Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati? Aduh, hal itu enggak berlaku untuk siapa pun lho, terutama si Kecil. Pasalnya, Mums akan dibuat panik, khawatir, dan repot jika ini terjadi. Sebelum hal tersebut terjadi, yuk perkaya ilmunya di sini.

 

Apa Penyebab Sakit Gigi pada Anak?

Ibu mana yang tega melihat si Kecil kesakitan karena giginya terasa tak nyaman. Apalagi jika sakit gigi terjadi di malam hari di saat si Kecil seharusnya tidur nyenyak. Kenapa ya, gigi anak bisa sakit? 

 

Pada umumnya, sakit gigi pada anak-anak biasanya terjadi sebagai akibat dari dentin (dental pulp) yang rusak atau terbuka. Mahkota gigi yang menjadi bagian gigi yang terlihat di atas garis gusi, terdiri dari tiga lapisan. Lapisan luar yang keras dan protektif disebut email. Di bawah email terdapat dentin, yang merupakan permukaan keras tetapi berpori. Di bawah dentin terdapat jaringan lunak yang disebut pulpa gigi, yang mengandung saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat.

 

Dentin berisi tabung kecil yang menghubungkan email ke pulpa gigi. Ketika gigi kehilangan email, dentin menjadi terbuka, sehingga makanan panas, dingin, manis,serta asam dapat merangsang saraf di dalam pulpa gigi melalui tabung kecil ini. Hal ini menyebabkan sakit gigi atau sensitivitas. Jika pulpa gigi yang diisi saraf menjadi rusak, dapat menyebabkan sakit gigi yang parah dan persisten.

 

Dengan demikian, jenis sakit gigi yang dialami anak tergantung pada penyebab spesifik rasa sakitnya. Ada beberapa jenis sakit gigi yang paling umum terjadi pada anak-anak dan kemungkinan penyebab untuk setiap jenis rasa sakit, di antaranya:

 

 

  • Abses gigi

Jika Mums menemukan semacam bisul atau jerawat di dekat garis gusi, itu berarti kantong nanah telah terbentuk di dalam akar gigi dan pembusukan sekarang telah menjadi abses atau infeksi gigi. Nyeri yang berhubungan dengan abses bisa parah dan berdenyut. Jika tidak diobati, abses akan mengikis melalui tulang dan juga memengaruhi tunas gigi dewasa yang sedang berkembang. Jika si Kecil memiliki gejala-gejala ini, maka harus segera menemui dokter gigi.

 

 

  • Rasa sakit berdenyut yang terus menerus tanpa pemicu yang dapat diidentifikasi

Ini akan dirasakan si Kecil dengan sakit gigi yang terus-menerus dan intens, sehingga membuat ia tidak bisa tidur nyenyak di malam hari. Penyebabnya sering kali adalah peradangan pada pulpa gigi atau abses. Abses gigi adalah penumpukan nanah di gigi sebagai respons terhadap infeksi bakteri.

 

Gigi berlubang (cavities) yang dalam, penyakit gusi, dan trauma gigi semuanya dapat menyebabkan pulpa gigi meradang dan/atau abses pada anak-anak. Perawatan dari kondisi yang mendasarinya diperlukan untuk meredakan sakit gigi yang diakibatkannya dan untuk mencegah infeksi agar tidak semakin parah dan menyebar.

 

 

  • Nyeri yang terasa kontan di gigi atau rahang

Penyebab paling umum untuk jenis rasa sakit ini pada anak-anak, meliputi infeksi pada pulpa gigi, serta gusi dan gigi bungsu yang impaksi (gigi bungsu yang tidak memiliki cukup ruang untuk erupsi atau berkembang secara normal). 

 

 

  • Sakit setelah makan makanan panas, dingin, manis, atau asam

Ketika anak-anak mengalami jenis sakit gigi ini, sering kali disebabkan oleh gigi berlubang atau trauma gigi. Kerusakan gigi dan cedera gigi dapat merusak enamel pada gigi dan membuat dentin terbuka. Sakit gigi yang disebabkan oleh dentin yang terbuka seringkali dapat diobati dengan penambalan sederhana atau mahkota gigi.

 

 

  • Sakit menusuk saat mengunyah

Jenis rasa sakit ini sering disebabkan oleh gigi yang retak. Saat gigi anak retak, tekanan untuk menggigit bisa menyebabkan retakan itu terbuka. Saat anak melepaskan gigitannya, dia mungkin merasakan sakit yang tajam saat retakan menutup dengan cepat. Uniknya, rasa sakit akibat gigi retak bisa jadi tidak konsisten, artinya si Kecil mungkin hanya merasakan sakit saat mengunyah dengan cara yang sangat spesifik, sehingga terkadang sulit bagi anak untuk mengetahui gigi mana yang sakit.

