Meskipun masih terdengar asing dan baru di kalangan masyarakat, namun imunisasi PCV atau Pneumococcal Vaccine telah ditetapkan sebagai imunisasi tambahan yang dianjurkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) untuk diberikan pada anak. Fungsi dari pemberian imunisasi PCV ini adalah untuk mencegah anak dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus dan Streptococcus pneumoniae, seperti pneumonia (radang paru-paru), meningitis (radang selaput otak), dan septikemia (keracunan darah) dan bakteremia.

 

Imunisasi ini penting diberikan pada anak karena penyebaran bakteri pneumokokus dan Streptococcus pneumoniae bisa terjadi melalui udara dan juga melalui peredaran darah sehingga dapat memperluas jangkauan infeksi.

 

Imunisasi PCV diberikan pada anak sebanyak 4 kali dosis dengan interval waktu tertentu yaitu pada saat anak berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan terakhir saat anak berusia 12-15 bulan atau 2 tahun. Apabila hingga anak berusia 6 bulan namun belum menerima imunisasi PCV, maka pemberian dosis I dan II dapat dilakukan saat anak berusia 7-11 bulan, dengan interval antar dosis minimal 1 bulan. Sedangkan, jika anak belum menerima imunisasi PCV hingga usia 12 bulan, maka imunisasi PCV dosis I dan II dapat diberikan saat anak berusia 12-23 bulan dengan interval antar dosis sekitar 2 bulan.

 

Imunisasi PCV dikemas dalam bentuk prefilled syringe dengan dosis masing-masing sebanyak 5 ml. Cara pemberian imunisasi PCV adalah dengan menyuntikkannya secara intramuskular. Pemberian dosis pertama tidak boleh dilakukan saat anak berusia di bawah 6 minggu. Selain itu, imunisasi PCV juga tidak boleh diberikan saat anak sedang dalam kondisi demam. Sebaiknya tunggu hingga kondisi anak benar-benar membaik, baru imunisasi PCV boleh diberikan.

 

Pemberian imunisasi PCV boleh dilakukan bersamaan dengan imunisasi lain seperti DPT, TT, Hepatitis B, HiB, MMR, atau varisela, dengan syarat harus menggunakan spuit yang terpisah serta disuntikkan pada area tubuh yang berlainan.

 

Umumnya, pemberian imunisasi PCV akan menimbulkan beberapa efek samping ringan yang akan hilang dengan sendirinya seperti demam ringan dibawah 38 derajat celcius, mengantuk, menurunnya nafsu makan, muntah, rewel, dan muncul bercak kemerahan pada kulit.