Asian Games 2018 masih berlangsung dan semua masyarakat menikmati setiap pertandingan. Tak jarang ini membuat penonton berdebar-debar. Tentunya para atlet sebagai ‘aktor utama’ di perhelatan ini pun juga masih terus berjuang untuk memberikan prestasi yang terbaik dan dapat mengharumkan nama bangsa.

 

Berbicara tentang kompetisi olahraga termasuk Asian Games, tidak lepas dari topik seputar fair play. Konsep fair play mengumandangkan bahwa olahraga sebaiknya dilakukan dengan penuh kejujuran. Salah satu hal yang bertentangan dengan konsep fair play dalam berolahraga adalah penggunaan doping.

 

Doping, menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga. Doping tentu saja dilarang, karena sifatnya memanipulasi performa fisik seorang atlet, sehingga termasuk tidak jujur dalam bertanding. Contoh obat-obatan yang digunakan untuk doping antara lain steroid anabolik, diuretik, obat-obat bronkodilator, serta growth factors.

Baca juga: 6 Penyakit yang Rentan Menyerang Atlet selama Asian Games

 

Meskipun dilarang, baik di Indonesia maupun di dunia, ternyata tetap banyak atlet yang menggunakan doping untuk mendongkrak penampilan mereka. Hal ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium kepada para atlet tersebut dan ditemukan bahwa di dalam tubuh mereka positif terdapat zat-zat yang dilarang digunakan dalam olahraga.

 

Dari sekian banyak kasus doping yang melanda para atlet, ini dia 5 kasus doping yang paling mengguncang dunia!

 

Lance Armstrong

Lance Armstrong adalah pebalap sepeda asal Amerika Serikat. Sebagai seorang atlet balap sepeda, kariernya dapat dibilang sangat cemerlang, karena ia menjuarai kompetisi balap sepeda bergengsi Tour de France selama 7 tahun berturut-turut, mulai dari tahun 1999 hingga 2005. Padahal, saat itu kondisinya baru saja dinyatakan sembuh dari kanker testikular.

 

Namun, kecemerlangan kariernya itu harus ternodai karena kasus penggunaan doping. Pada tahun 2012, United States Anti-Doping Agency atau USADA memulai investigasi tentang penggunaan doping oleh Armstrong.

 

Hasil investigasi tersebut memaparkan bahwa Armstrong menggunakan zat-zat yang dilarang dalam olahraga selama perjalanan kariernya. Hal tersebut menyebabkan semua gelar kemenangan yang ia dapatkan, terhitung sejak bulan Agustus 1998, ditarik kembali, termasuk tujuh gelar juara Tour de France yang ia dapatkan.

Baca juga: Kapasitas Paru, Rahasia Sukses Atlet Renang dan Lari

 

Marion Jones

Marion Jones adalah mantan atlet atletik dari Amerika Serikat. Jones, yang lahir pada tahun 1975 di Los Angeles, California, adalah wanita pertama yang berhasil menyabet lima medali emas di cabang atletik dalam penyelenggaraan Olimpiade tahun 2000 di Sydney, Australia.

 

Namun, kariernya terhambat skandal penggunaan steroid ilegal yang didistribusikan oleh Bay Area Laboratory Co-operative atau BALCO. Meskipun pada awalnya mengelak tuduhan penggunaan steroid dan obat-obatan doping lainnya, akhirnya pada tahun 2007 ia mengakui menggunakan doping. Karena kesalahannya ini, federasi internasional atletik (IAAF) mencopot semua gelar yang diterima Jones mulai September 2000, termasuk semua medali emas yang ia dapatkan di Olimpiade Sydney.

 

Ben Johnson

Sprinter warga negara Kanada, Ben Johnson, ada di urutan berikutnya dari daftar para atlet dengan kasus doping yang mengguncang dunia. Johnson berhasil mendapatkan medali emas pada Olimpiade Musim Panas tahun 1988 di Seoul, Korea Selatan, pada cabang lari 100 meter putra, dan mencatat rekor 9,79 detik.

 

Namun, ternyata hasil pengujian doping yang dilakukan kepadanya menyatakan bahwa sampel urine Johnson mengandung zat yang dilarang dalam olahraga, yakni stanozolol. Stanozolol adalah suatu anabolik steroid yang digunakan untuk meningkatkan penampilan fisik, karena sifatnya yang menyerupai hormon androgen di dalam tubuh.

 

Karena hal ini, maka medali emas yang diberikan kepada Johnson pun dicabut. Dan ternyata, 6 dari 8 atler sprinter yang berlaga pada pertandingan 100 meter putra semuanya positif terbukti menggunakan doping. Bahkan pertandingan tersebut dijuluki ‘the dirtiest race ever’ , karena fakta penggunaan doping pada hampir semua atlet yang bertanding di nomor tersebut.

 

Diego Maradona

Para penggemar sepak bola pasti tidak asing dengan nama Diego Armando Maradona. Superstar sepak bola kelahiran Argentina yang terkenal dengan ‘gol tangan Tuhan’ pada Piala Dunia tahun 1986 ini, juga ternyata tidak lepas dari isu doping.

 

Pada Piala Dunia 1994 yang dilangsungkan di Amerika Serikat, Maradona terbukti positif menggunakan efedrin. Efedrin adalah zat yang digunakan dalam terapi asma. Dalam dunia olahraga, ini sering disalahgunakan untuk meningkatkan toleransi para atlet, sehingga stamina lebih bertahan lama. Karena kasus ini, Maradona tidak dapat lagi melanjutkan aksinya di Piala Dunia 1994.

 

Skandal doping Rusia

Haus kemenangan tampaknya memang membutakan para atlet untuk menggunakan doping. Namun, bagaimana jika ternyata hal tersebut didukung oleh negara? Hal itulah yang terjadi di Olimpiade London 2012, ketika para atlet dari Rusia terbukti menggunakan doping yang bahkan ‘disediakan’ oleh negaranya. Fakta yang menggemparkan dunia olahraga ini menyebabkan setidaknya 10 medali yang diperoleh para atlet Rusia di Olimpiade 2012 dinyatakan ditarik kembali.

 

Gengs, itulah dia 5 kasus doping para atlet yang paling mengguncang dunia olahraga. Kemenangan memang menggiurkan, tetapi penggunaan doping tentunya akan merusak misi fair play dan hakikat kompetisi dari olahraga itu sendiri. Sebagai ‘hukuman’ bagi para atlet yang menggunakan doping, tentunya adalah pencopotan gelar. Hal ini pasti sangat disayangkan, melihat semua usaha yang sudah mereka lakukan menjadi sia-sia karena ketidakjujuran.

 

Semoga Asian Games 2018 yang sedang berlangsung saat ini bebas dari kasus doping ya Gengs, agar baik para atlet maupun penikmat olahraga dapat menikmati kompetisi yang bersih tanpa kecurangan!

Baca juga: Serunya Nonton Asian Games Bareng si Kecil!