Hepatitis B adalah infeksi lever yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Virusnya ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat cairan tubuh, termasuk darah dan air mani. Gejala hepatitis B di antaranya nyeri abdominal, urine berwarna gelap, mual, muntah, dan kulit atau mata menguning. Lalu, apakah hepatitis B bisa disembuhkan?

 

Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa benar-benar menyembuhkan hepatitis B, khususnya hepatitis B kronis. Namun, para ahli masih mencari tahu penggunaan teknologi DNA untuk mencegah virus berkembang biak di dalam tubuh. Mereka juga tengah mencari cara untuk menggunakan sistem imun tubuh dalam membunuh virusnya. 

 

Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan hepatitis B, ada beberapa pengobatan yang bisa membantu mengontrol gejala hepatitis B. Berikut penjelasan lebih jelas tentang pengobatan hepatitis B!

 

Baca juga: Obat-obatan untuk Menangani Hepatitis
 

Apa Perbedaan antara Hepatitis B Akut dan Kronis?

Bedasarkan periode seseorang terinfeksi, hepatitis B terbagi menjadi 2, yaitu akut dan kronis:

  • Hepatitis B akut berlangsung dalam jangka waktu pendek.
  • Hepatitis B kronis berlangsung selama sedikitnya 6 bulan. Orang yang terkena hepatitis B kronis kemungkinan akan terinfeksi virus tersebut sepanjang hidupnya.

 

Kebanyakan orang yang terkena hepatitis B akut akan sembuh sepenuhnya. Beberapa di antaranya bahkan tidak menunjukkan atau mengalami gejala apa pun. Namun, orang yang terkena hepatitis B kronis umumnya membutuhkan pengobatan untuk mengontrol kondisinya. Hepatitis B kronis juga meningkatkan risiko terkena sirosis dan beberapa jenis kanker hati.

 

Risiko seseorang terkena hepatitis B kronis tergantung dari kapan pertama kali mendapatkan diagnosisnya. Anak-anak yang didiagnosis hepatitis B, khususnya yang berusia di bawah 5 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena hepatitis B kronis.

 

Orang dewasa memiliki risiko lebih kecil terkena hepatitis B kronis. Namun, perlu diketahui bahwa seseorang bisa terinfeksi hepatitis B selama bertahun-tahun tanpa mengalami gejala apa pun.

 

Baca juga: Cegah Tertular Hepatitis A dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
 

Bagaimana Pengobatan Hepatitis B Akut?

Hepatitis B akut tidak selalu membutuhkan pengobatan. Pada kebanyakan kasus, dokter merekomendasikan pasien memantau sendiri gejala-gejala yang dialami dan tes darah secara rutin untuk mengecek apakah virusnya masih ada di dalam tubuh.

 

Saat sedang dalam proses penyembuhan, pastikan Kamu istirahat dengan cukup dan minum banyak air putih untuk membantu tubuh melawan infeksi. Kamu juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri jika mengalami nyeri abdominal. Periksakan ke dokter jika gejala yang Kamu alami bertambah parah. Kemungkinan Kamu membutuhkan obat antivirus yang hanya bisa diberikan oleh dokter.

 

Bagaimana Pengobatan Hepatitis B Kronis?

Sama seperti hepatitis B akut, hepatitis B kronis juga kemungkinan tidak membutuhkan pengobatan medis untuk mencegah kerusakan hati atau lever secara permanen. Pada beberapa pasien, memantau gejala dan menjalani pemeriksaan lever secara rutin dibutuhkan.

 

Pengobatannya biasanya membutuhkan obat antivirus. Obat antivirus bisa membantu meredakan gejala dan mencegah kerusakan lever. Namun, pengobatan tersebut umumnya tidak bisa sepenuhnya menghilangkan virus hepatitis B. Jadi, tujuannya adalah untuk menurunkan beban virus. Yang dimaksud dengan beban virus adalah jumlah virus yang ada pada sampel darah.

 

Jika Kamu terkena hepatitis B kronis, kemungkinan besar Kamu harus check up ke dokter setiap 6 bulan sekali untuk melakukan tes darah. Hal ini dilakukan untuk menentukan beban virus dan kesehatan hati atau lever. (AS)

 

Baca juga: Kurangi Risiko Wabah Hepatitis A dengan Vaksinasi

 

 

Referensi

Healthline. Is There a Cure for Hepatitis B?. Juli 2018.
European Association for the Study of the Liver. EASL 2017 Clinical practice guidelines on the management of hepatitis B virus infection. Agustus 2017.