Beberapa orang yang memiliki penyakit tertentu tetap diperbolehkan puasa asalkan sudah berkonsultasi dengan dokter dan mengonsumsi obat saat sahur dan berbuka puasa. Namun, bagaimana dengan penderita asma yang tidak bisa lepas dari inhaler? Apakah menggunakan inhaler untuk meredakan atau mencegah asma dapat membatalkan puasa?

 

Sebagian penderita asma mungkin merasa bingung apakah inhaler yang fungsinya menghantarkan obat asma langsung ke saluran napas dengan cara dihisap dapat membatalkan puasa. Namun, menurut Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K), penggunaan inhaler atau bahkan obat semprot hidung bagi penderita asma ternyata tidak membatalkan puasa lho, Gengs.

 

“Saya telah bertanya kepada banyak ulama, dan selama obat itu memang digunakan untuk obat asma tidak apa-apa. Obat asma tersebut digunakannya tidak dengan dimakan atau diminum. Obat tersebut masuk ke saluran napas, bukan ke lambung,” ungkap Prof, dr. Faisal.

 

Baca juga: Lakukan 5 Cara Menyembuhkan Asma Berikut!

 

Apakah Inhaler untuk Asma Membatalkan Puasa? 

Prof. dr. Faisal yang ditemui pada 7 Mei 2019 dalam acara diskusi bertema 'World Asthma Day: Stop for Asthma' dengan media di kantor  Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menambahkan, bahwa selama obat yang digunakan adalah dihisap, maka diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, asalkan tidak tertelan atau masuk ke saluran pencernaan.

 

“Orang-orang dengan asma itu badannya tidak sakit. Mereka bisa berjalan atau bisa melakukan apa saja, namun napasnya agak berat. Kalau gara-gara masalah napas tidak puasa, berarti tidak akan puasa terus-menerus? Menggunakan obat hisap boleh kalau diperlukan,” ujarnya.

 

Profesor di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu pun menjelaskan, dengan berpuasa, penderita asma membutuhkan inhaler setiap hari bahkan meskipun tidak sedang mendapatkan serangan asma. Tujuannya adalah mengurangi risiko kambuh.

 

Baca juga: Asma saat Hamil, Apa yang Harus Dilakukan?

 

Penyebab Asma Kambuh

Lalu, kenapa asma terkadang kambuh? Menurut Prof. Faisal, penyakit asma dapat dipicu oleh berbagai faktor penyebab, salah satunya dari segi emosi. Meski begitu, emosi yang berlebihan bukanlah pemicu utama yang membuat seseorang asma, namun sebagai hasil dari pemrosesan pada otak.

 

“Saat seseorang mengalami emosi yang berlebihan, maka faktor hormon dalam tubuh akan mengirimkan sinyal pada otak. Kalau senang, hormon endorfin yang bekerja. Kalau takut atau marah maka adrenalin yang dominan. Hormon ini membuat saluran napas akan menyempit,” jelas Prof. dr. Faisal.

 

Pada dasarnya, Prof. dr. Faisal menambahkan, kalau orang-orang dengan asma memang hipersensitif sehingga membuatnya sering mengalami serangan. Saat puasa, asma justru jarang kambuh sehingga puasa seharusnya tidak menjadi halangan bagi mereka yang menderita asma.

 

“Asma tidak dapat sembuh, hanya dapat dikontrol atau dikendalikan. Bagaimana mengontrol asma? Hindarilah faktor pencetus, lakukan pengobatan yang tepat, kontrol teratur, dan lakukan olahraga, seperti senam asma secara teratur,” tambah Prof. Faisal.

 

Baca juga: Asma Bukan Penghalang untuk Hidup Aktif

 

Karena asma dapat dikendalikan, berpuasa justru akan memperbaiki kondisi asma itu sendiri. “Yang sering kali kambuh kan bagi mereka yang gelisah, merasa tidak nyaman, atau stres. Saat puasa, orang akan lebih berserah diri, sehingga saat puasa banyak pasien yang lebih bebas dari serangan,” tutup mantan ketua PDPI itu.

 

Sekarang, Kamu tidak perlu lagi menjauhi inhaler saat puasa karena selama tidak tertelan, tidak akan membatalkan puasa kok, Gengs. Oh iya, kalau Kamu memiliki masalah kesehatan atau hal yang ingin ditanyakan dengan dokter, jangan ragu untuk melakukan online consultation di aplikasi GueSehat, ya!

 

Kamu bisa bertanya langsung atau berkonsultasi dengan dokter melalui fitur ‘Tanya Dokter’ yang ada di aplikasi GueSehat khusus Android. Penasaran? Cobain fiturnya dan jangan lupa download GueSehat ya! (TI/AY)

 





 

Sumber:

Prof. dr. Faisal Yunus, Ph.D, Sp.P(K) dalam acara 'World Asthma Day: Stop for Asthma' bersama Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).