Memantine

Untuk Apa Obat Memantine?

Penggunaan

Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada usia lanjut adalah demensia. Demensia adalah kondisi di mana seseorang mengalami penurunan kemampuan mengingat dan memahami atau memcahkan masalah. Beberapa gejala yang timbul saat seseorang mengalami demensia antara lain sulit mengingat, menurunnya kemampuan untuk berpikir, hingga sulit untuk memahami bahasa Meski tidak semua kasus demensia dapat dipulihkan, namun pengobatan yang tepat dapat mengurangi gejala yang timbul dari demensia. Salah satu jenis obat yang sering digunakan untuk mengatasi kondisi demensia akibat penyakit alzheimer ini adalah memantine.

 

Baca juga: Demensia Alzheimer Kerap Disebut Diabetes Tipe 3
 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/memantine.html)

Cara Kerja Obat

Memantine merupakan antagonis reseptor N-metil-D-aspartat (NMDA) nonkompetitif yang mengikat saluran kation yang dioperasikan reseptor NMDA. Memantine akan menghambat kerja glutamat (neurotransmitter rangsang utama di sistem saraf pusat). Glutamat dapat berperan pada perkembangan penyakit alzheimer dengan merangsang berbagai reseptor glutamat yang mengakibatkan excitotoxicity (stimulasi terus menerus dari sel saraf oleh neurotransmitter) dan kematian sel saraf.

 

Baca juga: Awas Diabetes Mempercepat Pikun!

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/memantine/?type=brief&mtype=generic)

Efek Samping

Ada beberapa efek samping yang mungkin dapat timbul saat penggunaan obat memantine. Beberapa efek samping tersebut antara lain:
1. Efek samping yang umum terjadi adalah kebingungan.
2. Efek samping yang jarang terjadi di antaranya kembung, pembengkakan wajah, lengan, tangan, atau kaki, penglihatan buram, sakit kepala, gugup, telinga berdengung, peningkatan berat badan secara cepat, mempercepat atau memperlambat detak jantung, penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak biasa.
3. Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui, misalnya nyeri pada perut, kotoran atau tinja berwarna hitam, gusi berdarah, kulit mengelupas, mengendurkan kulit, darah pada urin atau tinja, sakit dada, koma, konstipasi (sulit buang air besar), muntah berkelanjutan, kejang, urin berwarna gelap, jumlah urin sedikit, depresi, pingsan, detak jantung menjadi lebih cepat atau tidak normal, merasa lelah atau lemah, demam tinggi, tekanan darah tinggi atau rendah, jumlah keringat meningkat, gangguan pencernaan, gatal, lesu, kotoran berwarna terang, bibir berkerut, kehilangan kesadaran, otot berkedut, tidak ada tekanan darah, tidak bernapas, mati rasa pada wajah, tangan, atau kaki, nyeri pada perut, nyeri pada tangan atau kaki tanpa luka, nyeri, tegang, atau lemah pada saat jalan, bintik merah kecil pada kulit, jantung berdebar atau berdetak lambat, terengah-engah, pergerakan lidah cepat, peningkatan berat badan dengan cepat, iritasi mata, luka merah pada kulit, konstipasi (sulit buang air besar) berat, sakit kepala berat, otot kaku, muntah berat, luka, bisul, atau bintik putih pada mulut atau bibir, pembengkakan pada wajah, tangan, atau pergelangan kaki, kesulitan berjalan atau berbicara, gerakan menguyah tidak teratur, pendarah atau pembengkakan , kulit pucat, muntah, mata dan kulit menguning.

 

Baca juga: Penderita Diabetes yang Mengonsumsi Metformin Rentan Kekurangan Vitamin B12

 

Sumber: (https://www.drugs.com/mtm/memantine.html)

Pemakaian Obat

Penggunaan memantine untuk mengatasi demensia harus dilakukan sesuai anjuran dokter atau sesuai dengan aturan pemakaian yang tertera pada label kemasan. Jangan meminum obat dengan dosis lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang direkomendasikan.
- Untuk mengonsumsi memantine, pastikan telan obat secara utuh. Jangan mengunyah, mematahkan, mengunyah tablet memantine atau membuka kapsul memantine.
- Jangan mencampurkan obat cair memantine dengan cairan lainnya.
- Konsultasikan ke dokter jika sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
- Setelah digunakan, simpan obat pada suhu ruang dan jauhkan dari lembap dan panas. Simpan obat cair dalam keadaan tutup rapat.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/memantine/?type=brief&mtype=generic)

