Beberapa jenis kanker mungkin sudah terdengar familiar di telinga kita. Misalnya, kanker payudara, kanker serviks, kanker ovarium, kanker paru-paru, kanker darah (leukemia), dan sebagainya. Namun, bagaimana dengan jenis kanker lain yang masih terbilang sangat langka?

 

Dilansir dari cancer.gov, ada lebih dari 100 jenis kanker di dunia. Bahkan, sebuah studi milik situs kesehatan Amerika Serikat pernah meneliti 9 juta jenis kanker selama 10 tahun. Berdasarkan hasil studi tersebut, ada sekitar 60-70 jenis kanker yang sangat jarang dijumpai. Dari jumlah yang sangat fantastis tersebut, mungkin kelima kanker ini tidak pernah Geng Sehat ketahui sebelumnya. Simak ulasan berikut tentang 5 jenis kanker paling langka di dunia!

Baca juga: Cara Sederhana Cegah Kanker Payudara 

 

Kanker Kelenjar Ludah

Hanya 1 dari 100.000 orang yang dilaporkan pernah mengidap kanker kelenjar ludah. Dilansir dari steptohealth.com, enzim yang diproduksi kelenjar ludah merupakan zat yang sangat penting untuk proses pencernaan makanan agar tubuh terhindar dari infeksi. Inilah sebabnya, bila seseorang terkena kanker kelenjar ludah, pertumbuhan sel kanker pasti akan mempengaruhi tubuh si penderita secara langsung. Gejala kanker kelenjar ludah meliputi:

  • Benjolan di telinga
  • Benjolan di pipi
  • Benjolan di dalam dan sekitar area mulut

 

Umumnya, kanker pada stadium awal masih bisa disembuhkan dengan metode kemoterapi dan radiasi. Namun, menurut sebuah studi di Cancer Epidemiology meneliti data selama 21 tahun, kedua jenis pengobatan tersebut tidak meningkatkan harapan kesembuhan bagi penderita kanker kelenjar ludah. Penemuan ini menyiratkan bahwa sepertinya pengobatan yang tepat untuk kanker kelenjar ludah masih belum ditemukan.

 

Tidak seperti tipikal kanker mulut lainnya, kanker kelenjar ludah tidak memiliki kaitan dengan penggunaan alkohol atau tembakau. Penyebabnya justru sangat dipengaruhi oleh faktor genetik. Selain itu, risikonya lebih besar dialami oleh pria, daripada perempuan. Potensi terjangkit kanker kelenjar ludah, juga cenderung meningkat bagi mereka yang bekerja di fasilitas nuklir atau lingkungan radioaktif.

Baca juga: Tips Mencegah Kanker Serviks

 

Kanker Kaki

“Salah besar jika semua orang mengira bahwa sel kanker tidak mungkin hinggap di kaki,” ungkap Bryan Markinson, DPM, kepala pengobatan Podiatric di Mount Sinai School of Medicine, New York City. Justru, karena kanker kaki sangat jarang terjadi, kasusnya pun sering tidak terdeteksi.

 

Lalu, bagaimana agar kita tidak terlambat mendeteksi kanker kaki? Markinson menegaskan untuk selalu mewaspadai setiap tahi lalat, sensasi kebas yang aneh, atau nyeri yang tidak wajar di kaki. Semua hal tersebut bisa jadi merupakan gejala awal perihal adanya sinyal kanker pada tulang, pembuluh darah, saraf, dan kulit kaki.

 

Markinson juga menambahkan, jumlah penderita kanker kaki masih tergolong langka. “Rata-rata, hanya terjadi 10 kasus dalam setahun,” imbuhnya. Secara umum, sel kanker yang tumbuh di kulit kaki merupakan bagian dari kanker kulit (melanoma). Biasanya, jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh faktor genetik atau pengaruh lingkungan yang memicu kanker. Dampak sengatan sinar matahari justru jarang mengakibatkan kanker kaki. Segera periksakan ke dokter jika Kamu menemukan semacam tumor kecil di kaki. Jangan lupa, untuk rajin mengoleskan tabir surya setiap Kamu bertelanjang kaki di tepi pantai.

 

Kanker Vagina

Kanker vagina adalah salah satu kategori kanker yang sangat langka. Hanya sekitar 1 persen kasus kanker vagina yang pernah dilaporkan terjadi pada organ reproduksi wanita. Perubahan sel-sel pada vagina yang terjadi seiring bertambahnya usia, disinyalir menjadi pencetus terjadinya kanker vagina pada wanita. Sejauh ini jenis kanker vagina yang paling sering diderita oleh wanita adalah karsinoma sel skuamosa, jenis kanker kulit yang biasanya menjangkiti sekitar 80% area vagina. Kanker ini berkembang secara lambat di sekitar serviks dan seringkali terdeteksi pasca menopause. Wanita yang telah mencapai usia menopause lebih berpotensi terkena kanker vagina. Begitu pula dengan mereka yang memiliki riwayat penyakit menular seksual seperti human papillomavirus (HPV).

