Ada banyak pilihan obat diabetes tipe 2 untuk membantu mengelola gula darah dan kondisi diabetes. Namun, terkadang suatu obat tidak memberikan hasil yang diharapkan atau menyebabkan efek samping yang mengganggu. Lantas, tanda obat diabetes tidak cocok itu apa saja?
Jika kamu merasa obat diabetes yang sedang kamu konsumsi tidak cocok untukmu, bicarakan dengan dokter. Dokter mungkin memberi tahu bahwa inilah waktunya untuk mengubah rencana perawatan.
Tanda Obat Diabetes Tidak Cocok
Dokter mungkin akan mengganti obat, dosis, atau aspek pengobatan lainnya jika kamu mengalami tanda tidak cocok dengan obat diabetes, seperti berikut ini:
1. Gula darah tetap tinggi
Menjaga gula darah tetap dalam kisaran yang sehat akan menurunkan kemungkinan terjadinya komplikasi dan membantu mengelola kondisi lain yang menyertai diabetes. Jika setelah konsisten mengonsumsi obat-obatan, kadar glukosa darah masih cenderung terlalu tinggi, dokter dapat mengubah dosis atau menambahkan obat lain.
Jika satu obat tidak dapat mengelola gula darah dengan cukup baik, dokter mungkin memberikan obat tambahan. Jika dua masih tidak berhasil, dokter dapat menambahkan yang ketiga.
2. Kamu merasa lesu dan haus empat jam setelah makan
Tanda gula darah tinggi yang paling mencolok adalah rasa haus dan tidak semangat beraktivitas. Jika kamu terus-menerus merasa sangat haus selama beberapa jam setelah makan atau ngemil, kamu perlu melakukan tes gula darah. Jika gula darah masih berada di atas 140 mg/dL dua jam setelah makan, ini adalah tanda bahwa kamu mungkin perlu mengganti pengobatan.
Semakin lama kadar glukosa darah tinggi pasca makan, semakin besar kerusakan pada ujung saraf di mata, jari tangan, dan kaki, dan semakin tinggi hasil A1C berikutnya. Selain itu, kamu pastinya tidak nyaman jika merasa lelah dan haus sepanjang hari. Jadi, hubungi tim medis secepatnya untuk melakukan perbaikan!
3. Kamu merasa gemetar, pening, dan pusing 1- 2 jam setelah makan dan berolahraga
Gejala-gejala ini sebenarnya merupakan tanda bahwa kamu mengonsumsi terlalu banyak obat tertentu.
Baik obat diambil dengan cara diminum atau melalui suntikan, dosis obat tersebut dapat berubah karena adanya perubahan positif dalam hidup, seperti:
- kehilangan berat
- berolahraga lebih banyak
- mengurangi makan makanan olahan
- mengurangi makan karbohidrat.
4. Kamu selalu ingin makan makanan tinggi karbohidrat dan tidak pernah puas setelah makan
Uniknya, gula darah tinggi yang terus-menerus dapat membuat kamu menginginkan lebih banyak gula! Ketika semua glukosa tersimpan dalam aliran darah dan tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk menggunakannya sebagai energi, tubuh masih menginginkan sesuatu untuk menghasilkan energi, dan dari sanalah rasa ngidam itu muncul.
Jika kamu selalu ingin makan makanan manis, hal pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa gula darah. Jika gula darah berada di atas 140 mg/dL dua jam setelah makan secara konsisten, inilah saatnya untuk berbicara dengan tim kesehatan mengenai penyesuaian obat kembali.
5. Berat badan tidak turun atau berat badan bertambah
Salah satu obat diabetes, yaitu metformin, seringkali menyebabkan sedikit penurunan berat badan. Namun, jika kamu mengonsumsi metformin, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara teratur, tetapi berat badan tidak kunjung turun atau justru bertambah, ini bisa menjadi tanda bahwa kamu mungkin perlu meningkatkan dosis atau mencari alternatif.
Jutaan orang mengandalkan obat-obatan untuk mengendalikan gula darah. Sangat penting untuk memantau efek samping apa pun dan mendokumentasikan pengalamanmu untuk menentukan apakah obat tersebut cocok atau tidak.
Jika kamu terus-menerus mengalami efek samping yang mengganggu atau tidak mendapatkan hasil yang diinginkan setelah beberapa minggu, penting untuk angkat bicara. Ingat, ada pengobatan alternatif yang mungkin bekerja lebih baik untukmu dan tujuan kesehatanmu.
Sumber:
WebMD.com. Change-type-2-diabetes-meds
Onedrop.today. Diabetes-treatment-not-working
Diabetesstrong.com. Signs-metformin-is-working-or-isnt-working