Dosis

Memantine dapat diberikan pada penderita demensia dengan dosis awal 5 mg 1 kali sehari untuk minggu pertama. Kemudian dosis dapat ditingkatkan sebanyak 5 mg setiap minggu. Dosis maksimal 20 mg/hari.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/memantine/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Hindari penggunaan memantine bersaaan dengan jenis obat-obatan berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1. Efek samping memantine akan meningkat dengan obat amantadine, ketamine atau dextromethorphan.
2. Memantine dapat menurunkan efek barbiturate and neuroleptik.
3. Memantine akan meningkatkan efek L-dopa, dopaminergik agonist and antikolinergik.
4. Memantine dapat mengubah efek antispasmodik (menurunkan kejang otot pada saluran cerna) seperti dantrolene atau baclofen.
5. Memantine menurunkan waktu pembersihan obat carbonic anhydrase inhibitors and Na bicarbonate dari tubuh.
6. Memantine meningkatkan kadar plasma obat cimetidine, procainamide, ranitidine, quinidine, quinine, nicotine.
7. Memantine menurunkan kadar serum obat hydrochlorothiazide.

 

Sumber: (http://mims.com/indonesia/drug/info/memantine/?type=brief&mtype=generic)

Rekomendasi Artikel

Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia

Cara Mudah Deteksi Penyakit Pikun atau Demensia

Perdossi mengenalkan metode deteksi dini demensia Alzheimer melalui EMS (E-memory screening). Ini menjadi cara mendeteksi penyakit pikun dengan cepat dan mudah!

Ana Yuliastanti

16 September 2020

Jurus Antipikun dengan Jalan Kaki 1 Jam Setiap Hari

Jurus Antipikun dengan Jalan Kaki 1 Jam Setiap Hari

Demensia ditandai dengan kerusakan fungsi kognitif dan penurunan memori. Sampai saat ini penyebab pastinya belum diketahui. Berjalan kaki dapat menjadi cara mencegah demensia

Tya Widianingsih

10 September 2019

Tantangan dan Pentingnya Deteksi Dini Demensia di Indonesia

Tantangan dan Pentingnya Deteksi Dini Demensia di Indonesia

Demensia adalah kerusakan otak yang berdampak pada gangguan memori. Penyakit ini sering menyerang lansia. RS Atmajaya menyediakan pemeriksaan deteksi dini demensia

Uliya Helmi Ali

09 August 2019

Waspada 10 Gejala Alzheimer Ini!

Waspada 10 Gejala Alzheimer Ini!

Penyakit Alzhimer tidak dapat diobati. Namun bisa dikenali dari gejala-gejala awalnya sehingga bisa ditunda perburukannya. Inilah gejala Alzheimer yang harus Kamu waspadai

Ana Yuliastanti

10 July 2019

Mengenal Penyebab dan Gejala Penyakit Alzheimer Si Pencuri Memori

Mengenal Penyebab dan Gejala Penyakit Alzheimer Si Pencuri Memori

Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia, Gejalanya biasanya muncul secara bertahap dan semakin memburuk. Sampai saat ini belum ada obatnya.

Ana Yuliastanti

02 July 2019

Demensia Alzheimer Kerap Disebut Diabetes Tipe 3

Demensia Alzheimer Kerap Disebut Diabetes Tipe 3

Ada kesamaan antara penyebab diabetes diabetes dan penyakit Alzheimer, yaitu resistensi insulin. Obat diabetes tidak bisa memperbaiki resistensi insulin di otak

GueSehat

23 November 2018

Ketahui 7 Tingkat Penyakit Alzheimer!

Ketahui 7 Tingkat Penyakit Alzheimer!

Penyakit alzheimer merupakan penyakit yang sering dialami oleh orang usia lanjut. Setidaknya, ada 7 tingkat pada penyakit alzheimer sebelum dikatakan parah.

GueSehat

13 October 2018

Deteksi Dini Alzheimer, Jangan Maklum dengan Pikun!

Deteksi Dini Alzheimer, Jangan Maklum dengan Pikun!

Di Indonesia, jumlah orang dengan Demensia akan mencapai 4 juta pada 2050. Belum adanya obat membuat deteksi dini Demensia Alzheimer penting dilakukan.

GueSehat

05 October 2018

Direktori

    Pusat Kesehatan

      Selengkapnya
      Proses...