Diabetes merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh tingginya gula darah. Orang yang didiagnosis dengan diabetes tubuhnya tidak lagi mampu mengatur kadar gula darah secara efektif.

 

Ada mitos umum bahwa diabetes hanya dialami oleh orang yang kelebihan berat badan. Memang benar bahwa berat badan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko terkena diabetes, tetapi bukan berarti orang bertubuh kurus tidak mungkin terkena diabetes.

 

Orang-orang dengan bentuk dan berat badan apa pun dapat terkena diabetes. Banyak faktor selain berat badan yang meningkatkan risiko terkena kondisi ini, termasuk:

  • genetika
  • sejarah keluarga
  • gaya hidup tidak aktif
  • kebiasaan makan yang buruk.

 

Orang Kurus Juga Bisa Terkena Diabetes

Orang sering beranggapan bahwa orang yang kurus pasti sehat dan diabetes hanya bisa dialami orang yang kelebihan berat badan. Namun, apakah anggapaan ini benar? Belum tentu!

 

Diabetes tidak berhubungan dengan penampilan. Tidak peduli seberapa kurusnya kamu, kamu tetap bisa terkena diabetes tipe 2.

 

Diabetes berasal dari resistensi insulin, yang meningkatkan gula darah. Salah satu alasan orang kurus terkena diabetes adalah karena skinny fat. Ini adalah kondisi di mana orang tersebut tampak kurus dari luar, tetapi sebenarnya menyimpan banyak lemak di dalam tubuhnya.

 

Kurus di Luar, Gemuk di Dalam

Kita semua memiliki lapisan lemak di bawah kulit yang disebut lemak subkutan. Lemak subkutan merupakan bagian dari keseluruhan berat badan, tetapi lemak visceral yang disimpan di dalam rongga perut dikaitkan dengan kondisi kesehatan termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.

 

Lemak visceral mengelilingi organ vital, seperti hati, pankreas, dan usus dan sering dikaitkan dengan resistensi insulin. ‘Kurus di luar, gemuk di dalam’ mengacu pada individu yang tampaknya tidak kelebihan berat badan, tetapi memiliki jumlah lemak perut yang sangat tinggi. Kondisi ini juga dikenal sebagai skinny fat.

 

Skinny fat mengacu pada individu yang memiliki lebih sedikit lemak subkutan, tetapi banyak lemak visceral. Individu dengan skinny fat telah diidentifikasi memiliki risiko lebih tinggi terkena resistensi insulin.

 

Individu yang tidak mampu menyimpan lemak subkutan mungkin mengalami kondisi yang disebut lipodistrofi. Penderita lipodistrofi memiliki peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2, dengan hampir seluruh lemaknya disimpan sebagai lemak visceral di dalam perut.

 

Pada orang-orang ini, diabetes tipe 2 mungkin disebabkan oleh resistensi insulin dan penumpukan lemak visceral di sekitar organ dalam, termasuk hati.

 

Memahami Faktor Risiko Diabetes

Selain lemak visceral, faktor risiko diabetes pada orang kurus lainnya, meliputi:

  • Diet. Pola makan tinggi gula dan lemak tidak sehat dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.
  • Jarang bergerak. Duduk dalam waktu lama dapat mengubah metabolisme. Dan hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor penyebab diabetes.
  • Pradiabetes. Memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal menyebabkan kondisi ini. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2.
  • Stres. Saat merasa stres, tubuh kita melepaskan zat kimia yang disebut kortisol. Kortisol memicu respons melawan-atau-lari. Sebagai bagian dari respons melawan-atau-lari, kortisol meningkatkan kadar gula darah. Hal ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan diabetes.
  • Penyakit hati berlemak. Memiliki kondisi yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

 

Kiat Untuk Menurunkan Risiko Diabetes

Jika kamu memiliki satu atau lebih faktor risiko diabetes tipe 2, kamu dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi peluang terkena kondisi tersebut:

  • Tingkatkan aktivitas. Baik orang dengan tubuh gemuk maupun kurus perlu bergerak teratur untuk menjaga kesehatan. Usahakan untuk berolahraga minimal 150 menit setiap minggunya.
  • Terapkan pola makan yang lebih cerdas. Junk food perlu dihindari oleh semua orang, termasuk mereka yang kurus. Sebisa mungkin konsumsi makanan yang kaya akan buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
  • Berhenti merokok. Berhenti merokok memungkinkan tubuh untuk mengelola kadar gula darah dengan lebih baik yang akan menurunkan risiko diabetes.

 

Kesimpulannya, meskipun kelebihan berat badan menjadi salah satu risko diabetes, tetapi bukan berarti orang kurus tidak mungkin tidak diabetes. Jadi, tak peduli seperti apa bentuk badanmu, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah risiko diabetes.

 

Sumber:

Geisinger.org. Yes-thin-people-can-get-type-2-diabetes

 Diabetes.co.uk. Skinny-type2-diabetes

Healthline.com.  Can-skinny-people-get-diabetes