 

Kabar baiknya, benjolan kanker ini biasanya sangat kecil dan mudah disembuhkan melalui operasi pengangkatan tumor. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada Gynecological Oncology, terapi radiasi juga bisa dimanfaatkan untuk menambah harapan kesembuhan bagi penderita kanker vagina. Kesempatan terbaik untuk menghindari kanker jenis ini jika Kamu sering memeriksakan kondisi organ genital secara rutin setiap setahun sekali.  Waspadai jika Kamu menemukan adanya iritasi, perdarahan, atau keluarnya cairan aneh pada daerah vagina. Segera periksakan kondisi tersebut ke ginekolog.

 

Chordoma

Chordoma merupakan jenis kanker yang terjadi pada tulang tengkorak dan tulang punggung. Jenis kanker ini hanya dialami oleh 1 diantara jutaan orang setiap tahunnya. Pertumbuhan sel kanker chordoma berkembang dari sisa-sisa tulang rawan yang tersisa dari sejak kita berada di rahim Ibu. Karena chordoma sangatlah langka, sangat sulit untuk meneliti apa yang menjadi penyebabnya. Namun, para ahli menduga, kemungkinan besar faktor genetik-lah penyebabnya.

 

Chordoma berkembang perlahan, tetapi mematikan. Kanker langka ini sering menyebabkan sakit kepala, sakit leher, pandangan kabur, hilangnya fungsi usus dan kandung kemih, serta rasa kesemutan di tangan dan kaki. Kanker chordoma biasanya tidak mempan oleh metode kemoterapi, radiasi, maupun obat-obatan. Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan adalah melalui operasi. Akan tetapi hasilnya belum tentu sukses, sebab sel-sel kanker chordoma ini tumbuh di daerah yang sangat vital, yaitu pada tulang belakang dan di sekitar saraf-saraf yang sangat berpengaruh untuk kinerja tubuh. Karena sangat sulit untuk mengangkat seluruh kanker chordoma, maka kanker ini memiliki tingkat kekambuhan yang agresif dan menyakitkan.

 

Mesenchymal Chondrosarcoma

Inilah jenis kanker tulang rawan yang sangat langka. Saking langkanya, sampai-sampai hanya ada 1.000 kasus kanker mesenchymal chondrosarcoma yang pernah dicatat dalam literatur medis sejak 1959. Meskipun langka, kanker ini agresif dan cepat menyebar ke organ-organ dan kelenjar getah bening. Pada stadium awal, mesenchymal chondrosarcoma akan menimbulkan nyeri dan pembengkakan pada area yang ditumbuhi sel kanker. Bila kanker terjadi di dekat tulang belakang, kondisi tersebut bisa saja menimbulkan kelumpuhan. Sifat ini membuat mesenchymal chondrosarcoma sangat berbahaya apabila tidak diobati sejak dini.

 

Dua pertiga kasus mesenchymal chondrosarcoma terjadi pada tulang, khususnya di tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang rahang. Kanker ini juga bisa tumbuh pada jaringan lemak dan otot. Karena mesenchymal chondrosarcoma bisa saja tumbuh di bagian tubuh manapun, jadi sulit untuk mengetahui gejalanya.

 

Menurut studi yang dimuat dalam European Journal of Cancer, cara terbaik untuk mengatasi mesenchymal chondrosarcoma adalah dengan cara menjalani operasi pembedahan untuk mengangkat sel-sel kanker. Selain itu pengobatan juga harus dilanjutkan dengan kemoterapi. Kombinasi dari kedua jenis pengobatan tersebut menekan risiko pertumbuhan sel kanker kembali hingga 50%. Sebaliknya, jika pasien hanya menjalani operasi, risikonya hanya bisa ditekan sebesar 27%.

 

Seluruh jenis kanker ini tidak hanya langka, melainkan juga mematikan apabila tidak segera ditangani seawal mungkin. Konsultasikan selalu ke dokter ya, jika Kamu mulai merasakan tanda-tanda aneh di tubuh yang mengarah pada gejala kanker. Jangan menunda tindakan perawatan medis  yang dianjurkan oleh dokter. Satu menit yang Kamu sia-siakan, hanya akan menjadi ladang potensi untuk sel kanker tumbuh semakin subur. (TA/WK)

Baca juga: Kanker Paru-Paru Banyak Menyerang Pria di Indonesia!