Jenis Obat Batuk Pilihan Anda “Uhuuk..uhuukk..” Paling sebal ya jika sedang mengalami batuk, apalagi batuk yang disertai dengan dahak. Tak hanya mengganggu diri sendiri, batuk juga sangat menganggu orang-orang di sekitar kita. Sampai sesekali rasanya ingin melepaskan tenggorokan untuk menghilangkan batuk yang sedang dialami. Eits.. Tapi tidak sampai harus seperti itu, kok. Kita harus tahu dulu batuk seperti apa agar dapat mengenali jenis obat batuk yang ingin diminum. Sebelum menangani batuk yang Anda alami, sebaiknya ketahui dulu apa penyebab batuk yang mengganggu ini. Batuk sendiri merupakan proses tubuh untuk mengeluarkan dahak yang berasal dari saluran pernapasan kita. Batuk terdiri dari dua jenis yaitu batuk berdahak dan batuk tidak berdahak.  Salah satu penyebab batuk dapat berupa iritasi pada saluran nafas yang bereaksi terhadap beberapa faktor dari luar seperti infeksi virus, bakteri, penyakit paru-paru, GERD, flu atau pilek, merokok, alergi, pengaruh obat, asma dan lain-lain.

 

Nah, jika saat ini Anda sedang mengalami batuk berdahak maka diperlukan jenis obat batuk yang tepat dengan mekanisme kerja obat yaitu ekspektoran. Ekspektoran berfungsi sebagai pengencer dahak dan membantu agar dahak dapat mudah keluar. Ekspektoran yang sering digunakan pada obat batuk antara lain Ambroxol dan Bromhexine. Ambroxol dan Bromhexine memiliki aksi obat yang sama, tetapi pertanyaannya adalah adakah perbedaan dari kedua obat ini? Manakah yang lebih baik?

Baca Juga : Tips Memilih Obat Batuk

 

Jenis Obat Batuk Bromhexine

Bromhexine termasuk golongan obat bebas terbatas sehingga bisa dibeli secara bebas tanpa memerlukan resep dokter. Dosis Bromhexine untuk dewasa adalah 8 mg diminum 3 kali sehari 1 tablet, sementara untuk anak 5 – 10 tahun dosisnya 4 mg diminum 2 kali sehari apabila perlu. Bromhexine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan jenis obat batuk Bromhexine antara lain rasa mual dan kembung.

Baca juga: Pengalaman Pertama Menghadapi Bayi Batuk Pilek

 

Jenis Obat batuk Ambroxol

Ambroxol sendiri merupakan metabolit dari bromhexine yang memiliki aksi dan kegunaan yang mirip. Ambroxol termasuk golongan obat keras sehingga memerlukan resep dokter untuk menggunakan obat tersebut. Dosis yang digunakan untuk Ambroxol untuk dewasa 90 mg 3 kali sehari, anak 5 – 12 tahun 45 mg 3 kali sehari, anak 2 – 5 tahun 22,5 mg 3 kali sehari, anak dibawah 2 tahun 15 mg 2 kali sehari Ambroxol ditujukan untuk jenis obat batuk berdahak akut dan kronis serta harus dikonsumsi setelah makan. Hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian Ambroxol adalah tidak dianjurkan untuk ibu hamil trisemester pertama dan menyusui, serta penggunaannya harus berhati-hati bagi penderita ulkus atau tukak lambung. Ambroxol dapat menyebabkan efek samping yaitu gangguan pada sistem pencernaan seperti rasa mual, muntah, dan nyeri ulu hati tapi efek samping ini umumnya ringan. Ada risiko untuk mengalami reaksi alergi pada kulit dengan penggunaan Ambroxol atau  Bromhexine. Jika Anda mengalami reaksi kulit seperti pembengkakan kulit atau ruam , sebaiknya Anda segera menghentikan pengobatan dan hubungi dokter Anda . Obat yang mengandung Ambroxol atau Bromhexine dapat berupa obat tunggal atau sebagai obat kombinasi dengan berbagai bahan aktif lainnya. Mayoritas dari jenis obat batuk ini tersedia secara bebas , sedangkan beberapa obat-obatan memerlukan resep dokter tergantung pada kondisi dari pasien dan bagaimana pengobatan yang diberikan. Ambroxol dapat bekerja lebih cepat dibandingkan dengan Bromhexine. Kerja obat Ambroxol dapat dilihat beberapa jam setelah mengonsumsi obat sedangkan untuk Bromhexine memerlukan waktu dua sampai tiga hari untuk melihat efek kerja obat. Penggunaan dari kedua obat ini dan mana yang lebih baik dapat disesuakan dengan masing-masing orang yang memiliki usia dan latar belakang kesehatan berbeda setiap individunya. Setelah mengetahui perbedaan antara kedua jenis obat batuk di atas, sebaiknya Anda menjadi lebih tahu dalam memilih obat mana yang sesuai dengan kondisi batuk yang dialami. Jika ragu, sebaiknya jangan gegabah mencoba sembarangan obat dan konsultasikan ke dokter terpercaya.

Baca juga: Ini yang Harus Dilakukan Kalau Kamu sedang Batuk!