Beberapa di antara Geng Sehat pasti sudah mengetahui kalau penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejalanya. Lantas, apa saja gejala penyakit jantung dan serangan jantung yang perlu Kamu waspadai? Simak satu per satu di bawah ini yuk!

 

Penyakit jantung disebut juga dengan penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung koroner adalah kondisi penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke. Kondisi tersebut yang akan memengaruhi otot, katup, atau ritme jantung.

 

Gejala Penyakit Jantung

Gejala penyakit jantung tergantung pada jenis penyakit jantung yang dimiliki. Berikut gejala penyakit jantung berdasarkan jenisnya yang perlu Kamu ketahui!

 

1. Gejala Penyakit Jantung di Pembuluh Darah (Penyakit Aterosklerotik)

Gejala penyakit kardiovaskular mungkin berbeda bagi pria dan wanita. Pria misalnya, lebih cenderung mengalami nyeri dada, sedangkan wanita cenderung mengalami gejala lain dengan rasa tidak nyaman dada, seperti sesak napas, mual, dan kelelahan yang ekstrem. 

 

Gejalanya bisa meliputi nyeri, sesak, terasa seperti adanya tekanan, dan rasa tidak nyaman pada dada. Selain itu, gejala lain yaitu rasa sakit, mati rasa, kaki atau lengan yang terasa lemah atau bahkan dingin saat pembuluh darah menyempit, serta nyeri di leher, rahang, tenggorokan, hingga perut bagian atas atau punggung. 

 

Meski begitu, Kamu mungkin tidak didiagnosis mengalami penyakit kardiovaskular sebelum mengalami serangan jantung, angina, stroke, atau gagal jantung. Jika mengalami gejala di atas, diskusikan kekhawatiran pada dokter. Penyakit kardiovaskular bisa dideteksi dini dengan evaluasi teratur. 

 

Baca juga: 13 Makanan Sehat untuk Jantung Anda

 

 

2. Gejala Penyakit Jantung Disebabkan oleh Detak Jantung Abnormal (Aritmia Jantung)

Aritmia jantung adalah detak jantung yang abnormal. Jantung mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Gejala aritmia jantung bisa meliputi jantung yang terasa berdebar, detak jantung yang berdetak kencang (takikardia), detak jantung (bradikardia), nyeri dada, sesak napas, sakit kepala ringan, pusing, hingga pingsan. 

 

3. Gejala Penyakit Jantung Disebabkan oleh Kelainan Jantung

Kelainan jantung bawaan yang serius atau kelainan sejak lahir biasanya akan menjadi lebih jelas setelah anak lahir. Gejala cacat jantung pada anak-anak meliputi warna kulit abu-abu pucat atau biru (sianosis), pembenkakan di kaki, perut, atau area sekitar mata, dan pada bayi bisa meliputi sesak napas saat menyusui yang menyebabkan kenaikan berat badan. 

 

Sedangkan, gejala kelainan jantung bawaan yang biasanya tidak langsung mengancam jiwa, seperti mudah merasa sesak napas saat berolahraga atau beraktivitas, mudah lelah saat berolahraga atau beraktivitas, bengkak di tangan, pergelangan kaki, atau kaki. 

 

4. Gejala Penyakit Jantung yang Disebabkan oleh Otot Jantung yang Lemah (Dilatasi Kardiomiopati)

Saat mengalami kardiomiopati pada tahap awal, Kamu mungkin tidak memiliki gejala apapun. Namun, saat kondisinya memburuk, gejalanya mungkin melipui sesak napas saat beraktivitas atau bahkan saat istirahat, bengkak pada tungkai, pergelangan kaki, dan kaki, kelelahan, detak jantung tidak teratur terasa cepat atau berdebar, pusing, hingga pingsan. 

 

Baca juga: Aktris Bollywood Sridevi Meninggal Akibat Serangan Jantung



5. Gejala Penyakit Jantung yang Disebabkan oleh Infeksi Jantung

Endokarditis adalah infeksi yang memengaruhi membran dalam yang memisahkan bilik dan katup jantung (endokardium). Gejala infeksi jantung di antaranya demam, sesak napas, kelelahan, bengkak di kaki atau perut, irama jantung yang berubah, batuk kering, hingga ruam pada kulit atau bintik yang tak biasa. 

 

6. Gejala Penyakit Jantung yang Disebabkan oleh Penyakit Jantung Katup

Jantung memiliki empat katup, katup aorta, mitral, paru, dan trikuspid yang membuka dan menutup untuk mengarahkan aliran ke jantung. Katup dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang menyebabkan penyempitan (stenosis), bocor (regurgitasi atau insufisiensi) atau penutupan yang tidak benar (prolaps). 

