Kalau berbicara tentang nasi untuk penderita diabetes, nasi dari beras cokelat termasuk salah satu pilihan yang lebih sehat dibandingkan nasi putih. Nasi dari beras cokelat memiliki kandungan beberapa nutrisi yang lebih tinggi, termasuk serat. Serat dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam pembuluh darah. Inilah kenapa beras cokelat untuk diabetes itu lebih baik dibandingkan nasi putih.

 

Namun, beras merah tinggi karbohidrat, sehingga Diabestfriends tetap perlu berhati-hati dalam menentukan porsinya. Diabestfriends perlu memahami tentang bagaimana konsumsi beras cokelat memengaruhi kadar gula darah.

 

Baca juga: Gangguan Tiroid Bisa Memengaruhi Kadar Insulin, Cek Sekarang Juga!

 

Indeks Glikemik Beras Merah

Diabestfriends masih boleh mengonsumsi nasi, asalkan dalam porsi yang dibatasi. Namun, jenis beras yang dikonsumsi juga perlu dipertimbangkan untuk menjaga agar kadar gula darah dan energi stabil.

 

Beras merah tergolong whole grain, sehingga proses pengolahanannya minimal. Beras merah kaya serat dan vitamin. Sebaliknya, beras putih tergolong karbohidrat olahan, yang kandungan serat dan nutrisinya berkurang akibat proses pengolahan. 

 

Karena berat cokelat lebih tinggi kandungan serat, maka indeks glikemiknya lebih rendah dibandingkan beras putih. Ini artinya, beras cokelat membuat penyerapan gula dalam tubuh menjadi lambat, dan mencegah lonjakan peningkatan kadar gula darah.

 

Rata-rata nilai indeks glikemik beras cokelat adalah 55, sementara indeks glikemik beras putih lebih tinggi, yaitu 64.

 

Baca juga: Kurus Tapi Diabetes? Kok Bisa?

 

Kandungan Nutrisi Beras Cokelat

Satu cangkir beras cokelat yang sudah dimasak mengandung:

  • Kalori: 248
  • Protein: 5 gram
  • Lemak: 2 gram
  • Karbohidrat: 52 gram
  • Serat: 3 gram
  • Fosfor: 17 persen dari kebutuhan harian.
  • Zinc: 13 persen dari kebutuhan harian.
  • Tembaga: 24 persen dari kebutuhan harian.
  • Mangan: 86 persen dari kebutuhan harian.
  • Selenium: 21 persen dari kebutuhan harian.
  • Thiamine (vitamin B1): 30 persen dari kebutuhan harian.
  • Riboflavin (vitamin B2): 11 persen dari kebutuhan harian.
  • Niacin (vitamin B3): 35 persen dari kebutuhan harian.
  • Asam pentanoat (vitamin B5): 15 persen dari kebutuhan harian.
  • Vitamin B6: 15 persen dari kebutuhan harian.

 

Baca juga: Mengenal 3P dalam Diabetes

 

Manfaat Beras Cokelat untuk Diabetes

Beras cokelat mengandung serat, yang dapat membantu kontrol kadar gula darah dan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beras cokelat menurunkan kadar gula darah setelah makan, karena nilai indeks glikemiknya yang rendah.

 

Namun, apakah beras merah dapat meningkatkan kontrol kadar gula darah dalam jangka panjang, masih dalam kontroversi. Satu penelitian berskala kecil pada penderita diabetes menunjukkan bahwa konsumsi dua porsi per hari nasi dari beras cokelat selama delapan minggu menunjukkan penurunan signifikan kadar gula darah setelah makan, dan kadar hemoglobin A1c, dibandingkan dengan nasi putih.

 

Ada juga penelitian lain yang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi nasi dari beras cokelat 10 kali per minggu mengalami peningkatan kontrol kadar gula darah. Namun, suatu review terhadap beberapa penelitian pada orang dengan kondisi prediabetes atau diabetes tipe 2 tidak menemukan adanya peningkatan kontrol kadar gula darah dan hemoglobin A1c ketika konsumsi nasi putih diganti dengan nasi beras cokelat.

 

Namun secara keseluruhan, beras cokelat masih menjadi alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan beras putih pada penderita diabetes, karena dapat membantu menjaga berat badan sehat, serta meningkatkan kadar kolesterol baik HDL. 

 

Sumber:

Very Well Health. Reasons to Eat Brown Rice With Diabetes
Yu J, Balaji B, Tinajero M, et al. White rice, brown rice and the risk of type 2 diabetes: a systematic review and meta-analysisBMJ Open. 2022;12(9):e065426. doi:10.1136/bmjopen-2022-065426