Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan yang sering ditemui. Mungkin banyak orang di sekitar Geng Sehat yang memiliki hipertensi, namun tidak menyadarinya. Tahu-tahu terjadi komplikasi hipertensi yang mematikan. 

 

Komplikasi hipertensi terjadi sebagai efek jangka panjang dari tekanan darah yang selalu tinggi dan tidak dikelola dengan baik. Dalam jangka panjang, hipertensi merupakan faktor risiko banyak penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan lainnya.

 

Hipertensi juga semakin berbahaya jika penderitanya juga memiliki diabetes tipe 2. Orang yang memiliki tekanan darah tinggi biasanya disarankan rutin melakukan skrining diabetes. Supaya Geng Sehat tahu lebih jauh tentang komplikasi hipertensi, baca penjelasan di bawah ini!

 

Baca juga: Inilah Olahraga yang Dilarang untuk Penderita Hipertensi

 

Mengenal Penyebab dan Gejala Hipertensi

Sebelum membahas lebih dalam tentang komplikasi hipertensi, Kamu harus tahu dulu apa itu hipertensi. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana kondisi tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

 

Tekanan darah dipengaruhi oleh volume darah yang dipompa jantung dan seberapa besar resistensi aliran darah di dalam pembuluh darah arteri. Semakin banyak darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan darah.

 

Kamu bisa memiliki hipertensi selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala tertentu. Bahkan, tanpa gejala sekalipun, kerusakan pada pembuluh darah dan jantung bisa terus terjadi.

 

Hal tersebut merupakan efek dari tekanan darah tinggi yang tidak dikontrol. Tekanan darah yang tidak dikontrol meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

 

Hipertensi umumnya berkembang selama bertahun-tahun, dan siapa saja bisa memiliki kondisi ini. Hipertensi kadang bersifat idiopatik, alias tidak diketahui penyebabnya. Untungnya, tekanan darah tinggi mudah dideteksi dengan hanya melakukan tes dengan tensimeter. Begitu Kamu sadar memiliki hipertensi, konsultasikan dengan dokter cara untuk mengontrolnya supaya terhindar dari komplikasi hipertensi. 

 

Baca juga: Cara Kerja dan Jenis-jenis Obat Hipertensi

 

Gejala Hipertensi

Kebanyakan orang yang memiliki tekanan darah tinggi tidak merasakan gejala apapun. Bahkan hingga hasil pemeriksaan tekanan darah melonjak ke tingkat yang berbahaya sekalipun, sebagian orang tidak mengalami gejala apapun. 

 

Sementara itu, beberapa orang yang memiliki tekanan darah tinggi mengaku memiliki beberapa gejala, seperti sakit kepala, sesak napas, atau mimisan. Namun, gejala-gejala tersebut tidak spesifik dan biasanya tidak terjadi hingga tekanan darah mencapai stadium yang berbahaya.

 

Penyebab Hipertensi

Hipertensi dibedakan menjadi hipertensi primer dan hipertensi sekunder. 

 

Hipertensi Primer

Bagi kebanyakan orang dewasa, penyebab utama tekanan darah tinggi tidak diketahui. Jenis hipertensi primer ini biasanya berkembang secara lambat selama bertahun-tahun.

 

Hipertensi Sekunder

Beberapa orang terkena hipertensi akibat masalah kesehatan tertentu. Jenis hipertensi ini disebut hipertensi sekunder, yang umumnya terjadi secara tiba-tiba. Beberapa masalah kesehatan dan obat yang bisa menyebabkan hipertensi sekunder adalah:

  • Sleep apnea obstruktif
  • Masalah ginjal
  • Tumor kelenjar adrenal
  • Gangguan tiroid
  • Beberapa cacat lahir pada pembuluh darah
  • Beberapa obat, seperti pil KB, dekongestan, pereda rasa sakit, dan lainnya
  • Obat-obatan terlarang, seperti kokain. 

 

Baca juga: Mengenal Macam-macam Hipertensi selama Kehamilan

 

Komplikasi Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit yang harus dikelola seumur hidup agar tidak menyebabkan komplikasi. Berikut ini adalah komplikasi hipertensi yang harus Kamu waspadai:

 

1. Penyakit Pembuluh Darah dan Jantung

Hipertensi menyebabkan perubahan pada struktur jantung dan pembuluh darah. Fungsi kedua organ ini untuk beradaptasi terhadap tekanan darah tinggi juga lama kelamaan tidak lagi berfungsi.

