Beberapa aktivitas fisik dengan intensitas tinggi sangat tidak dianjurkan karena bisa berbahaya bagi orang-orang yang memiliki hipertensi. Hal inilah yang membuat penderita hipertensi harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berolahraga. Lalu, apa sajakah olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi?

 

Pengertian Hipertensi

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan istirahat atau tenang. 

 

Gejala Hipertensi

Kebanyakan orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) tidak mengalami gejala atau tanda tertentu, bahkan jika tekanan darah sudah mencapai tingkat yang sudah mengkhawatirkan. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin mengalami gejala, seperti sakit kepala, sesak napas, atau mimisan. 

 

Baca juga: Lawan Hipertensi dengan Minum Obat dan Ubah Gaya Hidup



Penyebab Hipertensi

Sebelum mengetahui apa saja olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi, Kamu perlu mengetahui terlebih dahulu penyebab hipertensi. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi:

  • Usia. Seiring bertambahnya usia, Kamu akan berisiko memiliki tekanan darah tinggi. Sampai usia 64, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi setelah berusia 65 tahun.  
  • Riwayat keluarga. Kamu yang memiliki keluarga dengan penyakit hipertensi dapat meningkatkan risiko untuk memiliki tekanan darah tinggi.  
  • Kelebihan berat badan atau obesitas. Semakin naik berat badan Kamu, semakin banyak pula darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke tubuh. Saat volume darah yang mengalir melalui pembuluh darah meningkat, hal tersebut akan membuat tekanan pada dinding arteri.  
  • Kebiasaan merokok. Zat yang terkandung dalam rokok dapat merusak lapisan dinding arteri dan menyebabkan arteri menjadi sempit serta meningkatkan risiko penyakit jantung.  
  • Mengonsumsi terlalu banyak garam. Terlalu banyak garam dalam makanan yang dikonsumsi dapat memicu tekanan darah tinggi.  
  • Stres. Stres terus menerus bisa memicu tekanan darah tinggi.  
  • Kondisi medis tertentu. Kondisi medis tertentu bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, seperti penyakit ginjal, diabetes, serta sleep apnea 
  • Berlebihan mengonsumsi alkohol. Mengonsumsi minum minuman keras dapat merusak jantung.  
  • Tidak aktif berolahraga. Orang yang tidak aktif berolahraga cenderung memiliki detak jantung yang lebih cepat. Semakin cepat detak jantung, semakin keras pula ia harus bekerja. Hal ini semakin membuat tekanan pada arteri. 

 

Meski tekanan darah tinggi paling umum terjadi pada orang dewasa, namun anak-anak juga memiliki risiko. Pada sebagian kasus, tekanan darah tinggi disebabkan oleh masalah pada ginjal dan jantung. Hal tersebut bisa dipicu dari kebiasaan gaya hidup yang buruk, pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan kurang berolahraga. 

 

Baca juga: Asupan Super Sehat untuk Penderita Hipertensi

  

Olahraga yang Dilarang untuk Penderita Hipertensi

Olahraga sangat dianjurkan untuk mencegah berbagai penyakit kronis. Tetapi, bagi penderita hipertensi lain persoalannya. Olahraga intensitas tinggi, yang dapat meningkatkan detak jantung dengan cepat harus dihindari. Lantas, apa saja sih olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi? 

 

1. Angkat Berat dan Angkat Besi

Angkat besi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sementara. Namun, peningkatan tekanan darah bisa sangat drastis, tergantung pada berapa banyak berat yang Kamu angkat. Kamu tidak disarankan mengangkat beban jika tekanan darah Kamu tidak terkontrol dan lebih tinggi dari 180/110 mm Hg. 

 

Jika tekanan darah Kamu sedikit lebih tinggi dari 160/100 mm Hg, mungkin masih dimungkinkan, hanya saja perlu ditanyakan kepada dokter sebelum memulai program angkat berat.

