Kanker pada anak tidak dapat diprediksi kemunculannya. Tidak seperti kanker pada orang dewasa yang dipengaruhi oleh gaya hidup, kanker pada anak umumnya terjadi karena mutasi genetik bawaan sejak lahir. Salah satu cara membuka peluang kesembuhan pada kanker anak adalah dengan mendeteksi gejalanya sedini mungkin.

 

Semakin cepat terdiagnosis, peluang sembuh semakin besar. Namun, sebenarnya tidak hanya dukungan medis yang dibutuhkan oleh penderita kanker anak. Dukungan semangat dari keluarga, teman, dan lingkungan tempat mereka tinggal ternyata juga ikut andil dalam proses penyembuhan.

 

Dukungan berupa semangat positif itulah yang terus ditunjukkan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) . Pada Sabtu (28/7) lalu, YOAI menggelar pertunjukan drama musikal berjudul "Rasa, Caring from the Heart". Pertunjukan ini merupakan inisiatif dari Cancer Buster Community (CBC), yaitu komunitas yang anggotanya terdiri dari para penyintas kanker anak yang sudah dinyatakan sembuh. Acara ini digelar dalam rangka merayakan ulang tahun ke-25 YOAI sekaligus memperingati Hari Anak Nasional.


Drama ini mengisahkan seorang anak penderita kanker bernama Rasa yang sedang berjuang mengalahkan penyakitnya, hingga ia mendapatkan kesempatan kedua dalam hidupnya. Bagaimana sebenarnya peluang kesembuhan kanker pada anak dan mengapa dukungan nonmedis tidak kalah penting?

Baca juga: Waspadai 5 Jenis Kanker Anak yang Paling Umum


Kanker pada anak dapat diobati dan disembuhkan

Ketua YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir, menjelaskan, “Melalui pertunjukan ini, YOAI ingin menyebarkan pesan bahwa kanker pada anak itu dapat diobati dan disembuhkan bila dideteksi atau diobati sejak dini. Untuk menuju ke sana, tak hanya dukungan dari sisi medis saja, tetapi juga diperlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan terdekat. Dengan adanya dukungan itu, 50% kesembuhan sudah tercapai. Dukungan sangat penting karena saya merasakannya sendiri," ujar Rahmi yang merupakan orang tua survivor kanker dan pendiri YOAI.

 



Penderita kanker anak membutuhkan perawatan khusus

Anak-anak yang berhasil sembuh dari kanker dapat hidup normal untuk bisa bersekolah layaknya anak tanpa kanker. Untuk mencapai kesembuhan memang tidak mudah. Umumnya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit karena menjalani serangkaian perawatan seperti kemoterapi, yang kadang cukup berat.

 

Oleh karena itu, anak-anak ini membutuhkan sarana perawatan khusus. Biasanya dilengkapi dengan ruang untuk bermain, membaca, dan belajar. Suasana dan dinding perawatan pun dibuat warna-warni dan tidak polos layaknya rumah sakit pada umumnya, sehingga mereka tidak merasa tertekan.

Baca juga: Bagaimana Menguatkan Hati Jika si Kecil Didiagnosis Penyakit Berat seperti Anak Denada?
 

Kita semua bisa membantu pasien kanker anak

Rama Soeprapto, sutradara drama musikal “Rasa, Caring from the Heart”, membagikan pengalamannya. Dulu, ia beberapa kali menggelar penggalangan dana untuk anak-anak penderita leukemia di RS Cipto Mangunkusumo. Acaranya sederhana, hanya mengajarkan melukis pada anak-anak tersebut. Dan mereka sangat gembira.

 

"Mengadakan acara drama musikal dengan tema perjuangan anak penderita kanker ini adalah pertunjukan tentang perjuangan hidup, cinta kasih, persahabatan, dan kebahagiaan. Kita semua bisa membantu mereka, para pasien kanker anak. Bahkan hanya dengan memberikan buku gambar dan krayon, mereka sudah sangat gembira."

 

Nah Gengs, selain peduli dengan gejala awal kanker pada anak dan mengobatinya sedini mungkin, orang-orang terdekat juga harus memberikan dukungan moral dan terus memberikan semangat positif. Setidaknya anak dengan kanker harus menjalani pengobatannya yang berat dengan gembira, sehingga tidak terlalu menderita. Peluang kesembuhan pun semkin besar jika pasien selalu dalam pikiran positif. (AY/AS)

Baca juga : Mengenal Limfoma dan Penyebab Kanker pada Anak

 

Kanker pada Anak - Guesehat