Orgasme adalah puncak kenikmatan yang ingin dirasakan setiap pasangan saat berhubungan seks. Lucunya, ada beberapa orang yang mengalami hal aneh setelah orgasme, seperti gatal-gatal sampai berhalusinasi!

Saat orgasme terjadi, ada banyak saraf di bagian tubuh dan kelamin yang terhubung dengan otak. Reaksi yang dialami orang-orang berbeda pada saat orgasme, tergantung pada bagian saraf mana yang mengirimkan sinyal ke bagian otak. Jika saraf di bagian penis atau vagina mengirimkan sinyal ke dalam otak, otak akan mengatur kenikmatan lalu tubuh akan memproduksi zat kimia khusus untuk mengendalikan reaksi pada saat orgasme. Misalnya otot sekitar vagina atau penis menjadi tegang dan keluarnya cairan ejakulasi.

Bukannya merasa rileks, puas, dan nyaman setelah orgasme, beberapa wanita maupun pria malah merasakan efek samping yang aneh setelah orgasme. Berikut efek samping aneh yang terjadi setelah orgasme.

 

Sakit Kepala

Sakit kepala setelah orgasme merupakan hal yang tidak mengenakkan. Sensasi ini berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 3 jam sehabis melakukan hubungan seksual. Namun, jangan khawatir! Kondisi tersebut tidak menandakan adanya penyakit serius. Menurut penelitian, sakit kepala setelah orgasme diduga karena Kamu terlalu bersemangat, sehingga tubuh memproduksi adrenalin terlalu berlebihan dan memicu munculnya sakit kepala.

 

Alergi

Alergi yang sering ditemui pada wanita adalah alergi sperma. Alergi ini muncul ketika pasangan berejakulasi tanpa menggunakan kondom. Gejala alergi yang muncul ketika terkena cairan sperma, misalnya di bibir vagina, tangan, ataupun bokong, adalah iritasi, kemerahan, gatal-gatal, kulit terasa terbakar, serta bengkak. Apabila Kamu termasuk wanita yang alergi dengan sperma, gunakanlah kondom pada saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

Baca juga: Fakta dan Cara Memakai Kondom Wanita

 

Flu

Ada beberapa kasus, setelah mengalami orgasme seseorang akan mengalami serangkaian gejala flu, seperti pilek, demam, dan kurang fit. Kondisi ini disebut dengan POIS (pst-orgasmic illness syndrome). Menurut beberapa penelitian, hal ini mungkin disebabkan oleh adanya gangguan autoimun, sehingga mengakibatkan sistem kekebalan tubuh menjadi keliru dan menyerang sperma.

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Obat untuk Flu?

 

Lemas

Lega dan rileks pada saat mencapai klimaks sangatlah wajar. Namun, ada beberapa orang setelah mengalami orgasme akan merasakan lemas hingga tidak bertenaga. Bahkan, ada yang sampai tidak dapat menggerakkan anggota tubuh untuk beberapa saat. Biasanya kondisi ini terjadi pada mereka yang mengalami gangguan tidur. Para ahli menerangkan bahwa efek samping tersebut muncul karena adanya kesalahan otak saat menerima sinyal dari saraf.

 

Halusinasi

Fenomena halusinasi setelah berhubungan seksual sering dialami oleh para wanita. Bentuk halusinasi yang pernah dialami antara lain sensasi seperti terbang, masuk ke dunia khayalan, sampai seolah-olah jiwa terlepas dari raga.

 

Menangis

Menangis dalam hubungan seksual tidak serta-merta diartikan sebagai sesuatu buruk ya, Gengs! Banyak orang yang justru menangis karena merasa sangat puas, nikmat, dan bahagia. Ini terjadi apabila hormon di dalam tubuh tidak stabil setelah orgasme, sehingga Kamu jadi merasa lebih emosional dan sentimental.

 

Mengompol

Mengompol setelah mencapai klimaks disebabkan oleh inkontinensia urine. Kondisi ini membuat Kamu kesulitan menahan buang air kecil karena otot pada panggul tidak bisa mengontrol kontraksi. Alhasil, urine pun keluar dengan sendirinya. Apabila Kamu atau pasangan sering mengalami kondisi ini pada saat berhubungan seksual, segeralah konsultasikan ke dokter, ya!

 

Nyeri

Nyeri pada pria setelah mencapai orgasme mungkin disebabkan oleh penyakit prostat kronis. Dan pada wanita, penyebab nyeri setelah orgasme belum diketahui secara pasti.

 

Jadi, apakah Kamu pernah mengalami salah satu hal di atas saat berhubungan seks bersama pasangan? Jangan merasa cemas lagi ya, karena ternyata ini bukanlah hal yang mengkhawatirkan.

 

Baca juga: Diklofenak Redakan Nyeri dan Peradangan