Coba ingat deh, terakhir kali Geng Sehat sakit. Mungkin Geng Sehat terkena demam atau sejenis infeksi. Tapi, apapun yang menyebabkan Geng Sehat sakit, baik virus ataupun bakteri, pasti akan dilawan sistem imun. Namun, apa jadinya kalau Geng Sehat terkena penyakit autoimun? Apakah autoimun bisa disembuhkan?

Penyakit autoimun itu terjadi ketika sistem imun mendeteksi sesuatu di dalam tubuh  sebagai hal asing dan menyerangnya layaknya hal asing tersebut adalah virus. Lalu, bisakah penyakit autoimun bisa disembuhkan? Bagaimana cara mengobati penyakit autoimun? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Mengenal Autoimun, Penyakit yang Menyerang Ashanty

 

Apa itu Penyakit Autoimun?

Istilah penyakit autoimun digunakan untuk mendeskripsikan kondisi ketika sistem imun tubuh, yang seharusnya melindungi tubuh dari virus, bakteri, dan zat asing, malah terlibat dan menyebabkan penyakit. Jadi, umpamanya sistem kekebalan tubuh kita malah balik menyerang diri kita sendiri.

 

Berikut beberapa contoh penyakit autoimun:

Artritis reumatoid: penyakit ini menyebabkan beberapa sendi menjadi terinflamasi, kaku, dan nyeri. Penyakit ini juga bisa menyebabkan inflamasi di dalam organ lain, seperti paru-paru atau mata.

Lupus: ketika terkena lupus, biasanya seseorang mengalami inflamasi pada beberapa bagian tubuh, khususnya sendi, kulit, dinding paru-paru, dan ginjal.

Sindrom Sjögren: penyakit ini menyebabkan kekeringan pada mata dan mulut akibat inflamasi dan luka pada kelenjar yang memproduksi air mata dan saliva. Penyakit ini juga bisa menyebabkan artritis, penyakit paru, dan inflamasi di dalam organ lain.

Rematik polimialgia (PMR): orang yang terkena rematik polimialgia biasanya berusia lebih dari 60 tahun dan mengalami nyeri serta kekakuan pada bahu, leher, dan pinggang secara tiba-tiba. Penyakit ini menyerupai artritis reumatoid.

Ankylosing spondylitis: penyakit ini memiliki ciri khas inflamasi dan kekakuan pada bagian bawah tulang belakang, termasuk sendi sakroilak. Penyakit ini juga bisa menyebabkan inflamasi pada sendi lain.

Vaskulitis: nama penyakit ini memiliki arti 'inflamasi pada pembuluh' dan mengacu pada kelompok kondisi dimana inflamasi pada pembuluh darah menyebabkan gejala yang mengganggu, dan pada beberapa kasus, menyebabkan kerusakan organ. Contoh dari penyakit ini termasuk artritis temporal, granulomatosis dengan polyangiitis, dan vaskulitis hipersensitivitas.

Multiple sclerosis: penyakit dimana dindind axon atau myelin rusak akibat serangan imun. Axon memiliki fungsi penting dalam komunikasi antara sel saraf. Alhasil, otak dan sumsum tulang belakang tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan pergerakan, keseimbangan, penglihatan, dan lainnya.

Penyakit celiac: penderita penyakit celiac mengalami reaksi imun yang merusak usus halus dan mengganggu sistem pencernaan akibat konsumsi gluten. Penderita penyakit celiac juga bisa mengalami gejala seperti ruam kulit, nyeri sendi, dan kelelahan.

Diabetes tipe 1: diabetes tipe 1 memiliki kasus yang jauh lebih kecil ketimbang diabetes tipe 2. Namun, dalam dunia penyakit autoimun, diabetes tipe 1 merupakan salah satu jenisnya yang paling umum. Pada diabetes tipe 1, serangan imun merusak bagian pankreas yang memproduksi insulin, sehingga jumlah hormon tersebut tidak mencukupi kebutuhan tubuh untuk meregulasi gula darah. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan organ, termasuk ginjal dan mata.

Alopecia areata: ini merupakan penyakit kulit dimana sistem imun menyerang folikel rambut, sehingga menyebabkan rambut rontok.

 

Apakah Autoimun Bisa Disembuhkan?

Seperti yang disebutkan di atas, penyakit autoimun adalah penyakit dimana sistem imun salah mengartikan suatu hal di dalam tubuh sebagai zat asing, sehingga menyerangnya layaknya zat asing tersebut adalah virus.

 

Apakah autoimun bisa disembuhkan? Penyakit tidak bisa disembuhkan secara total. Kenapa? Karena kita tidak bisa begitu saja menghentikan sistem imun seseorang hanya karena salah satu bagiannya mengalami malfungsi.

 

Tanpa sistem imun, siapapun bisa saja meninggal dunia hanya karena terkena kondisi ringan, seperti demam dan flu. Jadi, apakah autoimun bisa disembuhkan? Tidak, namun ada pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengontrol kondisinya. Jadi, Kamu tetap perlu tahu cara mengobati penyakit autoimun.