 

2. Squash

Olahraga mirip tenis namun memukulkan bola ke tembok ini termasuk olahraga High-Intensity Interval Training (HIIT) atau olahraga intensitas tinggi dalam waktu singkat. Berbeda dengan olahraga menggunakan raket lain seperti tenis lapangan atau bulu tangkis yang tidak seintensif squash, penderita hipertensi masih dibolehkan. Tapi untuk squash, penderita hipertensi harus berhati-hati.

 

3. Sky diving

Sky diving adalah salah satu olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi dan memiliki beberapa risiko kesehatan yang harus menjadi pertimbangkan. Penderita hipertensi yang tidak terkontrol seharusnya tidak melakukan sky diving. Krisis hipertensi, atau tekanan darah melonjak tinggi secara tiba-tiba, dapat terjadi akibat kecemasan, kekurangan oksigen, dan perubahan tekanan udara.

 

4. Sprinting

Lari dengan intensitas ringan, tidak akan menimbulkan masalah pada penderita tekanan darah tinggi, bahkan dapat membantu menurunkan tekanan darah. Jogging secara teratur akan melatih kekuatan otot jantung dan meningkatkan asupan oksigen, sehingga meningkatkan kinerja organ tersebut. 

 

Tetapi sprint atau lari cepat jarak dekat sangat tidak dianjurkan. Alasannya, sprint akan meningkatkan kerja jantung dan tekanan darah dengan cepat. Bagi yang tidak terbiasa atau memiliki tekanan darah tinggi tidak dianjurkan untuk mencobanya.

 

5. Scuba diving

Scuba diving juga merupakan salah satu olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi. Meskipun scuba diving bukan olahraga kompetitif yang membutuhkan kondisi kesehatan atletik, namun tetap saja ada persyaratan-persyaratan medis tertentu. Hal ini karena kondisi di bawah air yang sangat spesifik. 

 

Jangankan menyelam, berendam dalam air saja sudah dapat meningkatkan beban kerja jantung. Saat berada di bawah air, darah lebih banyak tertarik ke jantung sehingga berdampak pada peningkatan tekanan darah. 

 

Paparan dingin dan peningkatan tekanan parsial oksigen selama scuba diving juga akan meningkatkan tekanan darah akibat pembuluh darah menyempit. Selain itu, menarik dan menahan napas secara berulang saat menyelam, dapat menyebabkan perubahan pada irama jantung. 

 

Baca juga: Penyebab dan Gejala Hipertensi yang Harus Diwaspadai



Jadi intinya, apapun jenis aktivitas fisik atau olahraga yang memiliki intensitas sangat tinggi dan cepat, sebaiknya dihindari oleh penderita hipertensi. Kegiatan semacam itu dapat dengan cepat meningkatkan tekanan darah dan menempatkan jantung pada kondisi penuh ketegangan. 

 

Kegiatan seperti scuba diving atau terjun payung bisa berbahaya jika tekanan darah naik tidak terkendali. Kamu harus mendapatkan izin dari dokter jika ingin melakukannya. Penderita hipertensi sebaiknya memilih olahraga dengan intensitas ringan atau sedang, misalnya bersepeda, jalan cepat, berenang, atau menari. 

 

Jika tidak sempat, lakukan kegiatan yang menghasilkan keringat, seperti memotong rumput atau mencuci mobil yang berdampak positif pada tekanan darah. Bagi Kamu yang memiliki kerabat atau orang terdekat dan sudah berusia di atas 40 tahun, pastikan untuk rutin memeriksa tekanan darah setidaknya setahun sekali. 

 

Sekarang, Kamu jadi tahu kan apa saja olahraga yang dilarang untuk penderita hipertensi? Sebelum berolahraga, pastikan Kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu ya Gengs!

 marah_marah_bisa_menyebabkan_hipertensi

 

 

 

Sumber:

Mayo Clinic. 2018. High blood pressure (hypertension).

Express UK. 2019. High blood pressure-four of the best exercises to prevent deadly hypertension symptoms.

Heart Advisor. 2014. Exercise Caution when Exercising with High Blood Pressure

Mayo Clinic. 2019. 10 Ways to control high blood pressure without medication.

InfoDATIN Kementrian Kesehatan RI. Hipertensi.