Bayi tentu tidak dapat memberi tahu gejala yang dirasakan jika kesehatannya terganggu, termasuk masalah pencernaan. Seperti yang kita ketahui, kemampuan mencerna makanan bayi memang masih berkembang dan belum sempurna. Kondisi inilah yang membuat si Kecil menjadi rentan terhadap berbagai masalah pencernaan. Lalu, apa saja masalah pencernaan yang umumnya dialami bayi?

 

1. Muntah

Pencernaan bayi yang masih belum sempurna akan bekerja lebih lambat. Dengan begitu, asam lambung dapat naik ke kerongkongan. Menurut Stanford Children’s Health, kondisi ini menyebabkan bayi kerap memuntahkan makanannya atau tersedak saat menyusui. Selain muntah, Mums mungkin juga bisa mendengar bunyi pada perut bayi.

 

Mums dapat meringankan kondisi ini dengan memastikan popok si Kecil tidak terlalu ketat, memberikan makan untuknya dengan porsi yang lebih sedikit tetapi sering, serta menegakkan tubuhnya selama 30 menit setelah menyusui.

 

Selain asam lambung, bayi yang terlalu banyak makan atau minum ASI juga bisa muntah. Jika si Kecil terus-menerus muntah dan ditandai adanya perubahan warna muntah, sering tersedak, atau menolak menyusu, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter.


Baca juga: Apa yang Menyebabkan Bayi Sungsang?

 

2. Diare

Banyak hal yang dapat menyebabkan diare, seperti infeksi virus, bakteri, atau parasit. Bayi dapat terinfeksi melalui kontak dengan makanan, air yang tidak bersih, atau saat menyentuh permukaan objek dan memasukkan tangan ke dalam mulut.

 

Dikutip dari momjunction.com, rotavirus yang masuk ke tubuh bayi juga bisa menyebabkan diare. Gejala yang lebih parah biasanya ditandai dengan munculnya ruam, demam, menangis saat buang air, perdarahan dan muncul lendir pada feses, serta mulut kering.



3. Konstipasi atau Sembelit

Tidak hanya diare, konstipasi juga salah satu masalah pencernaan pada bayi yang umum terjadi. Biasanya, kondisi ini terjadi saat si Kecil mulai mengonsumsi makanan padat. Bayi yang mengalami sembelit akan menunjukkan gejala kesakitan saat buang air, ada darah pada feses, rewel, dan tentunya jadi jarang buang air karena sulit untuk dikeluarkan. Perubahan menu makanan bayi bisa membantu melembutkan feses, misalnya memperbanyak menu sayuran, air putih, dan juga buah.

 

Mungkin Mums juga perlu bantuan dokter untuk memilih obat pencahar yang cocok bagi bayi. Nah, jika tidak ditangani dengan tepat, bayi mungkin saja mengalami dehidrasi. Untuk pertolongan pertama diare pada si Kecil, berikan larutan gula garam (oralit).

 

Namun untuk memastikan kondisinya, segeralah berkonsultasi atau memeriksakan si Kecil ke dokter anak. Selain itu, jangan berikan obat tanpa pengawasan dokter karena ditakutkan dapat memperburuk kondisi si Kecil.

 

Baca juga: Ini 6 Gejala Infeksi Telinga pada Bayi 


4. Intoleransi Makanan

Bayi yang lahir secara prematur, memiliki berat badan yang rendah, atau memiliki cacat bawaan pada ususnya biasanya mengalami intoleransi makanan. Ini berarti ada kandungan makanan yang dianggap tubuh sebagai ancaman, sehingga menimbulkan reaksi muntah atau diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.

 

Jika si Kecil mengalami masalah pencernaan yang satu ini, Mums harus benar-benar memperhatikan makanan yang dimakan oleh si Kecil. Mums mungkin membutuhkan konsultasi dan pengobatan lebih lanjut dengan dokter anak untuk mengendalikan gejala.

 

Baca juga: Perlengkapan Ibu dan Bayi yang Perlu Dibawa ke Rumah Sakit



Kemampuan mencerna makanan bayi memang masih berkembang dan belum sempurna. Hal inilah yang mungkin dapat menyebabkan si Kecil mengalami masalah pencernaan di atas. Masalah pencernaan pada si Kecil jangan dianggap sepele Mums. Yuk, manfaatkan fitur Direktori Dokter dari GueSehat untuk mencari tahu dokter yang berada di sekitar Mums. Jadi ketika dibutuhkan, Mums tidak perlu panik. Mums bisa klik di sini untuk mulai mencari dokter terdekat dari rumah! (TI/AS)