berkurang. Gejalanya bervariasi, mulai kehilangan sensasi saat berhubungan seksial, hingga mengalami kesulitan untuk terangsang, baik secara fisik maupun psikis.

 

Dalam kondisi lebih berat, pria dengan diabetes akan mengalami disfungsi ereksi, yakni ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi. Bagi yang berusia muda, hal ini bisa menjadi masalah dengan pasangan.

 

Bagaimana dengan wanita dengan diabetes? Wanita pun dapat mengalami disfungsi seksual akibat diabetes.

 

Baca juga: 5 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes

 

Masalah Seks Wanita dengan Diabetes 

Berikut ini beberapa gangguan seksual yang dialami wanita yang menderita diabetes:

 

1. Vagina kering

Ketika seorang wanita menderita diabetes, keluhan yang kerap dilontarkan adalah kekeringan pada vagina. Gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di vagina dan menyebabkan kurangnya pelumasan. Akibatnya, hubungan seks bisa sangat menyakitkan.

 

Selain itu, aliran darah yang berkurang dan kerusakan saraf dikaitkan dengan berkurangnya sensasi rangsangan seksual di area intim.

 

Masalah ini biasa diatasi dengan memberikan pelumas saat berhubungan seksual, atau dokter biasanya memberikan obat-obatan tertentu. Ada banyak jenis pelumas yang dapat membantu mengatasi kekeringan pada vagina, yang dapat dibeli sendiri. Jangan biarkan masalah ini memengaruhi keinginan Diabestfriends untuk berhubungan intim dengan suami.

 

2. Infeksi Jamur

Infeksi jamur sering terjadi pada wanita, dan ini bukan salaj satu infeksi menular seksual (IMS) meskipun dapat ditularkan saat berhubungan seks. Semua wanita berisiko mengalami infeksi jamur di vagina, namun pada wanita dengan diabetes yang tidak terkontrol, risikonya semakin besar.

 

Penyebabnya adalah kadar gula dalam urin yang tinggi dan menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri yang menyebabkan infeksi jamur.

 

Gejala infeksi jamur pada vagina antara lain gatal dan nyeri di sekitar liang vagina, keputihan berwarna putih dan kental, atau encer dan berair, serta timbul rasa sakit saat berhubungan seks dan saat buang air kecil.

 

Baca juga: Kenali 4 Penyebab Utama Infeksi Vagina!

 

3. Infeksi saluran kemih (ISK)

Saat saluran kemih yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih (saluran kemih) terinfeksi, maka disebut Infeksi saluran kemih (ISK). Jika infeksi hanya terjadi di bagian bawah saluran kemih disebut sistitis..

 

ISK lebih sering terjadi pada wanita, dan risiko meningkat jika kadar gula tinggi. Penyebabnya sama dengan infeksi jamur, karena ada banyak gula dalam urine sehingga dapat membantu bakteri tumbuh dengan berlipat ganda.

 

Gejala sistitis yang nyata adalah sakit saat buang air kecil dan buang air kecil sangat sering disertai sakit di bagian bawah perut. ISK tidak menular secara seksual tetapi berhubungan seks adalah salah satu cara bakteri masuk ke saluran kemih.

 

Pengobatan sistitis adalah antibiotik dan antinyeri, serta banyak minum banyak air putih. Hindari berhubungan seks sampai gejala membaik. Pada wanita dengan diabetes, ISK bisa dicegah dengan menjaga gula darah senormal mungkin.

 

Konsultasikan dengan tenaga profesional

Seks adalah bagian penting dalam kehidupan rumah tangga, terutama pada pasangan yang masih aktif secara seksual. Jika Diabestfriends mengalaminya. jangan merasa malu atau khawatir tentang masalah seksual ini dan dipendam sendirian. Menghindari hubungan seks malah akan memperburuk hubungan. Bicarakan dengan tim tenaga kesehatan untuk mendapatkan saran dan dukungan lebih lanjut.

 

Baca juga: Benarkah Minum Air Hangat Menyembuhkan Anyang-anyangan?

 

 

Sumber:

Diabetes.org.uk. Sexual problems women