Sebuah kiasan mengatakan; "Mata adalah jendela hati, karena melalui mata kita bisa melihat kejujuran atau mungkin kebohongan". Nah, selain sebagai jendela hati, mata juga merupakan organ vital yang dimiliki manusia lho, Gengs. Artinya, mata memiliki peran yang sangat penting dalam aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Awas, Tertular Sakit Mata!
 

Karena begitu pentingnya peran mata dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting bagi Kamu untuk menjaga kesehatannya. Bukan tidak mungkin jika mata Kamu bisa saja terkena masalah dan juga penyakit jika Kamu kurang memperhatikan kesehatannya.

 

Lalu, kira-kira apa saja ya masalah yang bisa terjadi pada mata? Nah, berikut beberapa diantaranya:

1. Ablasio

Ablasio merupakan suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina (RIDE). Sebagian besar kasus ablasio retina terjadi akibat adanya robekan atau lubang pada retina yang dikenal sebagai ablasio retina regmatogen. Adapun gejala yang sering dikeluhkan oleh penderita antara lain terlihatnya benda melayang-layang, adanya kilatan cahaya, penurunan tajam penglihatan, serta adanya semacam tirai tipis berbentuk parabola yang naik perlahan-lahan dari bagian bawah bola mata dan akhirnya menutup

 

2. Bufthalmus

Bufthalmus merupakan salah satu jenis gangguan pada mata yang bisa terjadi sejak seseorang masih bayi. Bufthalmus terjadi akibat adanya tekanan bola mata yang meninggi sejak lahir. Tekanan yang meninggi tersebut akhirnya menyebabkan ukuran bola mata menjadi sangat besar dan mengganggu kornea mata.

 

Gejala dari bufthalmus antara lain takut saat melihat cahaya, timbul gangguan pada kelopak mata, kornea membengkak, dan warna kornea yang berubah menjadi keruh.

 

Salah satu cara penanganan kasus bufthalmus adalah dengan melakukan operasi sayatan (goniotomy) untuk mengurangi bendungan cairan bola mata yang menyebabkan tekanan pada bagian bola mata. Dengan melakukan operasi ini sesegera mungkin, diharapkan perkembangan mata dan ketajaman penglihatan tidak menjadi terganggu.

 

3. Blefaritis

Blefaritis merupakan salah satu jenis penyakit mata yang disebabkan oleh peradangan pada bagian kelopak mata akibat produksi minyak yang berlebihan. Produksi minyak yang berlebihan ini membuat kelopak mata sering didatangi bakteri. Hingga saat ini, belum diketahui secara persis mengapa produksi minyak pada bagian mata ini bisa terjadi secara berlebihan.

Ada dua jenis blefaritis, yaitu blefaritis anterior dan blefaritis posterior. Blefaritis anterior merupakan peradangan yang disebabkan oleh bakteri stafilokokus. Ini terjadi pada kelopak mata bagian luar depan, tepatnya di sekitar bulu mata melekat. Sedangkan blefaritis posterior terjadi di kelopak mata bagian dalam, yaitu di bagian kelopak mata yang bersentuhan dengan mata. Penyebab blefaritis posterior adalah kelainan pada kelenjar minyak.

Beberapa gejala yang umumnya terjadi pada penderita blefaritis antara lain mata merah, nyeri, terasa panas, gatal dan bengkak, berair, serta adanya luka di bagian kelopak mata. Pada beberapa kasus, blefaritis bahkan menyebabkan kerontokan pada bulu mata.

 

4. Gonoblenorrhoe

Penyakit mata jenis ini biasanya terjadi pada bayi yang baru lahir dari ibu penderita gonorrhoe. Gejalanya adalah pembengkakan pada mata bayi, keluarnya nanah, hingga terasa sulit untuk membuka mata. Dalam waktu 3 minggu, bola mata akan pecah sehingga menyebabkan kebutaan permanen.

 

5. Endoftalmitis

Endoftalmitis merupakan infeksi yang terjadi pada lapisan mata bagian dalam sehingga menyebabkan bola mata bernanah. Gejalanya bisa berupa mata merah, nyeri, bahkan sampai mengalami gangguan penglihatan. Endoftalmitis biasanya terjadi karena mata tertusuk oleh sesuatu seperti lidi atau benda tajam lainnya. Infeksi ini cukup berat, sehingga harus segera ditangani agar tidak menimbulkan kebutaan.