 

Perawatan untuk gigi retak pada anak tergantung pada jenis, lokasi, ukuran retakan, serta tingkat kerusakan yang disebabkan oleh retakan pada pulpa gigi. Dalam beberapa kasus, pengisian sederhana mungkin sudah cukup. Kasus lain mungkin memerlukan terapi pulpa pediatrik, atau bahkan pencabutan gigi yang retak.

 

Baca juga: Ketika Anak Diejek oleh Temannya, Mums Lakukan Ini, yuk!

 

  • Gingivitis

Gusi yang meradang atau gingivitis umumnya berwarna merah dan lunak. Jika jarang menyikat gigi dan membersihkannya dengan benang gigi (dental floss) yang biasa disebut flossing,  atau cara membersihkan gigi salah, gusi biasanya akan mulai berdarah setiap kali Mums atau si Kecil mencoba menyikat gigi. Untuk mencegah radang gusi dan ketidaknyamanan yang biasanya ditimbulkan, menyikat gigi setiap hari dan flossing dengan bantuan orang tua diperlukan untuk seorang anak.

 

 

 

  • Menggemeretakkan gigi

Jika si Kecil mengeluhkan rahang atau gigi yang sakit tanpa tanda-tanda kerusakan gigi atau penyakit gusi, ia mungkin mengalami bruxism atau menggemeretakkan gigi. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengikis email gigi, penempatan gigi dewasa yang terasa tidak nyaman, kehilangan email, dan peningkatan sensitivitas gigi. Dokter gigi dapat merekomendasikan pelindung mulut yang dipakai di malam hari untuk membantu meringankan bruxism setelah semua gigi permanen telah erupsi. Umumnya, anak kecil yang menggemeretakkan gigi tidak mengalami efek negatif jangka panjang pada giginya. Namun, menggemeretakkan gigi bisa menjadi indikasi gangguan pernapasan saat tidur jika bersamaan dengan gejala lain.

 

Baca juga: Ternyata Ini 11 Penyebab Bayi Menolak Makan

 

Cara Mengobati Sakit Gigi pada Anak

Sakit gigi jelas bukan perkara sepele lho Mums, karena membutuhkan penanganan dokter yang cepat. Pasalnya, sebagian besar kasus sakit gigi memerlukan perawatan profesional, dan menunggu terlalu lama untuk menemui dokter gigi anak dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi serius.

 

Walau begitu, ada beberapa langkah pengobatan sederhana yang bisa membantu meringankan sakit gigi si Kecil sembari menunggu hari untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, yaitu:

 

  • Berkumur dengan air garam

Cara ini merupakan solusi pertama yang memang umum disarankan pada kondisi sakit gigi, karena garam efektif membunuh bakteri dan air hangat meredakan ketidaknyamanan dan mengurangi pembengkakan gusi. Untuk mencobanya, ambil segelas air hangat, campurkan setengah sendok teh garam, lalu gunakan campuran tersebut sebagai obat kumur.

 

 

  • Oleskan bawang putih

Bumbu aromatik satu ini diam-diam bisa meredakan sakit gigi, lho. Bawang putih memiliki sifat antibakteri, termasuk membunuh bakteri berbahaya yang menyebabkan plak gigi, serta juga dapat bertindak sebagai pereda nyeri. Hancurkan satu atau dua siung bawang putih hingga menjadi pasta, lalu oleskan pada area yang sakit dengan kapas. Menambahkan sejumput garam pada pasta juga akan membantu mengurangi iritasi yang disebabkan oleh infeksi.

 

 

  • Bersihkan gigi

Sikat gigi si Kecil dan gunakan benang gigi di kedua sisi gigi yang sakit untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran. Setelah itu berkumurlah.

 

 

  • Kompres dingin

Tempatkan kompres es atau kompres dingin di pipi di dekat area yang sakit. Rasa dingin akan membantu meredakan rasa sakit dengan menyempitkan pembuluh darah, serta mengurangi pembengkakan dan peradangan. Tahan kompres pada area yang sakit selama 20 menit dan ulangi setiap beberapa jam.

 

 

  • Minum obat

Jika rasa sakit berlanjut, Mums bisa memberikan obat antiinflamasi yang dijual bebas seperti ibuprofen atau parasetamol untuk membantu meredakan rasa sakit. Pastikan Mums mengikuti dosis yang dianjurkan untuk anak-anak, ya.

 

Terlepas dari ragam solusi di atas, sifatnya hanyalah untuk sementara. Cara terbaik untuk membantu menyembuhkan sakit gigi adalah dengan menghubungi dokter gigi anak yang dapat menentukan dan mengobati penyebab yang mendasarinya. (IS)

 

Baca juga: Bolehkah Bayi Digelitik dan Apa Tanda-tanda Ia Tak Menyukainya?

 

Referensi:

Kids Health. Dental Care for Kids

Top Doctors. Causes of Tooth Ache

Hurst Pediatric Dentistry. Tooth ache