 

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun dan Pengobatan Immunoglobulin Intravena

 

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Autoimun?

Nah, sekarang Kamu sudah tahu, apakah autoimun bisa disembuhkan atau tidak. Meskipun tidak bisa disembuhkan secara total, ada cara untuk mengobati penyakit autoimun. Cara mengobati penyakit autoimun ini artinya mengontrol kondisinya, bukannya menyembuhkannya.

 

Cara mengobati penyakit autoimun ini memiliki tujuan mengatasi respon imun berlebihan akibat penyakit autoimun. Dengan begitu, otomatis inflamasi dan nyerinya juga bisa terkontrol.

 

Sama seperti penyakit lain pada umumnya, cara mengobati penyakit autoimun juga menggunakan obati-obatan, maupun terapi. Berikut obat-obat yang digunakan untuk mengobati penyakit autoimun:

  • Obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAIDs), seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn).
  • Obat penekan kekebalan tubuh
  • Pengobatan juga tersedia untuk meredakan gejala, seperti nyeri, pembengkakan, kelelahan, dan ruam kulit.
  • Mengonsumsi diet seimbang dan olahraga secara rutin.

 

Jadi, pengobatan penyakit autoimun itu lebih terfokus pada upaya untuk meredakan inflamasi dan mengendalikan respon imun yang berlebihan. Pengobatan-pengobatan tersebut bisa membantu meredakan gejalanya.

 

Gejala Penyakit Autoimun

Selain mencari tahu apakah autoimun bisa disembuhkan dan cara mengobati penyakit autoimun, Kamu juga perlu tahu gejala penyakit automun, seperti:

  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan dan kemerahan
  • Demam
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki
  • Rambut rontok
  • Ruam kulit

 

Setiap jenis penyakit autoimun berbeda, jadi ada gejala-gejala lain yang lebih spesifik sesuai penyakitnya. Misalnya, diabetes tipe 1 menyebabkan kehausan ekstrem, penurunan berat badan, dan kelelahan. Sementara itu, radang usus menyebabkan nyeri perut, perut kembung, dan diare.

 

Sementara itu, penyakit autoimun seperti psoriasis atau reumatoid artritis, gejalanya sering hilang timbul. Masa dimana gejalanya kambuh disembut flare-up. Sementara masa dimana gejalanya hilang disebut remisi.

 

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Kalau Kamu punya gejala penyakit autoimun, periksalah ke dokter. Kemungkinan besar Kamu harus mengunjungi dokter spesialis, sesuai dengan jenis penyakit autoimun yang Kamu miliki.

 

Berikut panduan dokter yang bisa Kamu kunjungi:

  • Reumatologis: dokter yang mengobati penyakit sendi, seperti artritis reumatoid dan penyakit autoimun lainnya, seperti sindrom Sjögren dan SLE.
  • Gastroenterologis: dokter yang mengobati penyakit pada saluran pencernaan, seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn.
  • Endokrinologis: dokter yang mengobati penyakit pada kelenjar di dalam tubuh, termausk penyakit Graves', tiroiditis Hashimoto, dan penyakit Addison.
  • Dermatologis: dokter yang mengobati penyakit kulit, seperti psoriasis.

 

Tes untuk Diagnosis Penyakit Autoimun

Selain mencari tahu apakah autoimun bisa disembuhkan, Kamu juga perlu tahu bagaimana diagnosis penyakit autoimun. Tidak ada tes yang bisa mendiagnosis penyakit autoimun.

 

Dokter akan menggunakan kombinasi tes dan informasi terkait gejala yang Kamu alami, serta pemeriksaan fisik, untuk melakukan diagnosis. Tes antibodi antinuklir (ANA) seringkali menjadi salah satu tes pertama yang dokter gunakan ketika gejala yang dialami mengarah kepada penyakit autoimun.

 

Jika hasilnya positif, maka kemungkinan Kamu terkena salah satu penyakit imun, namun tes ini tidak bisa mengonfirmasi penyakit autoimun mana yang Kamu miliki, ataupun mengonfirmasi dengan tepat jika Kamu benar-benar memiliki penyakit autoimun. 

 

Tes lain lebih mencari autoantibodi spesifik yang diproduksi dalam penyakit autoimun tertentu. Dokter kemungkinan juga akan melakukan tes nonspesifik untuk mengecek inflamasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut di dalam tubuh. (UH)

 

Baca juga: Kenali Penyakit Autoimun Langka Miastenia Gravis

 

 

Sumber:

Healthline. Autoimmune Diseases: Types, Symptoms, Causes, and More. Maret 2019.

Simple Biologist. Can We Cure Autoimmune Diseases?. September 2016.

Harvard Health Publishing. What’s the deal with autoimmune disease?. Mei 2018.