Hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak terlalu menganggap serius kondisi obesitas. Bahkan, masih ada orang yang tidak percaya bahwa obesitas adalah penyakit. Padahal, ada alasan tersendiri kenapa obesitas atau kondisi kelebihan berat badan secara resmi dimasukkan ke dalam kategori penyakit. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko Kamu terkena penyakit autoimun, misalnya seperti penyakit Crohn dan multiple sclerosis.

 

Lalu, apa sih penyebabnya? Ternyata, sebuah hormon yang diproduksi oleh jaringan lemak bisa menciptakan lingkungan yang meningkatkan inflamasi. Hal tersebut dapat mempermudah penyakit autoimun untuk berkembang. Sayangnya, penyakit autoimun bukanlah satu-satunya penyakit yang disebabkan oleh obesitas. Masih banyak penyakit kronis lainnya yang dapat disebabkan oleh obesitas.

Baca juga: Jangan Sampai Obesitas Ya, Gengs!

 

 

Penyakit akibat obesitas

Untuk mengetahui lebih dalam lagi, berikut sejumlah penyakit akibat obesitas beserta penjelasannya, seperti yang dilansir oleh portal Fitness Magazine!

 

Kanker: Terutama kanker payudara, kanker usus besar, kanker endometrium, kanker esofagus, kanker empedu, kanker ginjal, kanker pankreas, dan kanker tiroid. Lemak memproduksi estrogen kadar tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan risiko kanker, serta menstimulasi perkembangan sel-sel kanker. Menurut National Cancer Institute, akan ada sekitar setengah juta kasus kanker baru di tahun 2030, jika obesitas terus meningkat.

 

Tekanan darah tinggi: Jaringan lemak di dalam tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi untuk bisa hidup. Hal tersebut membuat pembuluh darah lebih banyak melakukan sirkulasi darah ke jaringan lemak. Hal ini meningkatkan beban kerja jantung, karena organ tersebut harus memompa lebih banyak darah lewat pembuluh darah. Semakin banyak sirkulasi darah, berarti semakin banyak juga tekanan pada dinding arteri. Tekanan pada dinding arteri yang lebih tinggi akan meningkatkan tekanan darah. Selain itu, obesitas juga meningkatkan detak jantung, serta menurunkan kemampuan tubuh untuk mengalirkan darah lewat pembuluh darah.

 

Penyakit jantung: Obesitas tidak hanya meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang dewasa, namun juga pada anak-anak. Menurut penelitian dari American Heart Association 2014 Scientific Sessions di Chicago, anak dari ibu yang obesitas memiliki risiko lebih tinggi 90% terkena penyakit jantung atau kematian.

Baca juga: Inilah Bagaimana Obesitas Bisa Menyebabkan Kematian

 

Lemak hati: Penyakit non-alkoholik lemak hati adalah jenis penyakit hati yang paling umum. Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, dan hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

 

Sleep apnea: Dampak obesitas pada tidur berasal dari kelebihan berat badan yang mengganggu dan menghalangi saluran udara atas. Menurut penelitian dari Proceedings of the American Thoracic Society, kelebihan berat badan tersebut bisa berupa amandel yang membengkak, lidah yang membesar, atau peningkatan lemak di leher.

 

Diabetes: Obesitas adalah penyebab utama diabetes tipe 2. Jenis diabetes ini biasanya menyerang orang dewasa, meskipun pada beberapa kasus langka, juga menyerang anak kecil. Seperti yang sudah disebutkan, obesitas bisa menyebabkan resistensi insulin, hormon yang mengatur gula darah. Ketika obesitas menyebabkan resistensi insulin, kadar gula darah melonjak naik.

 

Mudah terserang penyakit: Dampak obesitas juga bisa memengaruhi kualitas kerja Kamu. Menurut Journal of Occupational and Environmental Medicine, obesitas dapat menurunkan produktivitas dan menyebabkan Kamu jadi sering tidak masuk kerja akibat terkena penyakit.

Baca juga: Hati-hati, Stres Bisa Sebabkan Obesitas!

 

Masih banyak dampak negatif dari obesitas terhadap kesehatan. Bahkan, beberapa masalah kesehatan akibat obesitas yang baru-baru ini ditemukan oleh ahli adalah masalah sendi, masalah metabolisme, dan bahkan masalah psikologis. Semakin banyak ahli melakukan penelitian, semakin banyak juga ditemukan dampak negatif obesitas terhadap kesehatan. Oleh sebab itu, hindari obesitas dengan mengadaptasi gaya hidup sehat! (UH/WK)