Gangguan pada sistem pencernaan merupakan permasalahan umum yang kerap dialami oleh anak. Penanganan yang tepat harus dilakukan sesegera mungkin, karena gangguan pencernaan pada bayi dan balita bisa menimbulkan dampak yang serius.

 

Sayangnya, keterbatasan mereka dalam mengungkapkan apa yang sedang dirasakan tak jarang membuat para ibu merasa kebingungan. Akibatnya, terkadang Mums melakukan kesalahan saat mengobati gangguan pencernaan si Kecil.

 

Nah, berikut ini beberapa permasalahan umum yang kerap dilakukan oleh Mums saat menangani gangguan pencernaan yang dialami si Kecil. Semoga setelah mengetahuinya, Mums bisa menghindari kesalahan-kesalahan ini, ya!

 

Baca juga: Mengatasi Gangguan Pencernaan pada Bayi

 

1. Memberikan segelas air setelah si Kecil muntah

Kesalahan umum:

Setelah si Kecil muntah, Mums memberinya segelas air putih.

 

Hal yang seharusnya Mums lakukan:

Setelah muntah, perut si Kecil mungkin akan mengalami sedikit peradangan. Oleh karena itu, lebih baik tunggulah sekitar 15-30 menit sebelum memberikannya minuman. Sebagai permulaan, berikan satu sendok teh air atau minuman elektrolit yang mengandung garam untuk membantu rehidrasi usus setiap 15 menit.

 

Jika si Kecil sudah berhenti muntah dan bisa mengonsumsi cairan dengan baik dalam kurun waktu 1 jam, Mums dapat meningkatkan frekuensi minumnya setiap 10 menit. Setelah 2 hingga 3 jam, Mums bisa mencobanya memberikan es atau jelly karena rasa yang manis bisa menarik dapat menghiburnya.

 

Meski gejala muntah sudah mereda, sebaiknya Mums jangan langsung beranggapan bahwa si Kecil sudah benar-benar dalam kondisi yang stabil. Tetap awasi kondisinya, karena beberapa gangguan pencernaan seperti diare dapat bertahan selama seminggu, bersamaan dengan demam ringan, sakit kepala, dan menggigil. Segera konsultasikan kepada dokter jika gejala yang muncul tidak kunjung membaik dalam 1 atau 2 hari.

 

2. Memberikan obat OTC untuk meredakan diare si Kecil

Kesalahan umum:

Si Kecil mengalami gejala diare yang tak kunjung reda dalam beberapa hari. Akhirnya, Mums memberikannya obat diare OTC atau obat bebas tanpa resep dokter untuk mengatasi masalah tersebut.

 

Hal yang seharusnya Mums lakukan:

Mums, jangan asal memberikan obat pencernaan untuk si Kecil, kecuali jika dokter mengizinkannya. "Terkadang, orang tua menggunakan obat apapun yang mereka miliki di lemari obat," ujar Jennifer Shu, M.D., editor American Academy of Baby & Child Health.

 

Perlu diketahui, beberapa jenis obat-obatan umum bisa memiliki efek samping pada anak-anak, bahkan memperburuk kondisinya. Obat-obatan diare OTC ada yang mengandung zat seperti aspirin atau disebut juga dengan salisilat, yang dapat menyebabkan sindrom Reye. Penyakit ini jarang terjadi, tetapi bisa berpotensi fatal pada anak-anak di bawah usia 18 tahun.

 

Selain itu, ada pula kandungan ioperamide dalam obat yang direkomendasikan oleh FDA untuk anak-anak berusia 6 tahun atau lebih. Meski begitu, Jennifer tidak menyarankan menggunakan obat dengan kandungan ini karena dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan justru tidak kunjung membaik.

 

Maka dari itu, sebelum memberikan obat diare atau gangguan pencernaan lain kepada si Kecil, Mums harus mengonsultasikannya kepada dokter. Lalu, usahakan agar si Kecil tetap terhidrasi dengan baik.

 

3. Terlalu cepat menurunkan demam si Kecil

Kesalahan umum:

Saat si Kecil mengalami demam ringan, Mums langsung melakukan berbagai cara untuk menurunkan demamnya.

