Mungkin Mums sering mendengar bahwa beberapa hal tidak boleh dilakukan saat hamil, salah satunya facial wajah. Sebenarnya, bolehkah facial saat hamil? Supaya Mums paham, baca penjelasan di bawah ini, ya!

 

Baca juga: Emosi Mums saat Hamil Berpengaruh terhadap Janin, Hati-hati!
 

Bolehkah Facial saat Hamil?

Kalau Mums melihat adanya perubahan di kulit saat sedang hamil, maka Mums enggak perlu panik dulu. Perubahan pada kulit maupun rambut dan kuku memang umum dialami oleh ibu hamil.

 

Meskipun beberapa orang diberkahi kulit wajah yang bersinar dan sehat saat sedang hamil, sebagian lainnya mengalami masalah, seperti kulit berminyak, muncul noda hitam, berjerawat, ataupun kulit kering. Biang keladinya tentu saja perubahan hormon saat hamil!

 

Lalu, bolehkah facial saat hamil? Facial tradisional dilakukan oleh ahli kecantikan yang memiliki lisensi praktik. Mereka menyediakan beragam pelayanan, seperti cleansing, exfoliation, ekstraksi komedo, dan jika dibutuhkan, pijat facial.

 

Biasanya pasien juga dimasker sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kulit masing-masing, diikuti dengan aplikasi serum, pelembap, dan sunscreen atau tabir surya. Meskipun jenis facial beragam, tujuannya selalu sama, yakni untuk merevitalisasi kulit dengan cara meningkatkan penampilan dan kualitasnya, serta untuk memanjakan pasien.

 

Baca juga: 7 Manfaat Konsumsi Alpukat untuk Kehamilan

 

Amankah Facial saat Hamil untuk Bayi Dalam Kandungan?

Ada banyak cara untuk mengatasi atau memanjakan kulit wajah, mulai dari aplikasi produk perawatan kulit, penguapan, terapi cahaya, peeling, facial wajah, dan banyak lagi. Namun, enggak semuanya aman dilakukan selama kehamilan ya, Mums.

 

Aman atau tidaknya facial wajah untuk ibu hamil dipengaruhi oleh jenis kulit wajah masing-masing serta bahan-bahan yang terkandung di dalam produk perawatan wajah yang digunakan. Ada banyak treatment facial wajah aman untuk ibu hamil, tetapi sebaiknya Mums berkonsultasi dulu dengan dokter, ya.

 

Baca juga: Rahim Lemah, Apa Itu dan Bagaimana Pengaruhnya pada Kehamilan?
 

Yang Perlu Dihindari Terkait Facial saat Hamil

Menurut ahli, ada beberapa bahan perawatan kulit yang penelitiannya masih terlalu minim, sehingga hasilnya belum bisa dikonfirmasi. Sebaiknya, Mums menghindari bahan-bahan perawatan kulit tersebut. Berikut hal-hal yang perlu Mums hindari terkait perawatan wajah saat hamil:

 

1. Treatment yang Terlalu Keras untuk Kulit

Ahli merekomendasikan agar ibu hamil menghindari treatment peeling kimia, menggunakan produk Retin-A, microdermabrasion, dan laser. Pasalnya, kulit Mums menjadi sangat sensitif saat hamil, sehingga treatment yang terlalu keras untuk kulit bisa menyebabkan iritasi. Oleh sebab itu, ibu hamil direkomendasikan hanya menggunakan produk perawatan kulit yang bebas pengharum dan bebas paraben.

 

2. Retinol

Selain menghindari produk-produk retin-A, ibu hamil juga disarankan menghindari retinol atau retinoid apa pun saat sedang hamil. Hal ini karena retinol pernah dikaitkan dengan kemungkinan cacat lahir. Ibu hamil direkomendasikan menggunakan produk yang mengandung asam azelat, asam glikolik, dan asam salisil, serta benzoyl peroxide dan vitamin C. Bahan-bahan tersebut  bisa membuat kulit lebih halus dan cerah (serupa dengan retinol, tetapi tanpa menimbulkan risiko).

 

3. Hydroquinone

Bahan kimia ini biasanya terkandung di dalam krim untuk mengatasi noda hitam di wajah. Bahan kimia ini harus dihindari. Pasalnya, mudah terserap ke dalam kulit. (AS)

 

 

Referensi

Very Well Family. Can I Get a Facial While Pregnant?. Maret 2022.
American College of Obstetricians & Gynecologists. Skin Conditions During Pregnancy.
American Pregnancy Association. Pregnancy Glow.
NCT. Pampering in Pregnancy: Massages, Facials & Spas.
Neill U. S. (2012). Skin care in the aging female: myths and truths. The Journal of clinical investigation.