Sebagai penderita diabetes, Diabestfriends harus menjaga agar kadar gula darah berada pada kisaran target yang normal. Kalau gula darah terlalu tinggi, Diabestfriends bisa mengalami komplikasi kesehatan. Lalu, bagaimana kalau kadar gula darah tinggi hingga mencapai 400 mg/dL?

 

Berikut hal-hal yang perlu Diabestfriends ketahui jika kadar gula darah mencapai 400 mg/dL!

 

Baca juga:Teman Diabetes Raih Sertifikasi ISO untuk Kerahasiaan Data Pengguna
 

Gejala Kadar Gula Darah Tinggi

Pada umumnya, American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan kadar gula darah 80 - 130 mg/dL sebelum makan dan kurang dari 180 mg/dL setelah makan bagi penderita diabetes. Namun, target kadar gula darah setiap penderita diabetes beragam, jadi konsultasikan dengan dokter, ya.

 

Kalau kadar gula darah terlalu tinggi, Diabestriends bisa mengalami gejala-gejala seperti sering buang air kecil dan sering merasa haus. Jika tidak diobati, kondisi kadar gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa menyebabkan ketoasidosis diabetes, yaitu kondisi di mana tubuh sudah tidak bisa menggunakan insulin untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi.

 

Apabila glukosa tidak bisa digunakan sebagai sumber energi utama, tubuh mulai mencerna lemak, sehingga memicu produksi senyawa kimia yang disebut keton. Tubuh tidak bisa menampung terlalu banyak keton, sehingga ia akan mengeluarkannya lewat urin. Namun, karena tubuh tidak bisa mengeluarkan semuanya, keton bisa saja tetap menumpuk, dan menyebabkan ketoasidosis diabetes.

 

Baca juga: Inilah Gaya Hidup Modern yang Memicu Diabetes
 

Bagaimana Jika Kadar Gula Darah Sangat Tinggi Hingga Mencapai 400 mg/dL?

Jika kadar gula darah tinggi hingga mencapai 400 mg/dL, maka Diabestfriends sudah harus berkonsultasi ke dokter. Bahkan,  kadar gula darah sudah mencapai 240 mg/dL saja, sebaiknya kontrol untuk melakukan cek keton di urin. Jika terdapat kadar keton tinggi di urin, maka kemungkinan terjadi ketoasidosis diabetes.

 

Gejala ketoasidosis diabetes lainnya termasuk mual, sulit bernapas, dan kondisi mental yang berubah. Terkait pemeriksaan keton, standar klinik berbeda-beda. Ada klinik atau rumah sakit yang melakukan cek keton jika kadar gula darah melebihi 300 mg/dL. Klinik lain bisa memiliki standar yang berbeda.

 

Yang jelas, jika kadar gula darah tinggi mencapai 400 mg/dL, umumnya pemeriksaan keton sudah pasti akan dilakukan. Jika memang terdapat kadar keton di urin, dokter akan langsung memberikan instruksi pengobatan.

 

Menurut ADA, jika terdapat keton di dalam tubuh, penderita diabetes sebaiknya tidak olahraga. Pasalnya, olahraga bisa semakin meningkatkan kadar gula darah.

 

Jika kadar gula darah tinggi 400 mg/dL, Diabestfriends juga memiliki risiko dehidrasi. Biasanya untuk penanganannya, dokter akan memberikan insulin supaya kadar gula darah stabil. Kemudian dokter juga akan memasukkan cairan untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh lewat urin atau muntah.

 

Baca juga: 6 Manfaat Buah Markisa, untuk Penderita Diabetes Bisa Tingkatkan Sensitivitas Insulin
 

Hasil Pemeriksaan Kadar Gula Darah 400 mg/dL Bisa Salah?

Kalau hasil tes kadar gula darah menunjukkan angka melebihi 400 mg/dL, ada kemungkinan juga hasil tersebut salah, khususnya jika Diabestfriends tidak merasakan gejala apapun. 

 

Kesalahan tersebut bisa disebabkan karena ada partikel makanan pada jari Diabestfriends, atau Diabestfriends menggunakan strip tes yang sudah kedaluwarsa atau mungkin tidak disimpan dengan baik. 

 

Kalau Diabestfriends kembali melakukan tes dan kadar gula darah memang melebihi 400 mg/dL, maka ikuti instruksi dan rekomendasi dokter. Mungkin dokter akan memberikan dosis insulin ekstra atau menyuruh Diabestfriends lebih banyak minum. Yang penting, Diabestfriends harus mengikuti instruksi dokter.

 

Sumber:

Live Strong. What to Do if Your Blood Sugar Is Over 400. Desember 2021.
American Diabetes Association: "Hypoglycemia (Low Blood sugar)"
American Diabetes Association: "DKA (Ketoacidosis) & Ketones"
American Diabetes Association: "Understanding Blood Sugar and Control"