Masalah gigi yang berantakan, terlalu maju, atau berjarak sering kali menyebabkan rasa tidak percaya diri, utamanya saat tersenyum. Untungnya, hal ini dapat diatasi dengan penggunaan behel atau kawat gigi.

 

Namun, bagi orang dengan diabetes, mungkin ada kekhawatiran tambahan, yaitu apakah kawat gigi dapat memengaruhi diabetes dan kesehatan mulut. Untuk menjawab keresahanmu, di sini kita akan mendalami apakah orang dengan diabetes boleh melakukan perawatan ortodonti. 

 

Baca juga: Berencana Pasang Behel? Berikut 8 Tahapan Pemasangan Kawat Gigi yang Benar!
 

Diabetes dan Penyakit Gusi

Diabetes dapat memengaruhi semua area tubuh, mulai dari penglihatan hingga ginjal, dan bahkan dapat menyebabkan masalah gigi yang parah. Kesehatan mulut dan kadar gula darah saling berhubungan. Hiperglikemia, yang merupakan kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan, dapat menyebabkan banyak masalah gigi, seperti gigi rapuh, berlubang, sariawan, infeksi mulut, dan cedera mukosa. 

 

Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik juga dapat menyebabkan penyakit gusi atau penyakit periodontal. Selain itu, penyakit gusi dapat menambah tekanan pada gusi, yang dapat mempersulit perawatan behel gigi, terutama saat pertama kali dipasang.

 

Bisakah Orang dengan Diabetes Mendapatkan Perawatan dengan Behel?

Orang dengan diabetes masih bisa mendapatkan terapi ortodontik. Namun, diabetes yang tidak terkontrol berpotensi merugikan hasil perawatan.

 

Selain itu, ketika seseorang memiliki penyakit periodontal, kawat gigi dapat membuat gusi stres dan mengganggu perawatan ortodontik. Pergerakan gigi yang konstan juga dapat menyebabkan komplikasi. 

 

Karena alasan ini, penting bagi pasien untuk menjelaskan kondisinya secara detail sejak awal. Dokter gigi juga harus memahami pentingnya mengendalikan diabetes sejak awal.

 

Untuk menghindari masalah selama perawatan dengan kawat gigi, penting untuk mempraktikkan pengelolaan diabetes melalui kebiasaan makan sehat yang seimbang setiap hari. Praktikkan seperti yang sering direkomendasikan oleh dokter atau profesional medis lainnya.

 

Baca juga: Berapa Sih Usia Ideal untuk Memasang Kawat Gigi?

 

Pencabutan Gigi pada Pasien Diabetes

Perawatan ortodontik juga sering memerlukan pencabutan gigi. Namun, sebelum melakukan prosedur, dokter selalu meminta laporan kadar gula darah pasien. 

 

Jika kadar gula darah meningkat, luka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Selain itu, gula darah tinggi dapat mengganggu proses pembekuan darah, yang membuat prosedur perawatan gigi lebih sulit untuk disembuhkan.

 

Sebelum prosedur pencabutan dilakukan, pasien harus minum obat yang tepat agar gula darah berada di tingkat yang optimal. Setelah ekstraksi dilakukan, sangat penting untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang sehat guna memungkinkan pemulihan. Apabila kadar glukosa darah pada penderita diabetes terkontrol dengan baik, jaringan gingiva akan merespon dengan tepat setelah pencabutan gigi.

 

Menjaga kebersihan mulut sangat penting saat merencanakan dan melakukan ekstraksi gigi karena mulut harus disiapkan untuk pencabutan gigi. Lalu, setelah pencabutan, proses penyembuhan harus segera dimulai untuk menghindari infeksi.

 

Baca juga: Awas! Penderita Diabetes Rentan Terkena Masalah Gigi dan Mulut

 

Tips Mengelola Kadar Gula Darah dan Mencegah Penyakit Gusi

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengelola gula darah dan mencegah penyakit gusi:

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari.
  • Kelola gula darah rendah saat bepergian.
  • Segera berkumur dan bersihkan gigi setelah mengonsumsi gula sederhana.
  • Jadwalkan pembersihan gigi profesional.
  • Periksa gula darah secara rutin.
  • Minum obat sesuai petunjuk dan patuhi pola makan teratur dan sehat.
  • Bawa glukometer ke setiap pertemuan ortodontik.
  • Beri tahu dokter gigi jika ada perubahan pada kesehatan mulut, seperti gusi berdarah saat menyikat gigi atau flossing, gusi bengkak, gigi sensitif, dan perubahan gigitan. 

 

Pada dasarnya, orang dengan diabetes dapat menjalani perawatan gigi dengan behel. Hanya saja, pasien harus sangat memerhatikan kebersihan gigi dan kadar gula darah. Juga, hindari melakukan perawatan ortodonti dengan praktisi ilegal, seperti tukang gigi karena tidak memiliki bekal pengetahuan dasar diabetes, komplikasinya, dan pertimbangan dampaknya.

 

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Gigi dan Mulut Penderita Diabetes

 

 

Sumber:

Tisserontothodontics.com. Diabetes and braces

Bannerhealth.com. Diabetes-and-braces-tips-to-help-your-child-manage-both

 

Drgluck.com. Oorthodontics-diabetes

Vipdentalclinic.com.au. Tooth-extraction-when-you-are-diabetic-this-is-what-you-need-to-know