 

6. Konjungtivis

Geng Sehat mungkin sudah sering mendengar penyakit mata yang satu ini. Ya, konjungtivis merupakan salah satu jenis penyakit mata yang tergolong menular. Penyakit mata ini terjadi akibat adanya iritasi atau peradangan akibat infeksi pada bagian selaput pelapis mata. Umumnya gejala yang timbul adalah mata memerah, terasa nyeri, berair, gatal, keluar kotoran (belekan), dan menurunnya penglihatan (kabur).

 

Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit ini antara lain infeksi virus atau bakteri, alergi (debu, serbuk, bulu, angin, ataupun asap), penggunaan lensa kontak yang kurang bersih serta dalam jangka panjang. Konjungtivis dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang biasa disebut dengan konjungtivis gonokokal. Hanya saja, konjungtivis pada bayi disebabkan oleh infeksi yang timbul ketika melewati jalan lahir.

 

7. Glaukoma

Glaukoma merupakan kondisi yang menyebabkan mata tidak bisa melihat dalam jangka waktu tertentu. Glaukoma disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga membuat bola mata membesar. Ukuran bola mata yang membesar akhirnya menekan saraf mata yang berada di belakangnya sehingga saraf tidak bisa mendapat aliran darah lagi. Jika saraf mata tidak mendapat aliran darah, maka lama kelamaan saraf mata akan menjadi mati.

 

Jika glaukoma ditangani sebelum terjadi kerusakan pada retina dan saraf mata, maka masih ada kemungkinan mata akan kembali menjadi normal. Namun, jika tidak segera ditangani, maka dapat berisiko menyebabkan kebutaan.

 

8. Trakoma

Trakoma adalah infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri ini berkembang biak di lingkungan yang kotor atau memiliki sistem sanitasi buruk. Sebagian besar kasus trakoma diderita oleh anak-anak, terutama yang tinggal di negara-negara berkembang.

 

Gejala trakoma antara lain mata merah, mengeluarkan kotoran (belekan), pembengkakan kelopak mata dan kelenjar getah bening, serta kornea yang terlihat keruh. Serupa dengan glaukoma, penyakit mata trakoma juga merupakan jenis penyakit mata yang menular.

 

9. Gangguan Lensa Mata

Pernah merasa kesulitan saat melihat benda-benda dalam jarak yang sangat jauh? Jika iya, mungkin Kamu menderita salah satu gangguan dari lensa mata.

 

Kesulitan melihat benda-benda dalam jarak yang jauh sering kita kenal dengan sebutan miopi. Namun masih ada lagi beberapa jenis gangguan pada lensa mata, antara lain hipermetropi (tidak bisa melihat dengan jelas obyek yang berada dalam jarak dekat), presbiopi (kelainan fisik pada lensa mata yang menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan secara bertahap untuk fokus pada obyek jarak dekat), astigmatisma (penglihatan kabur, baik dalam jarak jauh maupun dekat), amblyopia (tidak berkembangnya pusat penglihatan pada salah satu mata), strabismus (mata juling), silindris (fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan).

 

10. Katarak

Katarak merupakan kondisi kerusakan mata yang menyebabkan lensa mata menjadi berselaput, rabun, menjadi keruh sehingga cahaya tidak dapat menembusnya. Penderita katarak akan mengalami penglihatan yang buram, berkurangnya ketajaman penglihatan serta menurunnya sensitivitas kontras.

Baca juga: Cek Kesehatan Mata Agar Tetap Selalu Sehat

 

Gengs, itulah beberapa jenis masalah yang dapat terjadi pada organ penglihatanmu, yakni mata. Membacanya saja sudah pasti membuatmu tidak ingin mengalaminya bukan? Makanya, mulai sekarang lebih perhatian lagi dengan kesehatan matamu. Kamu bisa menjaga kesehatan mata dengan cara rajin mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan vitamin, mengenakan kaca mata hitam pelindung UV saat berada di bawah paparan matahari, serta rutin melakukan pemeriksaan mata ke dokter mat ataupun ahli optik. (BAG/WK)