Momen putus cinta adalah momen yang disikapi berbeda oleh setiap orang. Ada yang merasa bahagia karena akkhirnya lepas dari hubungan yang menurutnya tidak sehat, di sisi lain tak sedikit yang merasa patah hati, merana, stres hingga depresi.

 

Ya, momen putus cinta sangatlah personal. Kamu mungkin ingin menyimpannya seorang diri. Kamu merasa kalau di momen itu, Kamu hanya ingin sendiri dan tak ingin seorang pun tahu apa yang Kamu rasakan.

 

Tapi, apakah keputusan untuk memendam perasaan sedih pasca putus cinta baik untuk mental Kamu? Atau lebih baik Kamu memang seharusnya menceritakan pengalaman ini pada orang paling dekat?

 

Baca juga: Ini Alasannya Putus Cinta Bikin Kurus!

 

Jika Kamu mengalaminya, sebaiknya Kamu bagi beban kesedihanmu ke sahabat saja Gengs. Bercerita tentang kesedihan akibat putus cinta yang dialami akan membuat beban berkurang. Tetapi pastikan Kamu memiliki sabahat yang dipercaya dan siap kapan pun mendengarkan keluh kesan Kamu.

 

Teman yang baik akan memberikan dukungan dan mengajak Kamu bangkit dari keterpurukan. Dengan adanya teman, Kamu tidak akan merasa sendirian di dunia ini meskipun baru saja ditinggalkan kekasih.

 

Cara Menghibur Sahabat yang Putus Cinta

Bagaimana sih, cara menghibur teman atau sahabat yang putus cinta? Salah bertanya bisa jadi hubungan Kamu dan sahabat Kamu justru dipertaruhkan, mengingat suasananya yang masih sensitif.

 

Nah, ada beberapa saran yang bisa Kamu lakukan pada teman Kamu yang baru saja putus cinta.

 

1. Beri waktu ia melampiaskan kesedian dengan caranya sendiri

Sebagai sahabat, salah satu tugas terpenting adalah mengalihkan perhatian dan menghibur dia. Tapi, Kamu harus melakukannya tanpa membuat teman Kamu merasa terpojokkan, ya!

 

Jangan pernah memaksa ia menceritakan semuanya jika ia tidak ingin. Bagaimana pun itu adalah kisah hidupnya. Kamu hanya memastikan kalau sahabat Kamu ini masih punya tujuan hidup dan Kamu mengarahkannya pada hal itu.

 

Ikuti saja petunjuk atau bahasa tubuh teman Kamu. Jika ia tidak ingin bercerita, hanya ingin pergi keluar dan berpesta, ikuti saja. Atau apakah dia ingin bersembunyi di balik selimut dan menonton Netflix? Pilihan apa yang dia ambil, serahkan itu padanya.

 

Baca juga: Hubungan Putus Nyambung Menyebabkan Depresi!

 

2. Usahakan ia menjauhi media sosial

Saat seseorang terjebak kesedihan putus cinta, lari ke media sosial tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan membuat kondisi lebih buruk.

 

Menurut psikolog klinis Kamu bisa membantu sahabat Kamu untuk menjauhkan ponsel dan media sosial darinya. Tawarkan beberapa kegiatan alternatif yang menyenangkan mentalnya.

 

Salah satu trik yang bisa dicoba adalah memastikan sahabat Kamu tak memegang ponselnya sama sekali dalam seminggu atau setidaknya tidak menghubungi mantannya.

 

Upaya ini mungkin terdengar "terlalu mencampuri urusan hidup seseorang" tapi jika Kamu pikir ulang, upaya ini tentu bukti cinta sahabat pada temannya yang sedang patah hati. Bagaimana pun, menjalin hubungan dengan mantan pasca putus akan membuat memori kembali muncul dan ini membuat Kamu sulit move-on.

 

Baca juga: Ini Alasan Pria Jarang Umbar Kemesraan di Media Sosial

 

3. Berhati-hati saat membahas si mantan

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam momen pasca putus adalah berhati-hati untuk tidak terlalu banyak membahas mantannya.

 

4. Realistis saat membahas si mantan

Jika sahabat Kamu sudah terlalu sayang dan membuat dia menjadi budak cinta, Kamu bisa saja menyadarkannya. Semua demi agar sahabat Kamu tidak masuk ke lubang kesedihan terlalu lama.

 

Jika penyebab putus memang karena tindakan termaafkan, misalnya mantannya sahabat Kamu pernah melakukan kekerasan, Kamu wajib menghentikan sahabat Kamu dari upaya yang bisa membuat mereka bersatu kembali.

 

5. Tetap ada di sampingnya 

Setiap orang bersedih dengan caranya masing-masing. Ada yang menumpahkannya dalam tangisan, marah, berteriak, dan mungkin bertindak anarkis pada diri sendiri. Hal ini sebenarnya wajar karena stres dan emosi tidak stabil karena suasana hati yang sangat terganggu.

 

Jadi, jika sahabat Kamu sedang galau-galaunya, biarkan saja itu terjadi, selama masih wajar dan tidak membahayakan. Biarkan dia puas melampiaskan emosinya. Kamu hanya perlu hadir di sana dan ikut merasakan apa yang dialami sahabat.

 

Baca juga: Benarkah Pria dan Wanita Tidak Bisa Jadi Sahabat?

 

6. Duduk dan mendengarkan

Cara ini juga paling banyak direkomendasikan. Sebab, saat seseorang bersedih, dia sebetulnya hanya ingin didengar tanpa Kamu memberikan nasihat panjang lebar. Dengan adanya orang lain di sampingnya, dia merasa tak sendiri dan dia seperti mendapat kekuatan ketika ceritanya didengar orang lain.

 

7. Hubungi terapis

Jika kondisi putus cinta yang dialami sahabat Kamu sudah sangat tidak kondusif, tidak ada salahnya untuk menyarankan ia menghubungi terapis. Apalagi jika emosi tersebut sampai menggangu aktivitas keseharian. Dengan bantuan terapis, setidaknya dia mendapat arahan yang jelas dan ini akan membuat sahabat Kamu mendapatkan penanganan yang tepat.(AR/AY)

 

 

Sumber:

Eliteday.com. Give Your Friend This Breakup Advice.

Bustle.com. How to help your best friend through a breakup.