Di tengah wabah Coronavirus atau Covid-19 ini, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh. Supaya kekebalan tubuh maksimal, enggak cuma konsumsi makanan sehat, kita juga dianjurkan untuk makan suplemen.

 

Berbicara tentang kekebalan tubuh, ada sangat banyak herbal yang terbukti baik untuk kekebalan tubuh. Namun, dari sekian banyak tanaman tersebut, meniran hijau merupakan salah satunya yang paling diyakini baik untuk kekebalan tubuh.

 

Meniran hijau atau Phyllanthus niruri dipercaya sebagai salah satu tanaman yang paling bermanfaat untuk kesehatan. Khasiat meniran hijau sudah sangat dikenal di dunia medis. Apa saja manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Ahli Nyatakan Imunomodulator Aman untuk Cegah Infeksi Virus
 

Manfaat Meniran Hijau untuk Kekebalan Tubuh

Meniran kaya akan antioksidan sehingga baik untuk kesehatan dan kekebalan tubuh. Berikut manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh maupun kesehatan secara keseluruhan:

 

1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Karena kaya akan bahan kimia alami yang baik untuk tubuh, meniran hijau seringkali digunakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Meniran hijau dipercaya bisa membantu sistem imun dan limpatik tubuh untuk melawan virus dan bakteri, serta meredakan stres pada sistem pankreatik.  Di tengah wabah Coronavirus saat ini, suplemen meniran hijau sangat baik untuk melindungi Kamu. Inilah manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh.

 

2. Kaya Kandungan Antioksidan

Menurut penelitian pada 2014, ekstrak meniran hijau emiliki efek antioksidan yang kuat. Antioksidan membantu melawan radikal bebas di dalam tubuh yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.

 

Bahkan kandungan antioksidan meniran hijau dipercaya jauh lebih kuat ketimbang dengan antioksidan seperti vitamin C dan E, khususnya dalam membantu tubuh melawan penyakit.

 

Kandungan bioaktif meniran hijau, meliputi alkaloid, flavonoid, polifenol, dan koumarin. Senyawa-senyawa tersebut membantu melawan kerusakan oksidatif.  Jadi, untuk menambah kekebalan tubuh, penting juga bagi Kamu untuk banyak mengonsumsi antioksidan. Inilah kenapa kaya antioksidan juga termasuk manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh.

 

Baca juga: Inilah Herbal Pendongkrak Imun Tubuh
 

3. Kaya Kandungan Antimikrobial

Menurut penelitian pada tahun 2012, ekstrak meniran hijau memiliki efek antimikrobial terutama bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini umumnya ditemukan di saluran pencernaan. Biasanya, bakteri ini tidak berbahaya. Namun, pada beberapa kasus, H. pylori bisa menyebabkan tukak lambung yang bahkan dikaitkan dengan kanker lambung.

 

Ilmuwan juga menemukan bahwa ekstrak meniran hijau tidak memengaruhi bakteri baik di dalam saluran pencernaan. Jadi, meniran hijau sangat baik untuk kesehatan pencernaan

 

Ini juga termasuk salah satu manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh. Pasalnya, sistem imun dan mikroba di dalam usus saling berkaitan. Ketidakseimbangan bakteri di dalam usus bisa mengganggu respon imun.

 

4. Mengandung Bahan Anti-inflamasi

Inflamasi atau peradangan bisa menyebabkan banyak masalah di dalam tubuh, termasuk nyeri kronik. Menurut penelitian terhadap hewan pada 2017, meniran hijau bisa meredakan inflamasi.

 

Mencegah inflamasi itu sangat baik untuk kekebalan tubuh, khususnya di tengah wabah coronavirus ini. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung bahan anti-inflamasi, termasuk suplemen yang mengandung meniran hijau, untuk menjaga kekebalan tubuh.

 

Baca juga: Wabah Virus Corona, Makan Apa ya untuk Menambah Daya Tahan Tubuh!
 

Sangat banyak manfaat meniran hijau untuk kesehatan, seperti mencegah batu ginjal, meningkatkan kesehatan hati, dan lainnya. Namun, keempat hal di atas khususnya adalah manfaat meniran hijau untuk kekebalan tubuh. (UH)

 

Sumber:

Healthline. What Is Phyllanthus Niruri and How Is It Used?. Oktober 2017.
Phytother Res. Antimicrobial activity of an Amazon medicinal plant (Chancapiedra) (Phyllanthus niruri L.) against Helicobacter pylori and lactic acid bacteria. Juni 2012.