Kalau dulu heroin dan ekstasi menjadi narkoba favorit, kini banyak penggunaan obat-obatan yang bukan murni narkoba. Pada Kamis, 3 Agustus 2017, Tora Sudiro bersama istrinya, Mieke Amalia, diamankan oleh polisi bersama barang bukti 30 butir pil dumolid. Saat ini, Tora Sudiro telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan psikotropika.

Tora dan Mieke yang saat ini masih aktif dalam dunia akting dan komedi mengaku menggunakan dumolid karena merasa kesulitan tidur. Tora sendiri telah mengonsumsi dumolid selama setahun terakhir, sedangkan Mieke baru selama 5 bulan. Dumolid sendiri tidak termasuk narkoba, melainkan jenis psikotropika yang bisa didapatkan hanya dengan menggunakan resep dokter. Yuk, kenali lebih jauh apa itu dumolid melalui ulasan berikut ini!

 

Apa itu Dumolid?

Dumolid adalah nama merek dagang dari obat generik nitrazepam 5 mg, yang termasuk ke dalam kelas obat Benzodiazepin (obat penenang) dan psikotropika golongan IV. Jika seseorang menggunakan obat-obatan jenis psikotropika tanpa resep dokter, penggunaannya berubah menjadi penyalahgunaan.

Obat berbentuk tablet oral ini, tergolong obat keras dan tidak dapat diperjualbelikan secara bebas. Dumolid dapat menyebabkan ketergantungan tinggi dan memberikan beberapa efek yang negatif pada sebagian orang. Dumolid biasanya diberikan sebagai terapi jangka pendek kepada orang yang mengalami gangguan tidur dan emosi.

Nitrazepam 5 mg ini, dapat memberikan perasaan tenang dan relaksasi pada penggunanya. Mereka yang menyalahgunakannya, sering kali mengonsumsi obat ini bersamaan dengan minuman bersoda, kopi, atau minuman berenergi. Kaum muda yang memakai dumolid menggunakannya untuk meningkatkan semangat, konsentrasi, juga kepercayaan diri.

Baca juga: Ganja Bisa Menjadi Obat?

 

Efek yang Ditimbulkan oleh Dumolid

Pada sebuah studi, peneliti menyampaikan bahwa obat penenang golongan benzodiazepine ini dikonsumsi lebih dari 5 persen orang dewasa di Amerika Serikat, dan pengonsumsiannya meningkat sebanyak tiga kali lipat sejak tahun 1996 hingga 2013.

Efek yang ditimbulkan dumolid bagi tubuh manusia adalah memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk tidur dan memperpanjang durasi tidur. Dalam dunia medis, dumolid atau nitrazepam digunakan untuk mengatasi gangguan insomnia, depresi, dan cemas.

Setelah seseorang mengonsumsi dumolid, biasanya ia merasa lebih enerjik, rileks, meningkatkan kepercayaan diri, dan banyak bicara. Mereka juga mengira bahwa diri mereka bahagia. Namun, efek lain juga mungkin dirasakan, misalnya malah terlihat lesu, mudah tersinggung, dan galak.

Efek negatif jangka pendek yang dapat timbul dari dumolid adalah kecerdasan yang menurun, hilang konsentrasi, ingatan yang buruk, dan koordinasi diri terganggu. Efek samping lainnya bisa menyebabkan depresi, gangguan emosi, gangguan bicara, penurunan tekanan darah, bahkan dosis yang terlalu tinggi bisa menimbulkan gangguan kepribadian. Obat penenang sangat berbahaya jika disalahgunakan, karena obat tersebut bekerja langsung pada sistem saraf pusat.

 

Efek Penyalahgunaan Dumolid dan Obat Penenang Lainnya

Dumolid yang sejatinya merupakan obat penenang bisa menjadi obat adiktif yang berbahaya. Hal itu terjadi bila digunakan secara teratur dalam jangka waktu yang lama, sebab tubuh secara fisik dan psikologis akan merasa ketergantungan.

Secara psikologis, mereka yang kecanduan obat ini akan merasa tidak berdaya jika tidak mengonsumsi obat tersebut. Semakin lama Kamu mengonsumsi obat tersebut, semakin Kamu membutuhkannya. Tubuh pun akan menjadi toleran terhadap efek dari obat ini. Pada akhirnya, Kamu akan meningkatkan dosis obat agar mendapatkan efek yang diinginkan.

Selain ketergantungan, obat penenang ini juga bisa menyebabkan kematian akibat overdosis. Mengonsumsi obat penenang melebihi dosis anjuran dapat membuat mereka kehilangan kesadaran bahkan kematian. Walaupun peluang untuk sadar kembali tetap ada pada kondisi-kondisi tertentu, namun akan timbul komplikasi lain seperti pneumonia dan gangguan otak.

Terkadang penderita gangguan cemas mengonsumsi obat penenang bersamaan dengan alkohol. Padahal pengonsumsian dengan cara tersebut dapat meningkatkan risiko kematian, karena efek obat akan lebih kuat, bahkan menyebabkan mabuk dan kesulitan bernapas.

Penggunaan obat penenang seharusnya bisa membuat kondisi seseorang menjadi lebih baik. Namun, penyalahgunaan obat-obatan tersebut justru bisa membahayakan diri. Selain berbahaya secara fisik dan psikis, Kamu juga bisa terjerat hukum. Kasus mengenai pengonsumsian narkotika dan penyalahgunaan psikotropika yang menjerat Tora dan Mieke bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Jika mengalami gangguan-gangguan pada tubuh, konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Jangan sampai melakukan ‘penyembuhan’ sendiri.

Baca juga: Penyebab Depresi dan Dorongan Bunuh Diri Pada Orang Sukses