 

Tergantung pada katup mana yang tidak dapat bekerja dengan baik, berikut gejala penyakit jantung katup di antaranya kelelahan, sesak napas, detak jantung tak teratur, kaki atau pergelangan kaki yang bengkak, sakit dada, hingga pingsan. 

 

Baca juga: Rutin Minum Obat Penurun Kolesterol Hindari Penyakit Jantung!

 

 

Gejala Serangan Jantung

Setelah mengetahui gejala penyakit jantung berdasarkan jenisnya, sekarang Kamu perlu mengetahui gejala serangan jantung. Gejala serangan jantung meliputi rasa tidak nyaman, tekanan, atau nyeri dada, lengan, atau di bawah tulang dada. Selain itu, rasa tidak nyaman tersebut bisa menjalar ke punggung, rahang, tenggorokan, atau lengan. 

 

Kamu juga mungkin mengalami gejala seperti pencernaan yang terganggu (seperti merasa mulas), berkeringat, mual, muntah, pusing, cemas, mengalami napas yang pendek, hingga detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Gejala serangan jantung bisa berlangsung selama 30 menit atau lebih dan tidak hilang dengan istirahat atau minum obat. 

 

Gejala awal mungkin dimulai dengan rasa tidak nyaman yang ringan berkembang menjadi rasa sakit yang signifikan. Beberapa orang mengalami serangan jantung tanpa gejala apapun atau dikenal juga dengan silent myocardial infarction. Kondisi ini terjadi lebih sering pada penderita diabetes. 

 

Jika Kamu atau orang terdekat merasakan atau mengalami serangan jantung, segeralah ke klinik terdekat atau rumah sakit yang menyediakan layanan kegawatdaruratan jantung untuk mendapatkan pertolongan dengan segera. 

 

Baca juga: 8 Faktor Risiko Penyebab Serangan Jantung

 

 

Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Serangan Jantung

Faktor risiko tertentu bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung. Faktor risiko penyakit jantung pada umumnya di antaranya:

  • Usia. Semakin bertambahnya usia akan meningkatkan risiko arteri terganggu dan menyempit serta otot jantung menjadi lemah atau menebal. 

 

  • Jenis kelamin. Pria pada umumnya berisiko lebih besar terkena penyakit jantung. Namun, risiko wanita meningkat setelah menopause. 

 

  • Riwayat keluarga. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terutama jika orang tua mengembangkan kondisi tersebut pada usia dini.

 

  • Merokok. Nikotin akan membuat pembuluh darah menyempit dan karbon monoksida bisa merusak lapisan dalam pembuluh darah sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap aterosklerosis. Selain itu, serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok. 

 

  • Pola makan yang buruk. Pola makan yang tinggi lemak, garam, gula, dan mengandung kolesterol berkontribusi mengembangkan penyakit jantung

 

  • Tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah, serta mempersempit aliran pembuluh darah. 

 

  • Kadar kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko pembentukan plak dan aterosklerosis.

 

  • Diabetes dan kegemukan. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung. Kelebihan berat badan juga bisa memperburuk faktor risiko lainnya. 

 

  • Tidak memperhatikan kebersihan. Tidak mencuci tangan dengan teratur dan tidak terbiasa hidup bersih dapat menyebabkan infeksi virus atau bakteri yang akan berisiko juga pada infeksi jantung, apalagi jika Kamu sudah memiliki kondisi jantung yang mendasarinya. Tidak menjaga kebersihan dan kesehatan gigi juga dapat berisiko terhadap penyakit jantung. 

 

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung

 

 

Mencegah Penyakit Jantung

Penyakit jantung dengan jenis tertentu, seperti kelainan jantung memang tidak dapat dicegah. Namun, Kamu bisa mencegah penyakit jantung lainnya dengan mengubah gaya hidup untuk mengurangi risiko. Berikut beberapa langkah yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah penyakit jantung!

  • Cobalah untuk berhenti merokok. 
  • Mengontrol kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes. 
  • Cobalah untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga selama 30 menit setiap hari atau lakukan olahraga 150 menit dalam seminggu yang dibagi dalam beberapa hari. 
  • Konsumsilah makanan yang rendah garam dan lemak jenuh. 
  • Pertahankan berat badan yang sehat dan kurangi stres. 
  • Perhatikan kebersihan dan kondisi kesehatanmu. 

 

Nah, Kamu jadi tahu kan apa saja gejala penyakit jantung dan serangan jantung beserta faktor risikonya? Jangan lupa melakukan cara-cara di atas untuk mencegah penyakit jantung dan serangan jantung ya Gengs!

 





 

Sumber:

Mayo Clinic. 2018. Heart disease.

WebMD. 2019. Symptoms of Heart Disease.

On Health. 2016. Signs You’re Having a Heart Attack.