Gejala diabetes cukup beragam, namun ada beberapa gejala khusus yang umumnya dikaitkan dengan penyakit ini, yaitu 3P: polidipsia, poliuria, dan polifagia. Bagi Geng Sehat yang belum tahu tentang ketiga kondisi ini, ayo baca penjelasannya di bawah ini!

 

3P dalam Diabetes

 

Polidipsia, poliuria, dan polifagia merupakan tiga kondisi yang umumnya dikaitkan dengan diabetes. Berikut penjelasan tentang ketiga kondisi ini:

 

Polidipsia

 

Polidipsia merupakan istilah medis dari kondisi rasa haus yang ekstrem. Polidipsia umumnya menyebabkan pasien lebih sering buang air kecil dari biasanya. Hal ini memberi sinyal kepada tubuh bahwa kebutuhan cairan meningkat, akibatnya muncullah rasa haus. Polidipsia juga bisa menyebabkan keluarnya cairan dari dalam tubuh dalam berbagai bentuk, contohnya keringat. 

 

Polidipsia merupakan salah satu gejala diabetes yang paling umum. Diabetes menyebabkan peningkatan kadar gula di dalam darah. Akibat hal ini, tubuh harus berusaha menyeimbangkan kadarnya. Alhasil, ginjal memproduksi lebih banyak urin, agar gula darah bisa cepat dikeluarkan dari dalam tubuh.

 

Poliuria

 

Poliuria merupakan kondisi dimana pasien buang air kecil lebih sering dari frekuensi normal. Poliuria umumnya terjadi bersamaan dengan polidipsia. Pada penderita diabetes, gula darah bisa masuk ke dalam ginjal, dan sulit diserap kembali di pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan urin. 

 

Polifagia

 

Polifagia merupakan istilah medis untuk kondisi rasa lapar berlebihan. Rasa lapar yang normal terjadi jika tidak makan dalam waktu yang lama, atau karena aktivitas fisik yang lebih banyak dari biasanya. Namun, rasa lapar normalnya akan hilang setelah makan.

 

Sementara itu, pada polifagia, rasa lapar tidak hilang meskipun pasien sudah makan. Pada diabetes, karena kadar gula darah sulit diserap oleh sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi, tubuh mengirim sinyal rasa lapar ke otak. Pasalnya, tubuh tidak mendapatkan energi yang dibutuhkan dari makanan yang sudah dikonsumsi.

 

Apakah 3P Cukup untuk Mendiagnosis Diabetes?

 

3P ini merupakan gejala umum diabetes, namun untuk penderita diabetes tipe 2, gejala-gejala ini lebih terlihat pada penderita diabetes tipe 1. Pada beberapa kasus bahkan penderita diabetes mungkin tidak mengalami gejala-gejala ini.

 

Oleh sebab itu, untuk diagnosis, diperlukan pemeriksaan medis yang lebih mendalam. Pemeriksaan yang dilakukan diantaranya:

 

  • Tes A1C: tes ini mendeteksi kadar gula darah rata-rata selama dua hingga tiga bulan terakhir. Jika seseorang memiliki diabetes, hasil tes ini akan menunjukkan persentase 6.5% atau lebih tinggi.
  • Tes kadar gula darah puasa: syarat melakukan tes ini adalah puasa sekitar 8-12 jam sebelumnya. Tes ini mengukur kadar gula darah setelah tidak mengonsumsi makanan apapun selama beberapa waktu, untuk mendeteksi apakah kadarnya masih tinggi. Jika kadar gula darahnya 126 mg/dL atau lebih tinggi, maka pasien memiliki diabetes.
  • Tes toleransi gula darah: tes ini juga mengharuskan pasien berpuasa selama beberapa jam sebelumnya, namun tesnya berbeda dengan tes gula darah puasa. Pasien akan diperiksa kadar gula darahnya sebelum dan sesudah mengonsusi minuman yang mengangung glukosa. Kadar gula darahnya akan dicek lagi sekitar satu hingga tiga jam setelah minuman dikonsumsi. Jika setelah dua jam kadar gula darah mencapai 200 mg/dL atau lebih, maka ini menjadi indikasi pasien memiliki diabetes. 

 

Sumber:

Verywellhealth. The Three P’s of Diabetes. Mei 2021.