Beberapa tahun terakhir, veneer gigi dianggap sebagai tren kecantikan yang menjanjikan semua orang untuk mendapatkan senyum menawan bak aktris Hollywood. Dilansir dari dailymail.co.uk, menurut riset pasar oleh Mintel, jumlah uang yang dihabiskan oleh orang Inggris demi menjalani metode ini sampai menembus 627 juta Poundsterling! Wow, angka yang fantastis ya untuk sebuah perawatan gigi.

 

Ketenaran tren veneer gigi meroket juga di kalangan masyarakat Indonesia. Berbekal iming-iming bahwa perawatan ini cocok untuk semua orang, serta ampuh untuk menyembunyikan ketidaksempurnaan kontur gigi, satu per satu orang Indonesia pun mencobanya. Mulai dari lingkup selebriti, sosialita, hingga masyarakat kelas menengah.

 

Berdasarkan informasi dari livestrong.com, veneer gigi memang dapat memperbaiki masalah yang berkaitan dengan warna, panjang, ukuran, dan bentuk gigi, jika perawatannya dilakukan dengan benar oleh ahli gigi yang tepat. Namun selayaknya prosedur medis manapun, tindakan estetika ini rupanya berisiko buruk terhadap kesehatan gigi.

 

Kenali terlebih dahulu yuk dampak-dampak dari veneer gigi, sebelum memutuskan untuk melakukannya! Simak penjelasan selengkapnya melalui wawancara GueSehat dengan ahli orthodentist, drg. Sari Anggrita K., dari Klinik Gigi MyDents, Bintaro, Tangerang Selatan.

Baca juga: Serba-serbi Gigi Geraham

 

Benarkah Veneer Gigi Bisa Dilakukan oleh Siapa Saja?

Jawabannya tidak benar. Menurut drg. Sari, pemakaian veneer hanya ditujukan untuk pasien yang mengalami malformasi permukaan gigi, perubahan warna gigi, abrasi, erosi, dan penambalan yang kurang baik. Tidak semua orang dapat melakukan veneer. Berikut contoh pasien yang sebaiknya tidak melakukan perawatan veneer gigi:

  • Pasien anak-anak.
  • Pasien pasca-perawatan saluran akar gigi.
  • Pasien dengan kondisi gigi berjejal.
  • Pasien yang memiliki gigi maju.

 

Bagi pasien-pasien dengan keadaan gigi seperti ini, dokter gigi menganjurkan agar lebih baik mempertimbangkan penggunaan ortho atau behel, untuk memperbaiki posisi gigi.

 

Manfaat Utama dari Veneer Gigi

Secara umum, ada dua manfaat dari perawatan veneer gigi bagi pasien yang membutuhkan, yaitu:

  1. Memperbaiki struktur gigi yang retak, pecah, renggang, banyak celah, tidak sejajar, dan pernah mendapatkan proses penambalan yang kurang baik.
  2. Membuat gigi yang berukuran kecil menjadi terlihat lebih besar, sehingga dapat menyesuaikan senyuman.
Baca juga: Sikat Gigi Biasa atau Sikat Gigi Elektrik, Pilih yang Mana?

 

Dampak-Dampak Negatif dari Veneer Gigi

Pada kenyataannya, pengaruh dan risiko yang ditimbulkan oleh veneer secara jangka panjang jauh lebih banyak ketimbang manfaatnya. Ini dia dampak-dampak dari veneer gigi.

