Pernah mendengar istilah obat paten dan obat generik? Biasanya ketika memeriksakan diri ke dokter, banyak orang yang lebih memilih untuk diberikan obat paten. Alasan paling umum mereka adalah asumsi bahwa obat generik yang rata-rata berharga lebih murah juga memiliki kualitas yang lebih rendah. Padahal, asumsi tersebut salah. Sebelum masuk ke penjelasan lebih dalam, lebih baik Kamu baca dulu pengertian obat generik dan obat paten.

 

Baca juga: Ini Dia Perbedaan Obat Suntik dan Obat Oral!

 

Perbedaan Obat Paten dan Obat Generik

Obat paten adalah obat baru yang diproduksi oleh sebuah perusahaan farmasi. Perusahaan farmasi tersebut sudah memiliki hak paten untuk membuat obatnya. Proses pembuatan obat melewati serangkaian uji klinis dan penelitian sesuai dengan aturan internasional.

 

Obat yang telah memiliki hak paten tidak boleh diproduksi atau dipasarkan oleh perusahaan farmasi lain. Ketika masa hak patennya sudah habis, maka hak paten tersebut tidak bisa diperpanjang. Setelah itu, obat sudah bisa diproduksi oleh perusahaan farmasi lain dalam bentuk obat generik. Maka itu, obat generik adalah obat yang sudah habis masa patennya, sehingga bisa diproduksi oleh perusahaan farmasi lain tanpa perlu membayar royalti.

 

Obat generik terbagi menjadi 2, obat generik dan obat generik berlogo (OGB). OGB adalah obat yang penamaannya disesuaikan dengan zat aktif yang terkandung di dalamnya. Misalnya obat yang mengandung triamcinolone yang dijual dengan nama Triamcinolone. 

 

Ada pula obat generik bermerek yang biasanya pada nama obatnya tercantum nama perusahaan farmasi yang memproduksinya. Misalnya obat deksametason yang dijual dengan nama Dexa - M.

 

Baca juga: Jenis Obat Batuk Pilihan Anda

 

Yang Perlu Kamu Ketahui tentang Obat Generik

Kandungan

Kandungan di dalam obat generik tidak 100% sama dengan kandungan obat paten. Namun, obat generik diharuskan menduplikasi bahan-bahan aktif yang ada di dalam obat paten. Yang boleh berbeda hanyalah bahan-bahan yang tidak aktif. Kamu tidak perlu khawatir karena bahan aktif adalah bahan yang penting dan memiliki peran utama dalam mengatasi atau mengobati penyakit.

 

Efektivitas

Efektivitas obat sangat dipengaruhi oleh kualitas, kekuatan, kemurnian, dan stabilitas unsur kimia. Selain itu waktu penyerapan obat juga penting. Banyak orang yang mengira bahwa proses penyerapan tubuh obat generik memerlukan waktu yang lebih lama. Padahal, asumsi tersebut salah. Obat generik tetap memiliki kekuatan, kualitas, kemurnian, dan cara kerja yang sama sehingga kalaupun ada perbedaan dalam penyerapan tubuh, hanya sedikit dan masih dalam batas aman. Kesimpulannya, obat generik memiliki efektivitas yang sama dengan obat bermerek.

 

Pemakaian Mesin Produksi

Karena harganya yang lebih murah, orang seringkali berpikir bahwa obat generik dibuat dengan mesin yang tidak memadai. Padahal, persepsi tersebut lagi-lagi keliru karena obat generik juga dibuat menggunakan mesin berteknologi sama dengan obat paten.

 

Baca juga: 6 Obat Yang Wajib Anda Bawa Saat Travelling

 

Apa Perbedaan Obat Generik dan Obat Paten?

Beberapa perbedaan antara obat generik dan paten memang diizinkan oleh otoritas internasional. Hal tersebut dapat mengubah bentuk atau warna pada obat generik. Namun, perbedaan tersebut tidak memengaruhi kualitas obat. Obat generik bisa memiliki perbedaan dengan obat paten, namun sebatas pada bentuk, warna, kemasan, dan labelnya. Obat generik juga diizinkan untuk mengandung bahan tidak aktif yang berbeda seperti aspek rasa. Namun, bahan tidak aktifnya juga harus melewati pemeriksaan dari otoritas internasional.

 

Baca juga: Bagaimana Cara Memilih Obat Untuk Flu?

 

Kenapa Obat Generik Lebih Murah?

Seperti yang sudah disebutkan, banyak orang yang ragu karena obat generik lebih murah ketimbang obat paten. Padahal, perbedaan harga tersebut hanya disebabkan oleh biaya proses pembuatan untuk bisa dijual di pasaran. 

 

Obat paten lebih mahal karena membuat obat baru itu membutuhkan biasa manufaktur yang banyak, termasuk biaya penelitian, uji coba obat berskala besar, serta biaya pemasaran seperti iklan dan promosi. Maka itu, untuk memperoleh balik modal, perusahaan farmasi tersebut diberikan hak paten selama 20 tahun.

 

Ketika masa hak paten tersebut selesai, perusahaan lain diizinkan untuk membuat dan menjual obat paten tersebut dalam versi obat generik. Perusahaan yang menjual obat generik tidak perlu melalui proses pembuatan seperti penelitian dan uji coba skala besar yang membutuhkan biaya besar.

 

Baca juga: 3 Langkah Menyimpan Obat Dengan Benar

 

Apakah Kualitas Obat Generik Bisa Dipercaya?

Kamu tidak usah khawatir karena obat generik memiliki kualitas yang sama dengan obat paten. Untuk bisa membuktikan bahwa kualitas obat generik sama dengan obat paten, perusahaan harus menunjukkan bahwa tidak ada perubahan signifikan pada tingkatan dan taraf penyerapannya dalam tubuh. Para ilmuwan melakukan tes untuk mengukur perbedaan dan menjelaskan hasilnya dalam bentuk presentase. Mereka menyetujui bahwa 20% perbedaan atas penyerapan obat itu dapat diterima.

 

Pemeriksaan tersebut terbukti efektif. Otoritas internasional juga melaporkan bahwa selama ini tidak ada masalah yang terjadi terkait dengan variasi penyerapan obat pada tubuh yang sesuai dengan aturan tersebut. Selain itu, telah dilakukan pula banyak penelitian tentang variasi penyerapan pada tubuh antara obat paten dan obat generik. Dari semua penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa rata-rata variasi atau perbedaan penyerapannya hanya 3.5%. Angka tersebut sangat rendah ketimbang dengan batas variasi yang telah ditetapkan secara internasional, yaitu 20%.

 

Setelah membaca informasi di atas, semua persepsi buruk tentang obat generik yang Kamu miliki sudah hilang, bukan? Yang perlu Kamu ketahui lagi, hampir 80% obat resep dokter adalah obat generik. Hal ini juga membantu menghemat milyaran biaya pasien dan rumah sakit setiap tahunnya. Jadi, obat generik itu sangat bermanfaat.