Memasuki usia 72 tahun, ternyata Indonesia memiliki beberapa inovasi dalam dunia kesehatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, bahkan untuk dunia. Hebatnya lagi, inovasi-inovasi tersebut diciptakan oleh anak bangsa sendiri! Tidak heran jika Indonesia menempati peringkat ke-46 sebagai negara dengan kemajuan teknologi paling pesat sejak tahun 2012.

 

Hal tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia memang memiliki semangat untuk terus maju dan meningkatkan kesejahteraan. Apa saja inovasi-inovasi terbaik dalam dunia kesehatan Indonesia hingga saat ini? Berikut penjelasannya!

Baca juga: Potensi Obat Herbal di Indonesia

 

Brain Computer Interface (BCI)

Brain Computer Interface atau BCI adalah pengendali robot tangan untuk membantu penderita penyakit stroke yang tidak mampu menggerakkan anggota badannya. Alat yang menggabungkan teknologi dengan kesehatan ini diciptakan oleh 3 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka mencoba merancang alat ini sesederhana mungkin supaya bisa digunakan oleh penderita stroke. 

 

Alat tersebut bekerja dengan memanfaatkan sinyal yang dibangkitkan oleh otak, untuk mengirim perintah ke komputer atau mesin lain. Tujuannya, untuk membantu orang-orang yang memiliki kelainan fisiologi atau cacat fisik, yang berhubungan dengan sistem saraf motorik. Jadi, secara keseluruhan teknologi BCI ini adalah teknik pengendalian suatu perangkat dengan menggunakan pikiran.

 

Dalam dunia kesehatan, alat ini sudah digunakan sebagai sarana komunikasi bagi penderita lumpuh total dan rehabilitasi. Salah satu sistem di dalam BCI ini terdiri dari pengukuran sinyal otak. Kemudian, dilakukan sistem pengolahan sinyal otak untuk mendeteksi pola-pola unik yang diterjemahkan menjadi perintah, seperti pola otak saat rileks.

 

Ahli dan dokter di Indonesia sangat mengapresiasi terciptanya alat ini. Mereka mengatakan, alat ini sangat membantu dunia kesehatan dan memiliki potensi yang tinggi untuk bersaing dengan dunia internasional.

 

Layanan E-Health

Tidak hanya untuk jenis penyakit tertentu, teknologi juga dimanfaatkan dalam dunia kesehatan untuk mempermudah akses masyarakat kepada fasilitas kesehatan Indonesia. Pengembangan teknologi kesehatan dengan layanan elektronik e-Health bertujuan untuk membenahi sistem kesehatan nasional. 

 

Aplikasi e-Health ini awalnya diciptakan oleh Pemkot Surabaya. Namun, beberapa daerah di Indonesia mulai merujuk pada kota tersebut untuk mengembangkan aplikasi yang sama. Pemkot Surabaya menciptakan aplikasi ini untuk mengatasi permasalahan dalam dunia kesehatan di kota tersebut, misalnya volume antrean di puskesmas maupun rumah sakit yang selalu padat setiap hari kerja.

 

Hal ini disebabkan waktu pendaftaran di loket puskesmas dan rumah sakit rata-rata memerlukan waktu sekitar 1,5 menit, dan waktu yang dibutuhkan puskesmas serta rumah sakit dalam sekali tindakan sekitar 5–30 menit, tergantung pada tindakan yang diberikan. Selain itu, pelayanan rujukan pasien masih kurang maksimal dari segi waktu, karena masalah administrasi seperti data pasien dan validasi data.

 

Faktor-faktor tersebut merasa sangat mengganggu, terutama bagi kelompok menengah ke bawah, buta huruf, penyandang cacat, dan manula yang umumnya membutuhkan pelayanan kesehatan murah.

 

Permasalahan-permasalahan itu akhirnya membuat Pemkot Surabaya membuat aplikasi e-Health, dengan tujuan memudahkan warga untuk mempersingkat antrean di puskesmas atau rumah sakit. Dengan menggunakan e-Health, warga tidak perlu lagi datang langsung ke loket pelayanan. Mereka cukup mendaftarkan di rumah dengan menggunakan internet. Pemrosesan berkas pun menjadi lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas. 

 

Inovasi dalam bidang kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi ini sangat diapresiasi oleh Presiden Jokowi beserta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jokowi juga mengimbau agar daerah lain menciptakan inovasi-inovasi baru lainnya, agar semakin mempermudah akses masyarakat ke fasilitas kesehatan.

Baca juga: Cegah DBD, Vaksin Resmi Dengue Tersedia di Indonesia

 

Teknologi Antikanker ECVT dan ECCT 

Teknologi ECVT dan ECCT diciptakan oleh salah satu ilmuwan asal Indonesia bernama Warsito Purwo Taruno. Keduanya merupakan alat pembunuh sel-sel kanker dengan jenis yang berbeda. Kedua alat ini dibuat olehnya dalam bentuk rompi dan helm, dengan menggunakan gelombang energi rendah untuk mematikan sel kanker yang ada di dalam tubuh.

 

Bentuk rompi ini biasanya digunakan untuk penderita kanker payudara. Dengan menggunakan teknologi pemindai atau tomografi kapasitansi listrik berbasis medan listrik statis, alat ini ampuh melawan kanker. Untuk uji coba pertama, Dr. Warsito menggunakan alat ini pada kakaknya yang menderita kanker payudara stadium IV. 

 

Efek samping yang dirasakan oleh kakaknya saat itu hanya mengeluarkan keringat yang berlendir dan sangat bau, urine dan feses pun baunya lebih busuk, Namun, faktor-faktor itu menjadi pertanda bahwa sel-sel kanker telah hancur dan keluar lewat detoksifikasi tubuh. Setelah 1 bulan, hasil tes labortarium kakaknya menunjukkan bahwa ia negatif kanker, dan akhirnya dinyatakan bersih total.

 

Dr. Warsito mulai mengembangkan teknologi ini dan diapreasiasi oleh pemerintah. Saat ini, pemerintah masih menjalankan penelitian lebih dalam untuk teknologi ini sebelum memberikan hak paten. Namun, ternyata dunia internasional sudah menunjukkan ketertarikan dan langsung menghubungi Dr. Warsito untuk menggunakan alat tersebut.

 

Pasalnya, alat ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia. Beberapa negara di Eropa dan Singapura sudah menandatangani kontrak dengan Dr. Warsito untuk menggunakan alat ini. Sangat membanggakan, bukan?

Baca juga: Perjalanan Panjang Menjadi Dokter di Indonesia

 

Penjelasan di atas hanyalah 3 dari sekian banyak inovasi di bidang kesehatan di Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan memang menjunjung tinggi inovasi teknologi sebagai salah satu ujung tombak pembangunan dunia kesehatan Indonesia.

 

Maka dari itu, semua jenis inovasi yang diciptakan oleh anak bangsa harus didukung dan dibantu oleh pemerintah. Inovasi-inovasi ini memberikan manfaat yang sangat baik dalam segi pengembangan obat, teknologi kesehatan, dan sistem pelayanan kesehatan. Tujuan akhirnya pun untuk masyarakat sendiri dan kelangsungan bangsa Indonesia untuk terus maju dan mampu bersaing di industri kesehatan dunia.