Kabar tentang putri Denada, Shakira Aurum, yang didiagnosis leukemia marak menghiasi linimasa berita akhir-akhir ini. Anak dari penyanyi rap yang pernah melejit di era 90-an lewat hits Sambutlah ini tengah menjalani serangkaian perawatan intensif di National University Hospital, Singapura.

 

Dalam cuplikan wawancara eksklusif di sebuah acara televisi, Denada menceritakan kesedihannya. Sebagai ibu, ia harus mengusir ketakutan putrinya saat menjalani perawatan kemoterapi. “Shakira takut, enggak?” tanya Denada. “Yes, Ibu, I’m scared. But we’re gonna do this together ya, Ibu,” balas gadis mungil berusia 5 tahun itu dengan tegar.

 

Denada pun meyakinkan putrinya bahwa mereka akan menjalani seluruh tahapan perawatan bersama-sama. “Di situlah aku tahu, aku enggak boleh lemah, enggak boleh break down karena she needs me.” Seperti Denada, tentunya tidak ada orang tua yang tidak rapuh jika melihat si Kecil sakit parah dan menderita. Lalu, apa saja tips terbaik bagi Mums dan Dads untuk menguatkan psikologis mereka?

Baca juga: Anak Denada Didiagnosis Leukimia, Apa Penyebabnya?

 

 

Hal-hal yang bisa dilakukan bila si Kecil mengidap penyakit kritis

Anak dengan penyakit kronis menghadapi tantangan yang berbeda. Karena itu, wajar bila orang tua memiliki respons yang beragam untuk menghadapi kondisi ini. Psikolog Dian Ibung, Psi., menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua demi menguatkan buah hati.

  1. Menerima kenyataan bahwa si Kecil menderita penyakit kronis. Si Kecil harus menjalani pengobatan yang akan menyita waktu, tenaga fisik, kesiapan psikis, serta biaya. Karenanya, orang tua harus menjadi pihak pertama yang terlebih dahulu pelan-pelan berdamai dengan kenyataan. Hanya dengan begitu, Mums dan Dads bisa mendampingi si Kecil berjuang melawan penyakitnya. 
  2. Menyiapkan fisik dan mental untuk menjalani periode pengobatan si Kecil. Hadapi dan dampingi perjuangan si Kecil dengan semangat. Jangan lelah berdoa agar hati Mums dan Dads lebih ringan.
  3. Tetaplah berpikir jernih, bahkan dalam situasi yang paling menguras emosi sekalipun. Pikirkan langkah perawatan apa saja yang Mums dan Dads ingin tempuh. Dalam mengobati penyakit kronis seperti kanker, ada baiknya Mums segera menuruti tahapan penyembuhan yang paling efektif menurut dokter. Karena sel kanker tidak boleh diberi waktu dan ruang untuk tumbuh subur. Semakin awal stadium kanker si Kecil dideteksi, maka harus semakin cepat memangkas pertumbuhan sel kankernya hingga habis.
  4. Jangan merasa lemah bila ada kalanya air mata Mums dan Dads mengalir begitu saja. Bahkan saat Mums dan Dads sedang berbicara. Mums tidak perlu khawatir, air mata bisa menjadi sahabat yang menenangkan. Dikutip dari buku A Special Child in The Family, tangisan dapat melepas ketegangan, mengurangi kesedihan, dan membantu setiap orang untuk mengatasi rasa duka. Namun, tetap kendalikan diri agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Upayakan untuk tidak menangis di depan si Kecil. Meski Mums tidak bisa kuat setiap saat, si Kecil tidak perlu tahu akan hal itu.
  5. Sadari bahwa bagaimanapun juga, kondisi yang dihadapi si Kecil lebih sulit dari kegundahan hati Mums dan Dads. Faktanya, penyakit ini harus dialami oleh si Kecil, bukan sebaliknya. Daya tahan tubuh si Kecil masih sangat terbatas untuk menghadapi penyakit kronis, jadi berfokuslah pada kesembuhannya.
  6. Jika dibutuhkan, mintalah bantuan keluarga besar, sahabat, dan pihak-pihak lain yang dapat mendukung kondisi mental Mums dan Dads dalam menerima kenyataan ini. Berbicara dengan jujur kepada orang yang sangat Kamu percaya bisa membuatmu tetap tabah.
  7. Berpikirlah secara optimis tentang peluang kesembuhan si Kecil. Bagaimanapun prediksi dokter, si Kecil tetap membutuhkan keyakinan Mums dan Dads agar ia memiliki harapan yang positif untuk menghadapi setiap sesi terapi.
  8. Jangan menganggap anak yang terkena penyakit kronis sebagai aib. Bersikaplah secara terbuka bila ada orang-orang di lingkungan Mums dan Dads yang menanyakan tentang kondisi si Kecil. Meski lelah bagi Mums dan Dads untuk mengulangi jawaban yang sama, sebaiknya tetap hargai kepedulian yang ingin ditunjukkan oleh orang-orang terdekat. Menutupi fakta tentang si Kecil hanya akan menambah beban yang dirasakan.
Baca juga: 5 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Kemoterapi Kanker

 

Satu hal lagi yang Mums bisa pelajari dari situasi ini, Denada begitu ikhlas dan tidak berani mempertanyakan alasan kenapa Tuhan memberikan penyakit yang berat kepada putrinya. Menurut Dian, sikap mempertanyakan keadaan biasanya muncul pada orang tua yang merasa tidak punya pertanda atau gejala apapun tentang diagnosis penyakit anaknya. 

 

Apapun yang terjadi, mempertanyakan takdir hanya akan membuat semuanya terasa lebih berat. Fokuslah pada segala usaha yang bisa membuat si Kecil kembali pulih. Semangat Shakira, semoga cepat sembuh dan bisa membuat Denada tersenyum kembali! (TA/AS)

Baca juga: Kanker Darah Tidak Hanya Leukimia, Lho!