 

Kerusakan struktur jantung terjadi karena dipaksa memompa darah dalam volume tinggi terus menerus. Dengan kata lain, kinerja jantung menjadi lebih berat pada orang dengan hipertensi. Lama kelamaan jantung membesar dan berakhir dengan gagal jantung.

 

Tekanan darah yang tinggi juga menyebabkan tekanan pada pembuluh darah. Ketika tekanan darah tinggi, pembuluh darah menyempit dan mengeras atau tidak lagi lentur. Aliran darah pun menjadi tidak lancar.

 

Baca juga: Kenali Patofisiologi Hipertensi

 

2. Kebutaan

Komplikasi hipertensi pada mata dikenal dengan retinopati hipertensi. Hipertensi merusak tidak hanya merusak pembuluh darah besar, melainkan pembuluh darah kecil, termasuk di retina. Kerusakan pembuluh darah di retina akan membuat aliran darah ke retina berkurang dan dapat merusak saraf penglihatan di sana. Kerusakan yang sudah sangat berat akan menyebabkan kebutaan.

 

3. Stroke 

Komplikasi hipertensi yang palingsering ditemui adalah stroke. Komplikasi  hipertensi ini bisa disebabkan karena adanya sumbatan pada aliran darah yang menuju ke otak, atau pecah pembuluh darah di otak atau disebut stroke hemoragik.

 

85% kasus stroke adalah disebabkan sumbatan darah ke otak atau stroke iskemik. Penyebabnya adalah kerusakan pembuluh darah yang membawa darah ke otak akibat tekanan darah tinggi. Sisanya adalah stroke hemoragik.

 

Komplikasi hipertensi lainnya yang ada pada otak adalah ensefalopati hipertensi. Penyakit ini menyebabkan perubahan kondisi mental penderitanya, biasanya disertai dengan gejala seperti sakit kepala hebat. 

 

Penyebabnya adalah pembengkakan di otak, disebabkan oleh tekanan darah yang sangat tinggi. Masalah kesehatan ini biasanya terjadi jika Kamu memiliki hipertensi yang sudah lanjut dan tidak terkontrol.

 

4. Penyakit Ginjal Kronis dan Cuci Darah

Komplikasi hipertensi lainnya adalah penyakit ginjal. Tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal kronik, yang membutuhkan pengobatan hemodialisis atau cuci darah.

 

Darah disaring lewat ginjal, dan ketika pembuluh darah kecil pada ginjal rusak akibat hipertensi, maka tubuh menjadi tidak bisa menyaring darah dengan baik sehingga zat sisa yang tidak diperlukan tubuh tidak bisa dikeluarkan lewat urin. Saat ginjal rusak terapinya dalah dengan ginjal pengganti, melalui cuci darah dengan mesin atau transplantasi ginjal.

 

Komplikasi Hipertensi Lainnya

Selain komplikasi hipertensi umum yang disebutkan di atas, berikut beberapa komplikasi hipertensi lainnya:

  • Sindrom metabolik: sindrom ini disebabkan oleh beragam gangguan yang terjadi pada sistem metabolisme tubuh, termasuk meningkatnya lemak perut, tingginya kadar trigliserida, rendahnya kolesterol HDL, tekanan darah tinggi, dan kadar insulin tinggi.
  • Gangguan memori. Komplikasi hipertensi juga bisa mengganggu kemampuan berpikir, mengingat, dan menerima informasi. Gangguan dengan memori atau pemahaman lebih umum pada orang yang memiliki hipertensi.
  • Demensia: arteri yang menyempit atau tersumbat bisa membatasi aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan jenis demensia tertentu, yaitu demensia vaskular. Stroke yang mengganggu aliran darah ke otak juga bisa menyebabkan vaskular demensia.

 

Baca juga: Penyebab dan Gejala Hipertensi yang Harus Diwaspadai 

 

Komplikasi hipertensi sangat banyak dan berbahaya. Oleh sebab itu, sebaiknya lakukan pencegahan sebelum terkena hipertensi, yaitu dengan cara menjalani gaya hidup sehat.

 

Kalaupun sudah terdiagnosis terkena hipertensi, konsultasikan dengan dokter cara mengontrolnya. Biasanya, dokter akan merekomendasi perubahan gaya hidup dan obat untuk dikonsumsi. 

 

Sumber:

 Very Well Health. Health Complications of Hypertension. April 2019.

Mayo Clinic. High blood pressure (hypertension). Mei 2018.

American Heart Association. What is High Blood Pressure?. Oktober 2016.

National Heart, Lung, and Blood Institute. High blood pressure also known as Hypertension. Maret 2019.