 

Hal yang seharusnya Mums lakukan:

Suhu yang meningkat adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh si Kecil sedang bekerja melawan infeksi. Jadi, sebenarnya tak perlu terlalu khawatir ya, Mums. Yang perlu Mums khawatirkan adalah jika demam si Kecil melebihi 38°C dan ia merasa kelelahan atau begitu lemah. Apabila kondisi ini terjadi, Mums bisa menggunakan paracetamol untuk meredakan demamnya. Hindari penggunaan obat ibuprofen karena dapat mengiritasi lambung si Kecil.

 

Jika si Kecil muntah, disarankan untuk memberikan setengah dosis paracetamol sesuai usia si Kecil. Setelah itu, berikan lagi setengah dosis sekitar 1 jam kemudian. Apabila usia si Kecil sudah cukup besar, Mums juga bisa mencoba memberikan paracetamol dalam bentuk tablet yang mudah larut di mulut.

 

Baca juga: Wah! Begini Cara Mengatasi Anak Demam

 

4. Membiarkan si Kecil meminum segelas susu atau jus

Kesalahan umum:

Berharap dapat menjaganya tetap terhidrasi, Mums membiarkan si Kecil meminum segelas susu atau jus.

 

Hal yang seharusnya Mums lakukan:

Hindari cairan manis seperti jus buah, karena dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan yang dialami oleh si Kecil. Apabila memang si Kecil merengek untuk meminum sesuatu selain air mineral, Mums bisa memberikannya cairan elektrolit.

 

Susu mungkin bisa menjadi pilihan, tetapi cobalah berikan dalam jumlah sedikit terlebih dahulu, lalu lihat apakah diare si Kecil memburuk setelah ia meminumnya. Pasalnya, sekitar 20% kasus gangguan pencernaan pada anak adalah virus, yang membuat anak mengalami intoleransi laktosa.

 

Kondisi ini bisa membuat anak mengalami sakit perut, kembung, dan kram. Apabila hal ini terjadi, carilah pengganti susu yang bebas laktosa hingga feses si Kecil kembali normal. Mums juga bisa mencoba memberikan produk probiotik seperti yoghurt, untuk membantu memulihkan kondisi bakteri baik dalam usus si Kecil. Tidak masalah untuk tetap memberikan ASI, karena ini mengandung antibodi dan nutrisi yang dapat membantu menyembuhkan sistem pencernaan.

 

5. Melupakan kondisi kebersihan lingkungan

Kesalahan umum:

Setelah si Kecil sembuh dan kondisinya membaik, Mums lupa untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

 

Hal yang seharusnya Mums lakukan:

Tetaplah waspada dan rutin menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Meski kondisi si Kecil telah membaik, bisa saja bakteri dan virus masih berdiam dalam sistem pencernaan si Kecil selama beberapa hari bahkan minggu.

 

Pastikan untuk tetap menjaga kebersihan diri si Kecil dan juga diri Mums, serta lingkungan sekitar. Mintalah si Kecil untuk rutin mencuci tangannya. Apabila si Kecil masih menggunakan popok, pastikan Mums selalu membersihkan tangan setelah mengganti popoknya.

 

Jangan menggunakan handuk atau alat makan secara bersamaan dengan si Kecil untuk menghindari terjadinya penularan. Selain itu, perhatikan pula benda-benda seperti gagang pintu atau mainan si Kecil, karena benda-benda tersebut bisa menjadi tempat bersarangnya kuman penyakit. Bersihkan secara rutin, jika perlu lakukan disinfeksi agar kuman tidak berkembang biak di sana.

 

Nah, itulah beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh Mums ketika menangani si Kecil yang sedang mengalami gangguan pencernaan. Si Kecil mungkin memang sulit mendeskripsikan bagaimana kondisinya, tetapi jangan sampai hal tersebut membuat Mums gegabah melakukan penanganan sehingga membuat kondisinya semakin parah. Jika Mums masih kebingungan bagaimana cara mengatasi kondisi gangguan pencernaan yang dialami oleh si Kecil, sebaiknya langsung berkonsultasi kepada dokter.

 

Ayo, kira-kira Mums pernah melakukan kesalahan-kesalahan di atas juga enggak, nih? Jika iya, yuk ceritakan pengalaman Mums dalam mengatasinya di Fitur Forum Aplikasi Teman Bumil! (BAG/AS)

 

Baca juga: Masalah Pencernaan yang Umumnya Dialami Bayi



Diare pada Bayi -GueSehat.com



Sumber:

"Ugh, a Stomach Bug! 6 Common Tummy Trouble Mistakes" - Parents