Seks anal adalah salah satu hubungan seksual yang dinilai berisiko pada kesehatan, seperti memicu penyakit menular seksual atau bahkan masalah medis lainnya. Lantas, bagaimana dengan kanker? Apakah benar seks anal bisa menyebabkan kanker anus? 

 

Seks anal adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan memasukkan penis ke lubang anus. Pada anus, terdapat saraf yang menjadikannya ‘sensitif’ dan mendorong rangsangan seksual. Meski aktivitas seks ini erat kaitannya dengan homoseksual, namun beberapa heteroseksual juga melakukan seks anal. 

 

Baca juga: Seks Anal dan Anal-oral Mengakibatkan 7 Penyakit Ini!

 

 

Bahaya Seks Anal bagi Kesehatan

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, seks anal adalah aktivitas seksual yang berisiko tinggi untuk penularan HIV, apalagi jika Kamu melakukan hubungan dengan pasangan yang positif HIV tanpa pengaman. JDibandingkan seks vagina, risiko tertular HIV lebih rendah.

 

Tidak hanya HIV, mereka yang melakukan seks anal tanpa menggunakan pengaman atau kondom juga berisiko terkena penyakit menular seksual lainnya, seperti klamidia dan gonore. Bahkan, saat kondom digunakan, beberapa penyakit menular seks ini masih bisa ditularkan melalui kontak kulit ke kulit, seperti sifilis atau herpes. 

 

Baca juga: Anal Bleaching, Upaya Memutihkan Kulit di Sekitar Anus

 

 

Benarkah Seks Anal Bisa Menyebabkan Kanker Anus?

Berdasarkan beberapa penelitian, seks anal bisa menyebabkan kanker anus. Seks anal merupakan salah satu faktor risiko kanker anus. Namun, ahli lainnya berpendapat kalau risiko kanker anus bisa disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, tidak hanya seks anal. 

 

Kanker anus adalah jenis kanker yang gejalanya berupa perdarahan dari anus, nyeri di sekitar anus, dan anus yang terasa gatal. Kanker anus terbentuk saat mutasi genetik mengubah sel-sel sehat menjadi abnormal. . 

 

Kemudian, sel abnormal tumbuh tidak terkendali. Akumulasi sel abnormal ini membentuk massa atau tumor. Sel-sel kanker tersebut bisa menyerang jaringan terdekat dan dapat berpisah dari tumor awal untuk menyebar di bagian tubuh lainnya. Hal ini disebut juga dengan bermetastasis. 

 

Baca juga: Inilah Alasan Seks Anal Lebih Berisiko!

 

 

Faktor Risiko Kanker Anus

Orang yang melakukan seks anal reseptif atau menerima seks anal lebih berisiko terkena kanker anus. Namun, banyak faktor yang membuat seseorang berisiko untuk terkena kanker anus. Berikut faktor risiko kanker anus yang perlu Kamu ketahui!

 

  • Usia. Sebagian besar kasus kanker anus terjadi pada orang-orang yang berusia 50 tahun atau lebih tua.  
  • Berganti-ganti pasangan seks. Orang yang memiliki banyak pasangan seks akan berisiko lebih besar terkena kanker anus.  
  • Kebiasaan merokok. Merokok juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker anus.  
  • Memiliki riwayat kanker sebelumnya. Mereka yang pernah mengidap kanker serviks, vulva, atau vagina memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker anus.  
  • Obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh dan kondisi tertentu. Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu untuk menekan sistem kekebalan mereka (obat imunosupresif) dan orang yang menerima transplantasi organ berisiko terkena kanker anus. 

 

Kanker anus memang jarang menyebar ke bagian tubuh lainnya. Hanya sebagian kecil yang ditemukan menyebar. Kanker anus yang bermetastasis paling umum menyebar ke hati serta paru-paru. Lalu, bagaimana pencegahan kanker anus yang bisa Kamu lakukan?

 

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker anus. Namun, cobalah untuk melakukan hubungan seks secara aman. Gunakanlah pengaman dan jangan berganti-ganti pasangan. Hal ini membantu mencegah HPV dan HIV, virus yang bisa ditularkan secara seksual dan meningkatkan risiko kanker anus. 

 

Jika memilih untuk melakukan seks anal, gunakanlah kondom. Petimbangkan juga untuk menerima vaksin HPV. Selain itu, jika Kamu merokok, cobalah untuk mengurangi dan berhenti. Hal ini karena kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko terkena kanker dubur. 

 

Wah, ternyata seks anal bisa menyebabkan kanker anus Gengs! Namun, memang tidak hanya seks anal, tetapi ada faktor lainnya yang mendukung. Oh iya, kalau Kamu punya pertanyaan pada ahli, yuk tanyakan di Forum yang tersedia di GueSehat.com. Cobain yuk fiturnya!

 

 

 

 

Sumber: 

WebMD. 2017. What is anal sex?

Centers for Disease Control and Prevention. 2019. Anal Sex and HIV Risk

Mayo Clinic. 2019. Anal cancer