Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh sel-sel beta di pankreas untuk proses memasukkan gula ke sel-sel tubuh. Secara tidak langsung, insulin membantu tubuh mengolah gula menjadi energi. Namun, manfaat, pengaruh, dan cara kerja insulin tidak sesederhana itu. Pemberian insulin akan berpengaruh secara luas pada tubuh. Maka itu, penting bagi  penderita dibetes untuk memahami cara kerja insulin.

 

Ketika seorang penderita diebetes tipe 1 maupun 2 menggunakan insulin, maka risiko yang harus diperhatikan adalah hipoglikemia (kadar gula darah rendah).  Nah, artikel ini akan membahas tentang cara kerja insulin, termasuk hubungan antara insulin, gula darah, dan diabetes!

 

Baca juga: Jangan Abaikan Kesemutan Tanda Kadar Gula Tinggi
 

Proses Terbentuknya Insulin

Insulin diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang letaknya ada di belakang lambung. Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Fungsi pankreas sebagai eksokrin adalah membantu proses pencernaan. Fungsi pankreas sebagai endokrin adalah membantu produksi insulin dan glukagon untuk mengatur kadar gula darah. Insulin diproduksi oleh sel beta yang ada di pankreas.

 

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Makan Buah Pepaya?
 

Cara Kerja Insulin

Insulin ibaratnya adakah kunci yang akan membukakan pintu sel agar gula darah dapat masuk.  Setelah Kamu makan yang mengandung gula atau glukosa, maka glukosa tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh sel-sel tubuh agar bisa diolah menjadi energi. Insulin lah satu-satunya "kunci" yang bisa membantu glukosa masuk ke sel, sehingga glukosa tidak menumpuk di dalam aliran darah.

 

Bayangkan, jika kunci ini kurang atau tidak bekerja dengan baik, maka glukosa akan antri dan menumpuk di aliran darah, dan inilah yang disebut kondisi hiperglikemia. Jika tidak dideteksi sejak dini, akan menjadi diabetes. Selain itu, peran insulin juga membantu menyimpan kelebihan energi yang akan disimpan dalam bentuk lemak yang akan digunakan jika tubuh memerlukannya.

 

 

Metabolisme Karbohidrat

Kadar gula darah kita otomatis akan meningkat setelah makan, namun peningkatannya lebih drastis dan cepat ketika mengonsumsi karbohidrat. Peningkatan kadar gula darah ini memberi sinyal ke pankreas untuk memproduksi insulin sebagai upaya memasukkan gula ke sel.

 

Untuk melakukan tugas tersebut, insulin akan berikatan dengan reseptor insulin di permukaan sel-sel tubuh, dan bekerja layaknya sebuah kunci dengan cara membuka sel-sel tubuh tersebut untuk menerima gula darah. Reseptor insulin ada di hampir semua jaringan di dalam tubuh, termasuk sel otot dan sel lemak. 

 

Pada orang dengan diabetes tipe 1, sejak awal memang tubuhnya tidak menghasilkan insulin sehingga harus mendapatkan suntikan insulin dari luar. Pada diabetes tipe 2, insulin masih dihasilkan oleh pankreas, hanya saja sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik. Kondisi ini disebut resistensi insulin

 

Resistensi insulin bisa disebabkan oleh masalah pada bentuk insulin (sehingga menyebabkan gangguan pengikatan reseptor), tidak cukupnya jumlah reseptor insulin, atau karena transporter gula darah tidak bekerja dengan baik. Resistensi insulin juga bisa disebabkan akibat terlalu tingginya kadar gula dalam darah yang dibiarkan bertahun-tahun sehingga lama-lama insulinnya tidak responsif lagi. 

 

Metabolisme Lemak

Insulin memiliki efek yang besar pada metabolisme lemak. Setelah Kamu makan, insulin menyimpan sisa gula darah sebagai lemak untuk digunakan di masa depan. Insulin juga memiliki peran penting dalam fungsi liver atau hati serta sel-sel lemak.

 

Fungsi Liver atau Hati

Insulin menstimulasi produksi glikogen dari gula darah dan penyimpanannya di dalam liver. Kadar insulin tinggi menyebabkan kejenuhan glikogen pada liver. Jika ini terjadi, liver kesulitan menyimpan lebih banyak glikogen. 

 

Kemudian, gula darah akhirnya yang digunakan untuk memproduksi asam lemak yang akan diubah menjadi lipoprotein dan diproduksi di dalam pembuluh darah. Proses tersebut juga dilakukan di jaringan lain. Beberapa jaringan menggunakannya untuk memproduksi trigliserida. 

 

Sel-sel Lemak

Insulin menghentikan pemecahan lemak dan mencegah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak. Ketika masuk ke dalam sel-sel lemak, glukosa bisa digunakan untuk memproduksi senyawa yang disebut gliserol.  Gliserol bisa digunakan bersama sisa asam lemak dari liver untuk memproduksi trigliserida, yang bisa menumpuk di dalam sel-sel lemak.

 

Metabolisme Protein

Insulin membantu asam amino di dalam protein untuk masuk ke sel-sel tubuh. Tanpa produksi insulin yang cukup, proses tersebut bisa terhambat, sehingga bisa membuat tubuh kesulitan membangun massa otot.

 

Insulin juga membuat sel-sel tubuh lebih mudah menyerap potasium, magnesium, dan fosfat. Mineral-mineral ini bersifat elektrolit, sehingga memengaruhi fungsi otot, tingkat keasaman darah, dan jumlah cairan dalam tubuh.

 

Ketidakseimbangan elektrolit bisa menjadi lebih parah jika kadar gula darah tinggi, karena hal ini bisa menyebabkan produksi urin berlebihan (poliuria). Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan elektrolit.

 

Baca juga: Ini Hubungan antara Penyakit Tiroid dan Diabetes!

Sumber:

VeryWellHealth. What Is Insulin?. November 2021.
Endocrine Society. Non diabetic hypoglycemia. Oktober 2021.