  1. Gigi menjadi lebih sensitif. Pada prinsipnya, hal ini dikarenakan permukaan gigi yang sehat tidak boleh diambil. Sementara, proses veneer membutuhkan pengasahan gigi terlebih dahulu. Dampaknya, gigi menjadi lebih tipis dan sensitif.
  2. Gigi dapat berlubang. Pemasangan veneer yang kurang pas dapat menimbulkan celah pada gigi, yang mengakibatkan terjadinya penumpukan sisa makanan pada area tersebut.
  3. Gigi mudah mengalami iritasi. Celah antara gusi dan lapisan veneer harus dirawat dengan baik. Mulai dari cara menyikat gigi hingga cara menggunakan benang gigi perlu diperhatikan secara saksama. Apabila cara perawatannya salah, gigi mudah mengalami iritasi. Inilah sebabnya mengapa pasien yang menggunakan veneer harus melakukan kontrol gigi setiap 4 bulan sekali.
  4. Gigi mudah retak. Kekuatan mengunyah gigi yang telah diasah dan dilapisi oleh veneer tidak sekuat sebelumnya. Akibatnya setelah mendapatkan perawatan veneer, pasien tidak dianjurkan lagi untuk makan makanan yang keras dengan gigi depan, contohnya menggigit apel, tulang, kerupuk, kacang, dan lain-lain.

 

Faktor yang Mengakibatkan Tampilan Gigi Malah Memburuk

Di antara orang-orang yang melakukan veneer gigi, pasti kita menemukan beberapa orang yang penampilannya malah jadi kurang menarik setelah mendapatkan perawatan tersebut. Kenapa bisa begitu? Jika ditilik dari perspektif orthodentist, prosedur veneer biasanya menjadikan keadaan gigi lebih indah, terlepas dari bagaimanapun kontur wajah pasien.

 

Hanya saja, ujar drg. Sari, perlu ditekankan bahwa hasil veneer yang baik adalah veneer yang terlihat natural, baik dari segi warna, bentuk, maupun panjang ukurannya. Alasannya adalah karena pada dasarnya tidak ada gigi yang berwarna putih.

 

Kekontrasan warna gigi hasil perawatan veneer harus mempertimbangkan warna kulit pasien. Sebaiknya memilih warna veneer yang sewajarnya, tidak terlalu putih berlebihan, dan tidak terlalu panjang.

 

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Veneer Gigi

Berikut pertimbangan penting yang dianjurkan oleh dokter gigi sebelum Kamu memutuskan untuk mencoba perawatan veneer.

  • Pilihlah dokter gigi yang Kamu percaya dan sudah terjamin hasilnya. Veneer adalah perawatan jangka panjang. Jadi, pastikan Kamu berada di tangan dokter gigi yang andal.
  • Jangan terburu-buru memutuskan untuk melakukan veneer gigi. Tanyakanlah terlebih dahulu kepada dokter gigi yang Kamu pilih mengenai segala dampak negatifnya.
  • Siapkanlah dana khusus. Veneer gigi merupakan perawatan yang membutuhkan dana cukup mahal. Terutama perawatan veneer indirect yang menggunakan bahan porselen dan prosedurnya harus dikirim ke laboratorium. Biayanya memang lebih mahal, sebanding dengan hasilnya yang lebih natural.
  • Perawatan veneer membutuhkan komitmen untuk rutin melakukan kontrol ke dokter gigi. Kunjungan yang dianjurkan untuk perawatan veneer gigi adalah setiap 4 bulan sekali. Pastikan Kamu bisa menyanggupinya.
  • Pilihlah veneer yang sesuai. Hal ini termasuk warna, bentuk, juga panjangnya yang tidak berlebihan.
  • Kamu harus bersedia untuk merawat veneer sebaik mungkin. Hindari mengonsumsi makanan keras. Selain itu, sikatlah gigi dengan gerakan yang sesuai, 2 kali sehari. Biasakan pula membersihkan sela-sela gigi menggunakan benang (dental floss).
  • Hindari pemakaian tusuk gigi.

 

Biasakan untuk tidak asal latah mengikuti tren yang sedang populer, ya. Cermati terlebih dahulu dampak-dampak negatifnya untuk kesehatanmu. Kesehatan seharusnya menjadi investasi yang paling Kamu prioritaskan daripada sebuah tren kecantikan. (TA/AS)

Baca juga: Yuk, Rawat Gigi Ibu Hamil dan Anak Sejak Dini!